Chapter 45

243 26 10
                                    


Nick dan beberapa anak buahnya kini sudah bersiap. Mereka berjajar di depan pintu masuk klan Nattawin. Beberapa orang keluar dari penghalang itu.
"Apa maumu?"
"Aku memiliki sedikit urusan di dalam. Bisakah kau mengizinkan aku masuk?"
"Tidak. Sebaiknya kau pergi" Penjaga itu berbalik hendak masuk kembali namun saat itu juga kepalanya terpenggal. Yang lainnya terkejut dan langsung mengacungkan pedangnya. Para vampire saling bertarung sedangkan Nick melempar sebuah benda yang langsung menghancurkan penghalang klan Nattawin. Dengan mudah ia memasuki kawasan Nattawin dengan vampire-vampirenya.

Tak lama setelah Nick masuk, pasukan klan Nattawin menyerangnya. Bagi Nick tidak ada yang sulit melawan vampire-vampire itu. Hingga ia mendapat serangan pisau kecil yang menghujaninya. Hanya beberapa yang menggoresnya dan ia menatap vampire yang menyerangnya.
"Kau berani memasuki kawasan kami?! Matilah!" Pete menembaknya dengan kekuatannya. Nick terus menghindarinya dengan santai. Senyuman Nick yang meremehkan Pete membuat emosinya semakin memuncak. Pete gencar menembakinya hingga Nick menyerangnya dengan sekali ayunan pedangnya dan Pete terpental dengan luka yang cukup parah.

Nick mendekati Pete yang tengah menahan sakit. Ia menginjak perut Pete dan bersiap untuk menusuk dadanya dengan pedang miliknya.
"Kau pikir vampire rendahan sepertimu bisa membunuhku? Katakan dimana pedangnya? Jika kau memberitahuku, aku tidak akan membuatmu merasakan sakit" Pete menertawakannya.
"Aku lebih baik mati daripada memberitahumu" Raut wajah Nick berubah dan ia pun bersiap mengangkat pedangnya untuk segera menusuk Pete.

Pete tidak menyangka hari ini akan menjadi akhir untuknya. Ia pun memejamkan matanya. Namun tiba-tiba Nick terlempar ke arah lain. Pete kembali membuka matanya saat ia tidak merasa injakan kaki Nick dan melihat Apo yang mengikat Nick dan melemparnya ke segala arah.
"Berani-beraninya kau menghancurkan kawasanku!" Nick berusaha bertahan, rantai yang melilitnya menyakitinya membuat ia kesulitan untuk mengayunkan pedangnya.

Apo menariknya untuk mendekat dengan pedang yang sudah siap untuk menusuk Nick. Kini jaraknya yang semakin dekat, tiba-tiba

Boom!

Sebuah bom meledak mengenai Apo, ikatan rantai yang melilit Nick terlepas. Ia mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang menolongnya. Asap yang ditimbulkan dari bom itu membuat pandangannya terganggu, hingga ia akhirnya dengan jelas melihat vampire gila yang menolongnya.

Kenapa dia ada disini?

Apo mendapat luka diwajahnya tapi dengan cepat kembali pulih. Dengan kesal ia mencari pelaku yang telah menyerangnya. Seketika ia terdiam, melihat orang yang tengah tertawa menatapnya. Bagaimana orang yang ia kira mati, kini ada di hadapannya.
"Naak..." Nick melihat Apo yang terkejut menatap vampire gila itu.

Apa mereka saling mengenal?

"Lama tidak bertemu phi" Naak menyapa Apo.

Nick tidak ingin berpikir terlalu banyak, dengan cepat ia pergi untuk mencari pedang ayahnya. Pete yang menyadari kepergian Nick segera bangun.
"Tuan! Nick melarikan diri!" Apo tersadar dengan lamunannya dan segera ia pergi, namun Naak melemparinya suatu benda yang mengeluarkan asap. Apo yang menghirup asap itu seketika terjatuh. Badannya tampak tak bertenaga entah apa yang terjadi padanya kini. Pete berniat menolongnya tapi Apo memberi isyarat untuk segera mengejar Nick.

Naak mendekatinya tersenyum. Apo menatapnya dengan penuh kemarahan. Apo berusaha untuk bangun, namun Naak menginjak punggungnya hingga ia tidak bisa bergerak.
"Sebaiknya kita lupakan masalalu. Aku ingin bertanya tentang seseorang yang memilik darah setengah vampire. Bagaimana dengannya? Apa di kuat?" Apo tidak menjawabnya, ia masih berusaha untuk bangun.

"Kau bekerjasama dengan Nick?"
"Kau tidak menjawab pertanyaanku. Apa aku juga harus menjawabnya?" Apo tertawa mendengarnya.
"Untuk apa kau menanyakannya? Jika kau menginginkannya, sebaiknya kau menyerah. Dia bukan lawanmu"
"Walaupun aku bukan lawannya, aku bisa mengalahkannya. Menang kalah bukan karena kekuatan tapi otak yang cerdas. Kau lihat sekarang, kau bukan lawanku tapi aku bisa membuatmu seperti ini" Apo membuat sebuah pisau dengan kekuatannya.

King GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang