Chapter 34

230 30 6
                                    


"Hahahaha" Suara tawa seseorang mengalihkan perhatiannya.
Weir menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya. Wajah orang itu tak terlihat karena posisinya yang menunduk dan lagi pencahayaan di malam hari sangat minim di penjara.
"Siapa kau?" Orang itu tidak menanggapinya dan hanya menertawakannya.
"Jawab aku!" Suara tawanya benar-benar membuat Weir semakin kesal. Orang itu menghentikan tawanya dan mendongak menatapnya tajam.
"Kau tidak ingat aku?" Sedikit membuat Weir terkejut. Orang yang saat itu ia jebloskan ke penjara karena ia berani menyerang Weir untuk membela rajanya Gulf.
"Jadi begini akhirnya? Kau juga berakhir disini? Hahahaha"
"Diam! Aku tidak akan sepertimu"
"Hahaha ya benar. Kau tidak akan sepertiku, karena raja Gulf akan membebaskan orang yang tidak bersalah. Sedangkan kau, berdoalah semoga kau memiliki sedikit keberuntungan hahahaha" Weir sungguh ingin menghajarnya, tapi jeruji besi ini benar-benar menghalanginya. Ia pun hanya bisa bersabar menunggu Nick mengeluarkannya.

Mile menatap Mew yang tengah bersiap. Ia berencana untuk pergi menemui Gulf hari ini.
"Kau yakin akan pergi kesana?"
"Ya aku tidak ingin membuatnya terlalu lama menunggu"
"Kalau begitu biarkan aku ikut. Tubuhmu masih lemah aku akan menjagamu"
"Tidak phi. Aku baik-baik saja"
"Tapi Mew-"

Tok tok

"Masuk" Perth membuka pintu kamar Mew.
"Tuan Mile, yang mulia raja Up ingin bertemu dengan anda" Mile menatap Mew khawatir, selain itu juga ia ingin bertemu dengan Gulf.
"Pergilah phi. Aku akan segera kembali nanti" Mile pun hanya mengangguk dan mengikuti Perth.

Mew keluar dari kamarnya, walaupun tubuhnya masih terasa lemas tapi keinginannya untuk segera bertemu Gulf lebih besar. Dokter Louis yang mendengar Mew akan pergi menghampirinya dengan membawa sesuatu.
"Tuan Mew kau akan pergi sekarang?"
"Ya. Aku tidak mau membuatnya menunggu"
"Kalau begitu bisakah kau berikan ini padanya?" Louis memberikannya pedang suci milik Gulf yang sudah terbungkus.
"Aku rasa akan aman jika pedang ini bersama yang mulia. Walaupun Weir sudah ada dipenjara tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti kan" Mew menyimpannya di punggung, ia mengikatnya dengan erat tidak ingin sampai pedang itu terlepas dari tubuhnya.
"Baiklah aku akan memberikannya. Kalau begitu aku pergi sekarang"
"Berhati-hatilah tuan" Mew tersenyum dan pergi.

Perth memasuki ruangan Up diikuti Mile dibelakangnya.
"Oh tuan Mile silahkan duduk" Mile memberi hormatnya dan duduk di sebuah sofa berhadapan langsung dengan Up.
"Ada apa anda memanggil saya yang mulia?"
"Santai saja tidak perlu seformal itu. Aku ingin bertanya, apa dulu kau pernah pergi ke kerajaan Poompat?"
"Kerajaan Poompat? Emm... Ya aku pernah kesana tapi itu sudah lama sekali" Mile menatapnya sedikit curiga.
"Benarkan? Aku tidak pernah salah mengenali seseorang. Kau datang bersama beberapa orang saat itu. Dan untuk urusan apa kalian datang ke kerajaanku?"
"Oh itu ayahmu yang meminta kami membuat pelindung di seluruh kerajaan"
"Hanya itu?" Mile mengangguk. Entah kenapa jawaban Mile kurang memuaskan untuk Up.
"Baiklah. Sebenarnya bukan hal itu yang ingin aku bicarakan. Aku ingin meminta bantuan para pemburu"
"Bantuan seperti apa?"
"Beberapa bulan terakhir ini kerajaanku kemungkinan di serang oleh vampire. Aku ingin pemburu vampire seperti kalian melenyapkannya. Bisakah kau mengirim orangmu kesana?"
"Kerajaan Poompat diserang? Seharusnya kerajaanmu aman karena kami sudah memasang pelindung di sepanjang perbatasan. Tapi kenapa vampire bisa masuk kesana? Kau yakin itu vampire?"
"Ya kami melakukan otopsi dan korban-korban itu dipastikan mati karena kehabisan darah, juga terdapat gigitan di lehernya" Jelas Perth. Mile sendiri bingung kenapa kerajaan itu bisa dimasuki para vampire. Apa pelindungnya rusak?
"Baiklah aku akan kembali ke mansion sekarang dan menyiapkan orang-orangku"
"Terimakasih tuan. Maaf aku tidak bisa menemanimu kesana. Gulf belum kembali, jadi aku tidak bisa meninggalkan kerajaan ini"
"Ya aku mengerti. Kalau begitu aku pamit" Mile berdiri dan memberikan hormatnya. Ia pun pergi untuk segera menuju mansionnya.

King GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang