Chapter 41

233 26 7
                                    

Jangan lupa vote yah 😉


Mile membuka matanya, ia terbangun saat orang-orang masih tertidur. Ia bangun dan mencari sesuatu di tas pribadinya. Beberapa kantong darah vampire sudah ia siapkan. Ia bergegas ke tempat untuk pembuatan tanda.

Tiga tanda sudah jadi dibuat. Pemburu lain berpikir jika tanda itu hanya tinggal dipasang, namun sebenarnya tanda itu membutuhkan darah vampire sebagai pengenal. Mile tidak memberitahu yang lainnya tentang ini karena suatu alasan. Ia pun membuka kantong itu dan mengguyur ketiga tanda itu dengan darah vampire. Setelah itu ia membaca sebuah mantra yang membuat tanda itu menyerap darah vampire.

Tanda sudah selesai dan Mile pun berbalik untuk kembali ke kamarnya. Hingga saat ia berbalik, tubuhnya sedikit tersentak karena terkejut Boat ada dibelakangnya sejak tadi.
"Boat apa yang kau lakukan disini?" Mile sedikit gugup, namun ia berusaha untuk bersikap normal.
"Aku yang seharusnya bertanya phi. Apa yang baru saja kau lakukan terhadap tanda-tanda itu?" Sudah Mile kira jika Boat melihatnya.
"Aku menyelesaikan tandanya"
"Bukankah kau bilang hanya tinggal dipasang phi? Dan cairan tadi, apa itu darah?" Mile tidak bisa menyembunyikannya lagi dihadapan Boat.
"Ya itu darah vampire. Setelah dibuat, tanda ini harus menggunakan darah mereka sebagai pengenal"
"Darimana kau mendapatkan darah itu? Bukankah mengambil darah vampire dilarang? Itu berarti kita sama saja dengan vampire-vampire itu yang mengambil darah manusia" Mile terdiam, ia sendiri yang membuat peraturan di mansion jika orang-orangnya tidak boleh mengambil darah vampire. Tapi pembuatan pelindung merupakan hal yang ia pelajari dari mansion pusat. Ia hanya bisa menggunakan cara ini.
"Memang, tapi tanda ini tak akan berguna tanpa darah vampire"
"Phi sebenarnya darimana kau mempelajari pembuatan pelindung ini? Selama aku di menjadi pemburu, baru kali ini aku mendengar soal pelindung" Boat benar-benar membuat Mile tidak bisa bicara. Menurutnya Boat semakin mirip dengan Mew yang selalu bertanya hingga ia tidak bisa berbicara lagi.
"Hanya hal baru yang baru aku pelajari. Ayo bangunkan yang lainnya, sebaiknya kita pergi untuk memasangnya sekarang" Mile segera mengalihkan pembicaraan, ia tidak bisa memberitahunya sekarang. Boat masih penasaran, tapi ia pun menuruti perintah Mile.

Mew dan Gulf melihat pintu toko itu yang terbuka. Seseorang keluar dari toko itu. Gulf dan Mew menatapnya.
"Kau..." Ia terkejut melihat orang di hadapannya.
"Siapa kau?" Gulf merasa tidak asing dengan wajahnya.
"Win?"
"Kau mengenalnya?" Gulf langsung menatap Mew curiga.
"Dia Win anak dari tuan Pan. Dia sudah sangat membantu saat kau tidak ada, tapi kenapa kau ada disini?" Win tidak menghiraukan pertanyaan Mew. Ia dengan buru-buru menghampiri keduanya dan langsung berlutut.
"Aku Win Mettawin anak dari tuan Pan memberi hormat pada yang mulia" Mew menatap Gulf dan ia merasa raut wajah Gulf tidak senang melihatnya, hingga ia menarik kerah baju Win membuat Mew terkejut.
"Kau bagian dari mereka? Apa yang kau lakukan disini? Dimana Weir?" Win sedikit kesulitan untuk berbicara, cengkraman Gulf begitu kuat.
"Gulf tenanglah. Kita bisa bicara baik-baik oke. Lepaskan dia" Mew memegang tangan Gulf berharap ia cepat melepaskannya. Gulf yang kesal pun melepaskannya hingga Win tersungkur. Mew dengan sigap menolongnya, membantunya untuk bangun. Gulf tidak suka melihat pemandangan didepannya dan ia pun pergi ke tempat lain.

Kini ketiganya berada di tempat yang sangat sepi dan tersembunyi. Gulf masih menatapnya tidak suka.
"Jadi, kenapa seorang siswa sepertimu ada ditempat itu saat malam hari?"
"Aku sedang menyelidiki sesuatu" Win sedikit ragu untuk menjelaskannya.
"Win kau melihat orang-orang yang masuk ke dalam?"
"Orang-orang siapa? Aku tidak melihat siapa pun"
"Jangan berbohong! Kau sengaja menyembunyikannya kan?!"
"Gulf tenang!" Mew mengambil alih, ia membiarkan Gulf berada dibelakangnya.
"Bisa kau jelaskan apa yang sedang kau selidiki?"
"Setelah mendengar pemberontakan itu, aku khawatir karena ayahku ada di istana. Aku hendak menyusul ke istana, tapi beberapa prajurit menahanku. Aku sangat bersyukur ketika ayahku kembali ke rumah dengan selamat. Ayahku mengatakan jika ia mencurigai beberapa petinggi. Dari sikap yang dia lihat mereka tampak ketakutan. Besoknya aku kembali ke asrama sekolah dan aku bertemu dengan Daw dia anak dari tuan Nat. Wajahnya tampak sembab karena ia terlalu banyak menangis. Saat aku tanya dia berkata jika ayahnya tidak pernah kembali setelah pergi untuk menemui seseorang. Itu di hari sebelum pemberontakan terjadi. Dia mengatakan jika pada siang itu ayahnya diam-diam pergi. Ia yang penasaran mengikutinya dan ia melihat ayahnya memasuki toko pakaian yang tadi aku masuki. Setelah Daw masuk kedalam ia tidak menemukannya. Jadi aku mencoba mencari tahu apa yang ada di toko pakaian itu. Tapi aku tidak menemukan apapun, itu hanya toko biasa"
"Aku dengar tuan Nat sakit"
"Tidak. Itu hanya cerita yang dibuat untuk menutupi hilangnya tuan Nat"
"Sudah jelas dia mati" Gulf yang sudah tenang pun akhirnya ikut menanggapi percakapan keduanya.
"Apa?! Benarkah?"
"Sepertinya Weir mengungkapkan vampirenya pada pengikutnya"
"Sebaiknya kita kembali dulu ke istana. Bukankah pagi ini yang mulia Up akan pergi? Kau juga Win kembalilah terlalu berbahaya jika kau menyelidikinya sendiri. Ayo Gulf" Mew menarik Gulf untuk pergi. Ia pun berjalan melewati Win dengan tatapan yang penuh curiga.

King GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang