Chapter 39

226 28 5
                                    


"Siapa disana?!" First menggenggam pedangnya bersiap untuk mengeluarkannya. Seorang laki-laki tua keluar dari hutan itu dengan jalan yang sedikit pincang. Dengan sigap First menghampirinya membantunya untuk berjalan.
"Tuan kenapa kau keluar dari hutan itu? Kau tersesat?" Orang itu terdiam dan mulai tertawa, menatap tajam First yang membuatnya terkejut.
"Ya dan aku kelaparan!" Leher First langsung dicengkramnya dan mendorongnya hingga terhimpit di sebuah pohon. First berusaha membebaskan diri. Ia dapat melihat jika orang yang ada dihadapannya bermata merah dengan taring yang mulai keluar.

Apa ini yang disebut vampire? Sial! Dia begitu kuat.

Vampire itu mendekati leher First untuk segera menghisap darahnya. Namun

Jlebb

Ia melihat vampire dihadapannya sudah mati dengan luka tusukan didadanya. Vampire itu membunuh dirinya sendiri.

First menatap seseorang dengan mata merah yang menyala berada jauh darinya. Ia tidak bisa melihat wajahnya karena suasana yang gelap membatasi penglihatannya. Orang itu hendak berbalik untuk pergi, namun First dengan cepat melempar pedangnya yang hampir mengenainya.
"Siapa kau?"

Gulf terdiam memunggunginya. Ia tidak berniat menolongnya tapi saat kondisinya semakin mendesak, tubuhnya seakan bergerak sendiri. Ia tidak mempedulikannya dan hendak segera pergi ketika sebuah tangan menahannya.
"Aku tanya sekali lagi. Siapa kau?"
"Bukan siapa-siapa" Cengkraman di lengannya semakin kuat.
"Kau yang membunuh vampire itu?" Gulf tidak menjawab, ia masih bungkam. Hingga First dengan paksa membuka tudung jaketnya. First penasaran dengan orang dihadapannya ini.
"Kau.....!!!" Cengkraman tangannya terlepas ketika melihat seseorang yang sangat dikenalnya.
"Yang mulia" First memberinya hormat. Ia tidak berpikir akan bertemu dengan Gulf. Hingga ia pun tidak tahu harus bersikap bagaimana. Ia membencinya tapi dia tidak bisa menunjukkan langsung dihadapan orangnya. Gulf menghela nafasnya dan berbalik menatapnya.

"Kenapa kau ada disini? Desa ini cukup jauh dari kota. Apa Weir yang menyuruhmu datang?"
"Tidak. Aku datang sendiri karena keinginanku"
"Benarkah? Kenapa? Seharusnya kau belajar di sekolahmu" Gulf menatapnya curiga.
"Aku tidak lagi sekolah disana. Yang mulia boleh aku tanya sesuatu?" First berusaha untuk mengalihkan pembicaraannya. Membahas tentang dirinya, bagi First tidaklah penting dan ia tidak ingin mengungkitnya.

"Kau ingin bertanya apa aku seorang vampire atau bukan?" First cukup terkejut Gulf mengetahui maksudnya.
"Ya aku seorang vampire, tapi aku juga seorang manusia"
"!!!"
"Kenapa? Rasa bencimu padaku semakin besar karena aku seorang vampire bukan?"
"Yang mulia! Aku-"
"Tidak apa-apa. Banyak orang yang membenciku. Lupakan tentang ini. Sejak kapan pembunuhan ini terjadi?"
"Dari informasi yang aku dapat. Di desa ini memang sering terjadi pembunuhan, tapi akhir-akhir ini dalam sehari semakin banyak korbannya. Aku tahu semua ini ulah para vampire tapi tidak ada yang mempercayaiku"
"Kalaupun mereka percaya padamu. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh kalian. Manusia biasa tidak bisa melihatnya saat mereka menghilangkan keberadaannya"
"Lalu bagaimana mengatasinya? Kita tidak bisa membiarkan korbannya semakin bertambah" Gulf menatap First yang terlihat sangat serius. Sorot matanya mengungkapkan rasa khawatirnya terhadap orang-orang. Gulf tidak menyangka jika orang yang selama ini ia kira memiliki niatan tersembunyi, tapi ia dapat merasakan ketulusannya. Apalagi saat ia melihat First membantu orang tua yang kesusahan berjalan tadi, ya walaupun itu ternyata vampire yang First tolong.
"Kau sebaiknya urus korban-korban itu. Aku akan membunuh vampire-vampire itu"
"Apa?! Kau bisa terluka, mereka sangat kuat" Gulf tertawa menatapnya.
"Aku tidak selemah itu. Aku seorang vampire, ingat? Yang perlu kau tahu, tidak semua vampire membunuh manusia. Aku pergi" Detik itu juga dengan kecepatannya Gulf menghilang dari pandangan First tanpa sempat ia berbicara lagi. First terdiam, ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Orang yang ia benci malah menolongnya.

King GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang