Chapter 42

252 30 7
                                    

Jangan lupa vote dulu 😉

Gulf mencengkram tangan Mew.
"Lepaskan aku!" Ucap Gulf penuh dengan penekanan. Keduanya saling bertatapan.
"Yang mulia! Hey kau! Lepaskan tanganmu! Kenapa kalian hanya diam? Jauhkan dia dari yang mulia!" Tuan Pond memerintahkan pengawal yang berjaga untuk melindungi Gulf. Namun para pengawal sedikit ragu untuk mendekati keduanya. Begitu pun Bright yang memiliki jarak terdekat, ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.
"Diam!" Gulf menunjuk tuan Pond tanpa menatapnya.
"Tuan Mew, Lepaskan aku!" Sekali lagi Gulf menyuruhnya untuk melepaskan tangannya. Namun Mew semakin mengeratkan cengkramannya.
"Kau dengan mudahnya membunuh orang di depan semua orang?! Apa seperti ini kelakuanmu sebenarnya?!" Gulf tertawa dan menatap tajam kearah Mew.
"Kau bisa tanya pada semua orang disini. Inilah caraku. Kau keberatan? Aku rajanya disini, jadi terserah apa yang ingin aku lakukan" Mew mencengkram lebih erat. Bagaimana bisa orang dihadapannya ini mengatakan hal seperti itu? Ia mengeratkan giginya dan langsung melepaskan cengkramannya. Saat itu juga Mew pergi keluar dari aula ini. Ia membanting pintu aula itu sehingga membuat semuanya terkejut dengan suara yang keras. Melihatnya pergi dengan raut wajah yang kecewa membuat Gulf sedikit merasa sakit di dadanya.

Gulf mencoba untuk tidak memikirkannya dulu dan kembali ke kursinya. Orang-orang saling berbisik. Mereka semakin tidak mengerti dengan rajanya itu. Bagaimana bisa ia tidak berbuat apa-apa dan hanya membiarkan orang itu? Dimana rajanya yang kejam sekarang?
"Yang mulia kau tidak apa-apa?" Bright khawatir dengan Gulf, baru kali ini ada yang memperlakukan rajanya seperti itu. Bright sedikit marah dengan tindakan Mew, tidak sepantasnya Gulf diteriaki di depan orang-orang. Gulf menghela nafasnya.
"Yang mulia, kita harus menangkapnya! Dia berperilaku seenaknya di istana" Seseorang memprovokasi dan yang lainnya menyetujui. Tindakan Mew terhadap Gulf memang tidak dibenarkan. Semua orang menganggap Mew tidak menghormati raja mereka. Gulf menatap tajam tuan Pond.
"Kau berani memerintahku?!" Tuan Pond yang terkejut langsung berlutut untuk meminta maaf. Sedangkan yang lainnya hanya terdiam, mereka tidak berani untuk berkomentar sekarang.
"Apa kalian berpikiran sama dengannya? Menganggapku seseorang yang kejam?" Tidak ada yang berani menjawab.
"Tidak apa-apa kalian berpikir seperti itu. Tapi harusnya kalian tahu alasanku membunuhnya"

Dengan berani tuan Pan menghadap Gulf.
"Yang mulia. Dia memang pantas dihukum, tindakanmu sudah benar. Aku dengar beberapa tahun terakhir dia mengkorupsi uang kerajaan dan juga uang yang harusnya diberikan pada rakyat. Dia juga menculik beberapa wanita untuk dijualnya"
"Benar. Memang seharusnya dia dihukum sejak dulu" Gulf menatap curiga orang-orang di depannya. Ia sedikit tidak mengerti, beberapa orang itu menganggap tindakannya benar.
"Lalu bagaimana dengan aku yang membunuh orang-orang saat itu?" Gulf mengganti topik lain. Walaupun sedikit sulit diucapkan, tapi dia ingin tahu bagaimana reaksi orang-orang terhadapnya.
"Yang mulia raja Up sudah menjelaskan semuanya pada kami. Bukan kau yang membunuh mereka. Dia mengatakan jika yang mulia saat itu dikendalikan oleh sesuatu"
"Dan kalian percaya dengan penjelasannya? Bahkan dia tidak ada di tempat kejadian saat itu"
"Yang mulia anda mempercayainya begitupun kami percaya dengan ucapannya dan juga kami mempercayaimu. Kau tidak mungkin membunuh tanpa alasan" Bright tersenyum mengangguk menatap Gulf. Ia senang kini orang-orang membela rajanya. Situasi yang aneh bagi Gulf.

Sementara itu, Mew duduk disebuah bangku. Ia mencoba menenangkan pikirannya saat ini. Ia sangat kecewa dengan sikap Gulf yang seperti ini. Ia sempat berpikir jika mungkin itu karena dia seorang vampire jadi sikapnya tidak stabil. Namun Gulf yang sekarang beda dengan yang dulu. Kini ia sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri harusnya Gulf tidak bersikap seperti itu.

Seseorang menghampiri Mew yang tengah terdiam menundukkan kepalanya.
"Phi. Kami menemukan seorang mayat laki-laki dan sudah dipastikan dia mati karena seorang vampire. Mereka yang mengenalnya mengatakan jika mayat itu adalah tuan Pakorn. Kau tahu dia?"
"Apa? Tunjukkan padaku"

King GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang