Sebuah benda yang runcing menyentuh pinggangnya yang membuat Pete terkejut.
"Ikut aku dan jangan memberontak" Bisik orang itu pada Pete yang menegang. Pete melihat pak tua itu, ia belum tahu siapa yang sekarang ada di belakangnya, namun dengan benda tajam yang siap membunuhnya itu, tidak mungkin ia membiarkan pak tua itu melihatnya.
"Paman, dia temanku. Ada yang harus kami bicarakan sebentar" Ucap Pete sedikit gemetar. Orang itu pun langsung menyeret Pete keluar."Siapa kau? Lepaskan aku" Ucap Pete.
"Diam! Apa yang kau rencanakan? Kau berniat membunuh pak tua itu?" Pete terus diseret, entah mau dibawa kemana.
"Tunggu! Aku mengenalnya. Tidak mungkin aku membunuhnya"
"Percuma kau berbohong! Sebentar lagi kau akan mati. Dasar vampire menjijikan"
"Kau seorang pemburu?"
"Apa itu penting sekarang?" Tanya Boat melempar Pete setelah keduanya sampai di tempat yang sepi. Boat bersiap untuk membunuh Pete dengan belatinya. Pete yang panik pun mundur, ia tidak tahu harus bagaimana sekarang.
"Tunggu! Tuan! Jangan bunuh aku! Aku mengenal tuan Mew. Kau seorang pemburu pasti mengenalnya juga kan?" Boat berhenti, kini ia dengan jelas melihat wajah Pete, begitu pun Pete yang melihat Boat."Kau... Vampire dari klan itu kan?"
"Kau pemburu yang bersama tuan Mew. Akhirnya kau mengingatku" Ucap Pete bersyukur.
"Kenapa kau ada disini?"
"Yang mulia memintaku untuk melihat kondisi istananya. Dan juga dia sangat mengkhawatirkan tuan Mew. Padahal aku sudah bilang dia pasti baik-baik saja" Boat terdiam.
"Dimana tuan Mew sekarang?" Tanya Pete penasaran.
"Ritual kami untuk membunuh para vampire di istana gagal. Kao vampire yang selalu disamping Nick menghancurkan formasinya. Sehingga kita semua kehilangan seorang pemburu dan juga p'Mew aku tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang. Mereka menahannya"
"Itu gawat! Di istana penuh dengan para vampire, sangat berbahaya untuknya dan pasti akan sulit untuk bertahan. Apa yang akan aku katakan nanti pada yang mulia?" Pete tidak berani membayangkan bagaimana kondisi Mew di tengah para vampire sekarang. Entah ia masih hidup atau sudah mati."Kau tenang saja, aku rasa p'Mew baik-baik saja sekarang. Sebenarnya saat itu dia hampir terbunuh, tapi ada sesuatu yang melindunginya. Kulihat sebuah kalung yang dipakainya bersinar dan itu membuat sebuah pelindung yang mengelilinginya. Selain itu, saat Nick menyentuh pelindung itu tangannya langsung hancur. Jadi aku rasa dia baik-baik saja sekarang selama dia masih memiliki pelindung itu" Pete lega mendengarnya, namun masih ada rasa kekhawatiran karena ia belum melihatnya langsung.
"Bagaimana kondisi yang mulia Gulf sekarang?"
"Dia baik. Semakin baik dan sekarang ia sedang berlatih setiap hari" Boat hanya mengangguk.
"Lalu dimana para pemburu sekarang?"
"Kami bersembunyi di pegunungan. Aku datang kesini untuk membeli makanan dan beberapa obat-obatan"Kao sedikit ragu untuk masuk ke ruangan Nick. Namun, tak lama kemudian pintu itu terbuka membuatnya terkejut.
"Mau sampai kapan kau berdiri disitu? Kenapa kau ada disini?" Tanya Nick. Kao langsung berlutut.
"Maaf tuan. Aku ingin melaporkan jika sudah dipastikan itu adalah gerbang menuju klan Nattawin. Aku bertemu dengan salah satu anggota klannya. Tapi... Dia cukup kuat jadi aku-"Brukk
Sebelum Kao menyelesaikan penjelasannya, ia sudah terlempar jauh karena Nick menyerangnya.
"Apa gunanya kau melaporkan ini?! Dasar tidak berguna! Tangkap dia! Buat dia jadi sandera untuk membuat klan Nattawin keluar!" Kao pun buru-buru pergi dari hadapan Nick. Sementara Nick masuk kembali ke ruangannya, meminum darahnya dengan rakus namun langsung melempar gelasnya hingga pecah. Ia menatap foto Gulf yang ada di ruangannya.
"Tunggulah sebentar lagi" Ucapnya.Gulf selesai dengan latihannya hari ini. Ia melihat Pete yang masuk ke kamarnya.
"Bagaimana?" Tanya Gulf tanpa basa basi.
"Aku tidak terlalu yakin tapi aku rasa dia baik-baik saja"
"Apa maksudmu?"
"Tadi aku bertemu dengan pemburu lain. Dia mengatakan jika formasi sihirnya saat itu gagal. Mereka ketahuan dan di serang. Lalu tuan Mew ditangkap oleh mereka" Sedikit ragu untuk mengatakannya sehingga ia berbicara dengan pelan. Gulf yang tadi antusias, kini memasang wajah yang sangat muram. Gulf menarik baju Pete membuatnya terkejut.
"Apa kau bilang? Dia ditangkap? Dan kau bilang dia baik-baik saja tanpa melihatnya langsung?"
"Yang mulia maafkan aku. Aku tidak bisa masuk istana sekarang. Jika hanya para manusia yang menjaga aku bisa menanganinya tapi sekarang banyak vampire yang berjaga disana. Lagipula pemburu yang aku temui itu mengatakan jika tuan Mew dilindungi oleh sebuah kalung" Gulf terdiam dan melepaskan cengkramannya.
"Kalung?"
"Kau mengetahuinya?" Tanya Pete penasaran.
"Aku yang memberikan kalung itu. Itu pemberian ibuku. Dia berkata jika kalung itu akan melindungiku saat aku terdesak. Kukira itu hanya lelucon tapi itu benar-benar.... Pete menurutmu bagaimana cara membebaskannya?"
"Aku tidak tahu. Tapi aku rasa kita harus menyerangnya dengan beberapa vampire, karena aku rasa di dalam istana masih lebih banyak vampire. Apalagi kita juga harus bisa mengalahkan Nick" Gulf terdiam ia khawatir jika banyak vampire di istana, bagaimana jika nanti Up dan Bright datang kesana? Apa mereka akan aman?"Sebenarnya apa yang diinginkan Nick? Kenapa dia bisa bekerjasama dengan Weir?"
"Dia menginginkan pedang Mick dan juga kau" Ucap Apo yang baru datang.
"Dia ingin membunuhku? Jangan harap! Sebaliknya, aku yang akan membunuhnya"
"Kita belum tahu apakah dia akan membunuhmu atau tidak"
"Apa maksudmu?"
"Yah kau keturunan Min. Walaupun kau setengah vampire, kau cukup kuat. Apalagi kau bisa mengendalikan para vampire liar"
"Apa? Aku?"
"Ya benar, saat aku melatih para vampire liar, mereka seperti menjadi gelisah jika kau sedang berlatih" Ucap Pete. Gulf sendiri tidak tahu jika ia bisa mengendalikan vampire liar."Oh ya tuan aku hampir lupa menyampaikan sesuatu" Apo menatap Pete.
"Saat tadi aku keluar dari gerbang luar. Aku bertemu dengan seorang anak buah Nick. Aku rasa mereka sudah tahu keberadaan kita"
"Apa mereka disekitar sini?" Tanya Gulf.
"Tenang. Penghalangnya terlalu kuat untuk mereka rusak. Nick tidak akan berani untuk menyerang langsung, ia tidak sekuat itu. Pete sebaiknya kau kirim beberapa orang untuk memantau perbatasannya. Jika anak buah Nick berulah, langsung bunuh mereka" Pete pun mengangguk dan segera keluar.Satu minggu kemudian, Weir mengumpulkan semua para petinggi untuk dilakukan rapat.
"Tuan ada apa kau mengumpulkan kami?" Tanya tuan Pan.
"Sudah berapa lama kerajaan kita tidak dipimpin dengan seorang raja? Raja kita Gulf Kanawut. Sampai sekarang entah ada dimana keberadaannya. Kita sudah berusaha mencarinya dan tidak pernah menemukannya. Jadi karena jabatan tuan Weir yang tertinggi dan yang mulia Gulf tidak memiliki saudara, maka tuan Weir yang akan menggantikan raja kita" Ucap salah satu petinggi.Kini para petinggi terbagi dua. Kubu yang setuju dan kubu yang menentang. Kubu yang setuju tentu saja mereka adalah orang-orang yang bekerja sama dengan Weir.
"Mana bisa begitu? Tuan bukan berarti aku tidak setuju kau diangkat menjadi raja kami. Tapi, kita harus menemukan yang mulia raja Gulf dulu. Kita bahkan tidak tahu kondisinya sekarang"
"Jika dia kembali. Apa yang akan rakyat kita katakan? Dia sudah membunuh rakyatnya sendiri. Dia pantas untuk digulingkan. Bahkan harusnya dia tidak diangkat sebagai Raja saat kita tahu dia yang membunuh yang mulia raja terdahulu"
"Kenapa kau membahas itu? Bukankah kita sepakat untuk tidak membahas tentang yang mulia raja terdahulu?" Semuanya terdiam seketika hening dalam sesaat."Tapi sudah lama kita mencarinya. Bahkan petunjuk tentang keberadaannya pun tidak kita temukan"
"Apa kalian tidak tahu? Berita tentang hilangnya yang mulia raja sudah terdengar oleh kerajaan lain? Tanpa seorang raja, kerajaan kita sekarang lemah"
"Lalu bagaimana dengan pedang suci? Jika tuan Weir di angkat menjadi raja, dia harus memiliki pedang itu" Weir mengangkat tangannya, memerintahkan semuanya untuk diam."Beberapa hari yang lalu aku bertanya dengan jenderal Bright dan dia bahkan tidak memberitahuku. Sehingga aku mengurungnya sebagai hukuman. Yang mulia melakukan kesalahan besar terhadap rakyatnya sendiri. Dia terlalu egois dengan kesetiaannya pada yang mulia Gulf tanpa memikirkan kerajaan dan rakyat kita. Bukan berarti aku tidak setia dengan yang mulia raja, tapi aku melihat dari situasinya saat ini. Tapi, aku dengar ada seorang diantara kalian yang membebaskannya. Siapa? Mengakulah dan katakan dimana jenderal itu?" Para petinggi saling menatap satu sama lain.
"Tidak ada yang mau mengaku? Baiklah. Kalau begitu-"Seorang pengawal tiba-tiba masuk ke ruangan itu, menghentikan Weir yang tengah berbicara.
"Berani-beraninya kau masuk tanpa meminta izin?" Weir menatapnya curiga.
"Tuan Weir. Diluar.... Diluar jenderal Bright datang bersama rombongan dari kerajaan Poompat" Semua orang langsung terkejut terutama Weir, walaupun wajahnya tampak tenang namun dia merasa gelisah sekarang. Ia tidak menyangka kerajaan Poompat akan terlibat. Dia tahu jika kerajaan itu berhubungan dengan kerajaannya, namun itu dulu. Sudah sangat lama kerajaan itu tidak ikut campur urusan kerajaannya.Up bersama dengan orang-orangnya dan juga Bright memasuki ruangan itu. Weir yang tadinya duduk di kursi kebesaran Gulf sudah kembali kebawah berjajar dengan petinggi yang lain.
Up duduk di kursi tempat Gulf, menatap orang-orang yang ia ketahui mereka adalah para pemberontak. Para petinggi melihat Bright yang berdiri disamping Up. Bright sedang menjadi orang yang paling dicari sekarang, namun jika dia bersama dengan Up orang-orang itu tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya bisa menunggu lain waktu untuk menangkapnya kembali.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
King Gulf
FanfictionGulf merupakan penerus raja sebelumnya. Dalam perjuangannya untuk mendapatkan kepercayaan rakyatnya, ada sebuah rahasia yang tersembunyi.