Chapter 40

256 30 13
                                    


Ia berbalik dan melihat Mew yang berlari mendekatinya.
"Merepotkan!" Nick sedikit lengah karena terlalu terfokus untuk mencari Gulf. Ia pun hanya terdiam untuk menunggu Mew menyerangnya.

Mew semakin dekat dengan Nick mengeluarkan beberapa kertas mantranya dan langsung melemparnya. Dengan mudah Nick menghindarinya menuju atas pohon.
"Kau cari mati?!" Nick mengeluarkan pedangnya menebaskannya ke udara yang langsung mengarah mendekati Mew. Ia menghindar, Nick cukup terkejut dengan kecepatan Mew. Mengingatkannya pada seseorang yang sangat ia benci.

Mew tidak mundur berapa kali pun Nick membuatnya terjatuh ia terus bangkit dan mendesak Nick hingga ia berjarak satu meter dengannya, ia bersiap dengan mantra dan pedangnya yang siap menusuknya.

Nick memiringkan badannya dengan cepat memukul tangan Mew sehingga pedang yang ia pegang terlepas dan kini ia berakhir dengan Nick yang mencengkram lehernya mengangkat tubuhnya ke atas membuatnya kesulitan untuk bernafas.
"Kau yang membunuh orangku, benar?" Mew menatapnya tertawa sembari berusaha melepaskan tangan Nick di lehernya.
"Itu.... balasan karena kalian- membunuh temanku" Nick mengeratkan cengkramannya hingga

Srett

Mew terjatuh bersama dengan tangan Nick yang terpisah dari tubuhnya. Nick melihat tangannya yang terpotong oleh sebuah pedang yang melayang. Darahnya keluar sampai membasahi pakaian yang ia kenakan. Dengan cepat ia mencari orang yang dengan berani menyerangnya.

Nick melihat seseorang yang dengan cepat berlarian, tidak jelas namun ia mencium bau Gulf. Hingga mereka pun saling bertatapan.

Sedangkan Mew melihat kearah pandangan Nick, dan tentu saja ia sangat terkejut dengan orang yang telah menolongnya.
"Gulf?"

Nick tersenyum setelah melihat orang dihadapannya sampai ia melupakan rasa sakit di tubuhnya.
"Kau Gulf. Akhirnya kita bisa bertemu" Gulf menatapnya tajam. Matanya berubah menjadi merah dan juga aura yang ia keluarkan sangat gelap dan menekan. Nick merasakan tubuhnya yang bergetar menandakan ia terpengaruh dengan tekanan yang diberikan Gulf. Namun entah bagaimana ia merasa senang bisa merasakannya.

"Aku sudah lama menunggu kedatanganmu. Jadi ikutlah bersamaku. Aku akan memperlakukanmu dengan baik"
"Kau sudah banyak menyakiti orang-orangku. Jadi matilah!" Gulf mendekat dan mengeluarkan pisaunya. Ia menyerang Nick, namun Nick terus menghidari serangannya.

Gulf mengeluarkan kekuatannya dan melemparkannya ke arah Nick sehingga ia pun terikat. Gulf memanfaatkan kesempatan ini untuk segera menusuknya. Kekuatan Nick sangat besar sehingga Gulf gagal lagi untuk menusuknya dan ia mendapat serangan dari Nick sampai ia terpental jauh dan menghantam beberapa pohon.
"Gulf!" Mew kesal melihat Nick melempar Gulf, ia yang akan menyerang pun mendapatkan serangan dari Nick. Ia pun terpental jauh, membuatnya meringis kesakitan diseluruh tubuhnya.
"Sepertinya kau belum bisa menerimaku. Baiklah kita akan bertemu lagi nanti. Selamat tinggal Gulf" Nick tersenyum dan pergi dengan cepat. Ia tidak bisa seterusnya menahan kekuatan Gulf dengan kondisinya saat ini hingga ia pun memutuskan untuk kembali dulu.

Mew berlari menghampiri Gulf dengan khawatir.
"Kau tidak apa-apa?"
"Sialan! Dia malah kabur, harusnya aku membunuhnya" Gulf tak menjawab pertanyaan Mew karena masih terlalu kesal. Mew menatapnya sedikit tidak percaya Gulf ada dihadapannya. Gulf menatap Mew.
"Phi kau tidak apa-apa?" Mew tersenyum dan ia langsung memeluk Gulf.
"Ada apa?" Gulf sedikit tidak mengerti.
"Aku senang akhirnya kau kembali"
"Ya, p'Po sudah mengizinkanku kembali" Mew mengeratkan pelukannya, ia terlalu senang sekarang.

"Kudengar ada pertarungan di istana. Bagaimana dengan Up? Dia tidak apa-apa?"

Setelah mendengar cerita singkat Mew, Gulf berdiri untuk segera menuju istana diikuti oleh Mew dibelakangnya.

King GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang