Perth memberi sebuah surat pada Up yang langsung dibacanya.
"Baguslah, para pemburu sudah berangkat menuju kerajaan kita"
"Yang mulia, kapan yang mulia Gulf akan kembali?"
"Kenapa? Kau mulai bosan ada disini?"
"Tidak. Hanya saja aku khawatir dengan kerajaan kita"
"Bersabarlah. Semoga secepatnya Gulf akan kembali"Sesampainya di mansion Mew langsung disambut oleh orang-orang disana. Mereka lega akhirnya bisa bertemu dengan Mew.
"Dimana p'Mile?"
"Oh p'Mile pergi bersama beberapa orang pemburu menuju kerajaan Poompat. Baru tadi pagi mereka berangkat"
"Untuk apa mereka kesana?"
"Aku tidak tahu pasti tapi sedikit yang aku dengar mengenai pelindung yang rusak. Entahlah aku tidak mengerti" Mew sedikit tidak mengerti, namun ia berencana akan pergi ke istana besok untuk bertanya. Tidak biasanya ia tidak diberitahu tentang sesuatu yang sedang dilakukan oleh Mile.Seorang pengawal membawa makanan untuk para tahanan.
"Tuan katakan pada yang mulia Gulf. Aku rakyat yang setia padanya. Katakan padanya untuk melepaskanku. Aku ditangkap oleh orang itu" Orang itu berusaha menahan pengawal yang memberinya makanan. Weir hanya menatapnya jijik.
"Lepaskan!" Pegangan orang itu begitu kuat tidak ingin melepaskannya.
"Tuan biarkan aku bertemu dengan yang mulia Gulf"
"Yang mulia belum kembali jadi sebaiknya kau menunggu" Setelah penjelasan itu akhirnya pegangannya melemah. Pengawal itu hanya menatapnya tidak mengerti. Dengan sedikit kasar ia melepaskan tangan orang itu yang kemudian mengantar makanan pada Weir.
"Tuan makananmu. Jika kau butuh sesuatu kau bisa memanggilku" Weir menatapnya. Pengawal itu begitu baik terhadapnya, ia tidak mengenalnya tapi ia yakin jika pengawal itu ada dipihaknya."Kau tunggu!" Weir menghentikan pengawal itu yang hendak pergi.
"Siapa yang mengutusmu?" Pengawal itu sedikit melirik orang disebelah penjara Weir.
"Jangan pedulikan dia. Kau bisa bicara" Pengawal itu mendekati sel penjara Weir.
"Maaf jika aku tidak sopan tuan. Aku dikirim kesini oleh tuan Pakorn untuk menjagamu. Dia belum bisa mengeluarkanmu, karena yang mulia raja Up begitu sulit untuk ditemui dan juga ia tidak ingin berbicara dengan siapapun. Tapi tuan Pakorn masih berusaha untuk mengeluarkanmu. Jika usahanya untuk membujuk yang mulia raja Up tidak berhasil, maka aku akan mengeluarkanmu" Weir tertawa. Ia kira semua orang benar-benar meninggalkannya, nyatanya masih ada orang yang berada di pihaknya.Mew memasuki istana, ia melihat Bright yang cukup sibuk kesana kemari. Hingga ia melihat keberadaan Mew, Bright langsung menghampirinya.
"Kau sudah kembali? Bagaimana yang mulia?"
"Dia baik-baik saja. Juga dia sudah menjadi sangat kuat"
"Benarkah? Kalau begitu yang mulia akan cepat kembali?"
"Ya aku rasa begitu" Bright sangat senang setelah mendengarnya.
"Oh ya boleh aku bertemu dengan yang mulia raja Up?"
"Tentu. Ayo aku akan mengantarmu""Tunggu jenderal!" Seseorang menghentikan keduanya. Bright sedikit kesal melihat orang dihadapannya sekarang.
"Tuan Pakorn. Sudah kubilang yang mulia raja Up sibuk tidak bisa menemuimu"
"Tapi aku dengar dia akan bertemu dengan yang mulia. Bahkan dia hanya orang luar dan bisa bertemu dengan yang mulia? Sedangkan aku rakyat kerajaan ini tidak bisa?" tuan Pakorn sangat gigih hingga Bright tidak bisa menyangkal lagi dan mengajaknya untuk masuk menemui Up.Ketiganya diizinkan masuk oleh Up dan kini saling berhadapan. Mew masih terdiam, ia tidak bisa bicara jika masih ada tuan Pakorn bersamanya. Ia pun hanya membiarkannya untuk berbicara terlebih dahulu.
"Yang mulia terimakasih telah memberiku waktu. Aku hanya ingin meminta permohonan untuk membebaskan tuan Weir. Dia orang yang sangat berpengaruh, para rakyat menghormatinya. Untuk kesalahan yang ia perbuat, biarkan dia memperbaikinya dan mengklarifikasi semuanya pada orang-orang"
"Kenapa kau sangat bersikeras terhadapnya? Kau lebih suka dia menjadi rajamu?"
"Tidak yang mulia. Rajaku hanya yang mulia raja Gulf, aku selalu setia padanya. Hanya saja banyak rumor yang beredar diluar sana jika anda mencoba untuk mengambil alih kerajaan ini. Dengan mengeluarkan tuan Weir kita bisa menghilangkan rumor itu" Up mendengar penjelasannya. Ini baru pertama kalinya ia mendengar tentang rumor itu, ia menatap Perth meminta konfirmasinya. Dan Perth pun mengangguk. Perth tahu tentang rumor itu, namun ia tidak memberitahukan Up karena ia tahu jika rajanya itu tidak akan peduli dengan rumor seperti itu.
"Jadi ada rumor seperti itu?"
"Iya yang mulia. Mohon yang mulia untuk mempertimbangkannya"
"Heh sangat lucu mendengar pemikiran orang-orang. Tapi aku tidak peduli mereka mau berpikir apa tentangku. Aku hanya membantu Gulf disini. Dan kau, lebih baik jangan terlalu mengurusi tentang orang lain. Pikirkan dirimu sendiri. Kau tidak tahu seperti apa orang yang selama ini kau dukung itu" Tuan Pakorn sedikit tidak mengerti tapi ia sudah terlanjur menjadi pengikut Weir. Ia harus membantu Weir bagaimana pun caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Gulf
FanfictionGulf merupakan penerus raja sebelumnya. Dalam perjuangannya untuk mendapatkan kepercayaan rakyatnya, ada sebuah rahasia yang tersembunyi.