Happy Reading 😉
Jangan lupa vote dan comment
"Kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Mew. Gulf membawa Mew ke ruang kerjanya, ia sendiri tidak tahu kenapa harus menahannya untuk pergi.
"Ada yang ingin aku bicarakan" Mew duduk di sebuah sofa mengikuti Gulf.
"Aku rasa aku butuh bantuanmu untuk mencari tahu tentang kekuatanku" Ucap Gulf. Mew terdiam menatapnya.
"Maafkan aku. Tapi aku rasa aku tidak bisa, aku hanya pemburu biasa. Mengenai itu aku sama sekali tidak tahu" Mew kembali berdiri hendak pergi keluar. Gulf tahu jika Mew kecewa padanya karena telah berbohong. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana supaya Mew tetap tinggal.
"Maafkan aku" Ucap Gulf kembali menghentikan Mew.
"Aku berbohong saat itu karena aku sedang ada diluar tanpa pengawasan. Aku tidak bisa memberi tahu orang lain jika aku seorang raja berkeliaran di jalanan saat tengah malam" Mew berbalik melihat Gulf dan tersenyum.
"Aku sudah memaafkannya. Aku tahu kau punya alasan sendiri. Jadi aku pamit yang mulia" Ucap Mew membungkuk dan meninggalkan Gulf sendiri.Mew menjatuhkan dirinya disebuah sofa menghentikan kegiatan Mile yang tengah membaca bukunya.
"Ada apa denganmu? Kau kembali dan sepertinya kau ada masalah. Katakanlah" Ucap Mile menutup bukunya.
"Tidak ada. Aku hanya lelah phi"
"Kau meragukanku? Sudah berapa lama kita saling mengenal, aku tahu dari raut wajahmu" Mew melihat Mile yang tengah menatapnya, ia pun membenarkan duduknya.
"Ini soal Type. Tidak, sebenarnya Type tidak ada yang ada hanya Raja Gulf"
"Apa maksudmu?" Tanya Mile kurang mengerti.
"Orang yang sebenarnya aku temui malam itu bukanlah Type melainkan raja Gulf. Dia membohongiku"
"Raja Gulf? Tapi waktu itu kau bertemu saat malam hari. Apa seorang raja berkeliaran sendirian?"
"Ya itu kebenarannya. Ku kira dia hanya bisa melihat vampire tapi dia juga punya kekuatan yang aneh. Dia yang membunuh Off"
"Apa? Benarkah?" Mew mengangguk.
"Aura hitamnya begitu menguar ke seluruh ruangan. Tapi aku rasa dia belum bisa mengendalikannya sendiri. Dia memintaku untuk membantunya mengetahui tentang kekuatannya itu, tapi aku menolak dan langsung pergi kesini" Mile tampak berpikir, sejak lama kerajaan Kanawut memang selalu membuatnya penasaran.Bright mendatangi Gulf di ruang kerjanya, beberapa hari ini Gulf selalu menghabiskan waktunya di ruang kerja membuat Bright khawatir.
"Ini makananmu. Makanlah dan juga minum vitaminnya" Ucap Bright meletakkan nampan di meja.
"Akan aku makan nanti" Ucap Gulf tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.
"Ada apa denganmu? Kau bisa cerita padaku jika ada masalah" Gulf menatap Bright. Gulf terdiam dan langsung menutup bukunya.
"Kau berjagalah disini. Aku akan pergi keluar" Ucap Gulf tanpa menjawab pertanyaan Bright.
"Aku akan ikut denganmu"
"Tidak. Kau disini" Ucap Gulf meninggalkan Bright.Gulf berjalan di jalanan yang cukup ramai, ia mencoba menyegarkan pikiran dengan melihat aktivitas yang dilakukan oleh rakyatnya. Perhatiannya teralihkan oleh seseorang yang ia kenal. Gulf menghampirinya.
"Kau cukup alami untuk berbaur dengan manusia" Ucap Gulf. Orang itu terkejut merasakan aura Gulf.
"Tu...tuan aku hanya bekerja disini. Aku tidak melakukan apa-apa" Gulf menatapnya.
"Apa kau begitu takut padaku?" Tanya Gulf.
"Tentu saja auranya begitu kuat menekanku" Gumamnya yang masih bisa di dengar oleh Gulf.
"Ah tidak maksudku tentu saja aku tidak takut hehe tuan pasti orang yang baik. Jika tidak, mungkin sejak awal kau sudah melenyapkanku"
"Siapa namamu?"
"Pete. Dan tuan...."
"Bisa kita bicara?" Tanya Gulf. Pete sedikit bingung namun akhirnya ia menurutinya.Gulf membawanya ke tempat yang cukup sepi, ia tidak ingin ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.
"Kau mengenalku?" Tanya Gulf. Pete menatapnya ragu.
"Kau... Maaf tuan aku tidak mengenalmu. Tapi... Apa kau punya ikatan saudara dengan tuan Apo?"
"Apo? Siapa dia?" Gulf berbalik menatap Pete.
"Dia pemimpin klan kami. Apo Nattawin"
"Kenapa kau berpikir aku punya ikatan saudara dengannya?"
"Yah auramu cukup mirip dengannya" Ucap Pete melihat Gulf dari atas ke bawah.
"Apa aku bisa bertemu dengannya?"
"Hehe yah... Itu... Aku sedang dihukum jadi belum di izinkan masuk ke dalam klan hehe" Gulf menghela nafasnya.
"Kau bisa memberitahu tempatnya. Aku akan kesana" Pete sedikit berpikir.
"Sepertinya tidak bisa maafkan aku tuan"
"Kenapa?" Desak Gulf.
"Ya tempat kami memiliki penghalang, karena aku sedang dihukum aku tidak bisa membukanya" Ucap Pete sedikit takut. Gulf pun terdiam.
"Tapi tuan anda belum menjawab pertanyaanku" Gulf menatap Pete.
"Apa?"
"Kau punya ikatan saudara dengan tuan Apo?"
"Tidak. Aku bahkan tidak mengenalnya. Ingat ini, aku Gulf seorang raja di kerajaan Kanawut" Pete tentu sangat terkejut, ia pun langsung berlutut memberi hormat.
"Maaf yang mulia. Aku tidak bermaksud mengganggu para manusia. Sungguh"
"Yah melihatmu ikut berbaur dengan orang-orang membuatku cukup yakin kau tidak mengganggu"
"Terimakasih yang mulia. Kalau begitu aku.... Permisi" Ucap Pete undur diri.
"Tunggu" Pete kembali berbalik.
"Besok datanglah ke kerajaan" Pete terdiam, sedikit gugup karena takut mungkin saja ia akan dilenyapkan.
"Tenang saja. Aku hanya ingin berbicara denganmu. Jadi datanglah" Ucap Gulf langsung meninggalkan Pete yang masih terdiam.Mew bersama beberapa temannya terus berlarian di tengah hutan mengejar vampire yang berkeliaran untuk segera memusnahkannya. Mew merapalkan mantranya hingga satu vampire tertarik mendekatinya hingga terjatuh, ia pun menginjak tubuh vampire itu yang tampak tidak bisa bergerak.
"Matilah" Ucap Mew dengan cepat menancapkan pedangnya tepat di jantung vampire itu. Dalam sekejap serangan kembali dirasakan Mew, beberapa vampire menyerangnya. Ia cukup kewalahan melawan sendiri karena yang lain pun sibuk dengan vampire lainnya. Salah satu teman Mew datang ikut bergabung dengannya.
"Kenapa akhir-akhir ini banyak vampire liar disini?" Tanya Boat.
"Aku sendiri juga tidak tahu" Ucap Mew cepat, tidak ada waktu untuk berdiskusi, para vampire terus menyerang keduanya.Mile memasuki ruang perawatan, ia melihat beberapa bawahannya yang terluka. Ia pun mendekati Mew.
"Bagaimana kondisimu?" Tanya Mile.
"Aku cukup baik phi hanya beberapa luka cakaran dan memar"
"Hmm syukurlah. Biasanya kau tidak pernah sampai terluka seperti ini. Kenapa?" Ucap Mile. Mew hanya tersenyum.
"Tidak apa-apa phi. Aku cuma kurang berlatih saja kurasa. Oh ya phi, kenapa akhir-akhir ini banyak sekali vampire di wilayah kerajaan Kanawut?"
"Aku juga kurang tahu, tapi aku rasa ada hubungannya dengan raja itu" Mew mengerutkan dahinya.
"Gulf?" Mile mengangguk.
"Nanti saja kita bicarakan, sekarang kau istirahatlah"Kara meletakan makanan di depan Gulf.
"Silahkan yang mulia. Oh ya ada seseorang ingin menemui anda dia sedang menunggu di ruang tamu"
"Siapa?"
"Hmm dia mengatakan anda mengundangnya kesini"
"Suruh dia kemari dan siapkan makanan untuknya" Kara pun langsung pergi.
Tak lama kemudian Kara kembali bersama seseorang.
"Duduklah. Kau cukup pagi untuk datang kemari" Ucap Gulf.
"Maaf jika menganggumu yang mulia, nanti siang aku harus bekerja jadi sekarang aku kesini" Gulf pun mengangguk.
"Makanlah" Pete melihat makanan didepannya, ia bingung karena ia tidak makan makanan manusia. Gulf melihat Pete yang hanya diam memainkan sendoknya.
"Jika kau tidak mau makan biarkan saja"
"Maaf yang mulia seorang vampire tidak makan makanan manusia" Ucap Pete.
"Benarkah?" Pete hanya mengangguk.
"Kalau begitu ikut aku ke ruang kerja" Ucap Gulf langsung pergi tanpa menghabiskan makanannya diikuti Pete di belakangnya.Gulf menyuruh Pete untuk duduk dan langsung diturutinya.
"Langsung saja. Apa yang kau rasakan padaku?" Pete terkejut melihat sekelilingnya memastikan tidak ada orang yang mendengar.
"Yang mulia anda.... Aku tahu aku tampan tapi aku tidak bisa berhubungan dengan manusia. Sungguh aku tidak punya perasaan apa-apa denganmu. Maafkan aku jika-"
"Pete!!" Pete berhenti karena terkejut.
"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Maksudku bagaimana auraku? Kau bisa merasakan kekuatanku?"
"Oh itu... Kau memiliki aura yang mirip dengan pemimpin klanku. Tapi dia seorang vampire dan kau... Manusia. Benar?"
"Ya aku manusia tapi aku mempunyai kekuatan seperti kalian. Yang aku tahu hanya seorang pemburu yang memiliki kekuatan"
"Benarkah? Mungkin saja kau seorang pemburu"
"Tidak. Aku tidak pernah tahu ada sekelompok pemburu di perbatasan kerajaan"
"Kalau begitu kenapa kau tidak tanyakan langsung pada para pemburu itu? Mungkin mereka tahu sesuatu" Gulf seketika teringat dengan Mew, ia sedikit kecewa karena Mew menolaknya. Tapi jika dipikirkan itu salahnya juga karena berbohong.
"Mungkin nanti. Sampai kapan kau dihukum?"
"Aku sendiri belum tahu, tapi akan ada seseorang yang menjemputku jika hukumanku sudah selesai"
"Bisakah kau menemuiku saat hukumanmu sudah selesai?" Pete hanya mengangguk ia bingung untuk apa Gulf menemuinya lagi.Mile terdiam di kursi kerjanya, kepalanya sibuk berpikir. Ia pun membuka brankasnya dan mengambil sebuah buku yang terlihat cukup tua.
Buku itu adalah buku catatan kakeknya. Ia pun membukanya. Hanya buku catatan biasa namun di dalamnya banyak penelitian kakeknya mengenai vampire. Mile melihat sebuah sobekan kertas yang terselip, berapa kalipun ia melihat gambar yang ada di kertas itu, ia tetap tidak mengerti maksudnya. Gambar dengan kumpulan vampire dan seorang manusia.Mew berjalan keluar untuk sekedar menghirup udara segar setelah seharian ia terbaring di kasurnya. Akhir-akhir ini pikirannya sedikit kacau karena seseorang yang selalu muncul di kepalanya. Ia menatap jauh kedalam hutan yang gelap, hingga ia melihat seseorang bersembunyi ketika ia melihatnya.
TBC...
Next???
KAMU SEDANG MEMBACA
King Gulf
FanfictionGulf merupakan penerus raja sebelumnya. Dalam perjuangannya untuk mendapatkan kepercayaan rakyatnya, ada sebuah rahasia yang tersembunyi.