Chapter 47 (END)

570 34 14
                                    

Gulf sudah bertanya kepada beberapa orang di istananya, tapi tidak ada yang tahu pembuat pedang suci itu. Selama ia mendapat pedang itu pun, Gulf sendiri yang merawatnya begitupun dengan ayahnya dulu yang selalu merawatnya sendiri.

Gulf bersama Bright memutuskan untuk bertanya ke beberapa ahli besi yang ada dikota dan tidak satu pun dari mereka yang tahu bahkan mereka tidak mengenali pedang itu. Karena hari sudah larut, Gulf pun kembali ke istananya dan akan melanjutkannya besok hari.

Mew dan para pemburu lainnya kembali ke mansion yang langsung disambut pemburu lainnya. Suara berisik diluar mengalihkan perhatian Mile dan ia pun segera keluar.
"Mew" Mew tersenyum dan langsung memeluknya.
"Bagaimana kabarmu phi? Sudah lama kita tidak bertemu"
"Aku baik. Bagaimana denganmu?"
"Tidak pernah sebaik ini" Mile melihat sekitarnya.
"Ada apa phi?"
"Ah tidak. Ayo masuk kita bicara di dalam"

Mile menyajikan segelas teh untuk Mew. Sudah sangat lama keduanya tidak mengobrol bersama.
"Kapan kau sampai?"
"Sekitar 3 hari yang lalu aku rasa. Kau tidak datang bersama Gulf?"
"Tidak. Dia masih ada urusan lain" Mile pun hanya mengangguk.
"Phi ku dengar kau ke kerajaan Poompat untuk memperbaiki sebuah pelindung. Perlindung seperti apa?" Mile sudah tahu Mew pasti akan menanyainya.
"Oh itu. Hanya pelindung biasa supaya tidak ada vampire yang memasuki kawasan kerajaan Poompat. Maaf aku tidak sempat memberitahumu atau yang lainnya. Saat itu aku harus segera menuju kesana sebelum semakin banyak vampire yang masuk"
"Ada pelindung seperti itu? Bagaimana caranya? Aku baru mendengar tentang pelindung ini"
"Tidak terlalu sulit hanya membuat beberapa tanda dan membacakan beberapa mantra"
"Kalau begitu kita bisa membuatnya untuk kerajaan Kanawut?"
"Kita tidak bisa. Gulf seorang vampire, jika pelindung itu dibuat. Dia tidak akan bisa bertahan hidup di kerajaannya dan juga bukankah klan Nattawin ada di daerah kerajaan Kanawut"
"Ah kau benar juga"
"Hari sudah larut. Tidurlah, kita bisa bicara lagi besok" Mile berdiri untuk segera menuju kamarnya.

"Phi aku melihat sebuah foto dibukumu. Siapa mereka?" Langkah Mile terhenti. Ia masih belum tahu jawaban apa yang harus diberikan padanya.
"Itu foto lama bersama teman-temanku dulu"
"Lalu dimana mereka sekarang?"
"Aku sendiri tidak tahu. Kami sudah sangat lama tidak berkomunikasi"
"Begitukah? Oh ya seseorang yang-"
"Mew bisakah kita bicarakan besok? Aku sedikit tidak enak badan. Kau juga harus segera istirahat" Mile memotong pembicaraannya dan langsung pergi keluar. Mew menatapnya sedikit curiga.

Hari ini Gulf kembali berkeliling untuk mencari ahli besi lainnya. Sampai menjelang sore hari pun hasilnya masih sama. Bright menyarankan untuk memerintahkan prajurit lain menanganinya, tapi Gulf langsung menolak. Ia harus mencarinya sendiri karena tidak ada yang boleh mengetahui tentang pedang sucinya yang patah. Gulf tidak menyerah, ia masih terus mencari ahli besi lainnya. Hingga ia sampai disebuah desa yang jika dilihat hanya sedikit penghuni desa ini. Gulf baru menyadari ada sebuah desa seperti ini di wilayahnya. Dari rumah satu ke rumah lainnya pun memiliki jarak yang jauh. Walaupun begitu, Gulf cukup terkejut ada seorang ahli besi di desa itu. Mereka pun mendatanginya.

Seorang laki-laki tampak sibuk tengah menempa sebuah pedang.
"Permisi. Tuan boleh kami bertanya sesuatu?" Laki-laki itu meliriknya dan sedikit terkejut melihat Bright. Saat melihat wajah Bright, ia seperti mengenali seseorang.
"Ada apa?"
"Oh tuanku ingin bertanya apakah kau bisa memperbaiki pedang ini?" Bright menunjukkan pedangnya.
"Ini..." Laki-laki itu menatap keduanya.
"Siapa kalian? Darimana kalian mendapatkan pedang ini?"
"Apa? Kami.."
"Siapa namamu?"
"Aku Bright"
"Tuan apa kau mengetahui sesuatu? Aku perlu mengetahui siapa yang membuat pedang ini" Laki-laki itu menghela nafasnya dan mengajak keduanya masuk ke dalam rumahnya.

Gulf dan Bright dengan tenang duduk menunggu laki-laki itu untuk membawa sesuatu hingga ia membawa bungkusan panjang. Ia pun membukanya di depan Bright dan Gulf.
"Kalian lihat apa ada kesamaan pedang ini dengan pedang itu?" Bright dan Gulf mengamatinya.
"Ukiran kedua pedang ini sama dan memiliki tanda yang sama juga. Apa pembuat pedang ini sama dengan pembuat pedangku?"
"Pedang ini pemberian dari guruku. Apa kalian tahu dengan orang yang bernama Amphol?"
"Siapa dia?"
"Dia guruku. Dia yang mengajariku membuat sebuah pedang"
"Dimana dia sekarang?"
"Aku tidak tahu pasti. Dulu dia tinggal disini tapi dia pindah tanpa memberitahuku. Aku tidak tahu dimana dia" Gulf yang awalnya menemukan harapan pun kembali menghela nafasnya.
"Baiklah aku akan mencoba untuk mencarinya. Kalau begitu kami pamit. Terimakasih tuan sudah meluangkan waktunya" Gulf dan Bright pun berdiri untuk segera pergi.
"Tuan Bright boleh kita bicara sebentar?" Bright melihat Gulf yang langsung mengizinkannya. Gulf pergi keluar, ia tahu sedari tadi laki-laki itu selalu memperhatikan Bright. Entah apa yang membuatnya seperti itu.

King GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang