•TUJUH•

11.5K 883 29
                                    








Happy Reading ☺️💦

Vellina mencoba melepaskan genggaman Dafa yang begitu kuat menariknya Vellina sangat kesal bagaimanananti jika tangan nya patah karena tarikan kuat Dafa? Dia tidak bisa mendapatkan perlakuan ini jika dia terus-menerus seperti ini Dafa akan di kick dari list haremnya, Vellina bersungguh-sungguh.

" Lepas Daf! Lo nyakitin tangan gue! " Seakan tersadar Dafa klangsung menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang dan melonggarkan tangan Vellina dan perlahan melepaskan nya, Vellina dengan cepat menarik tangan nya dan mengelusnya pelan menatap tajam Dafa.

" Lo keterlaluan! Hikss... Tangan gue sakit! Hikss " entah kenapa air mata Vellina meluap dan tiba-tiba perasaan nya menjadi tidak tenang, gelisah dan seperti ada perasaan kerinduan tapi terhadap siapa dia tidak tahu.

" Ma-maaf " Vellina tidak mendengarkan permintaan maaf Dafa dan lebih memilih menangis, tiba-tiba ada sebuah sapu tangan yang di ulurkan oleh sebuah tangan besar membuat Vellina mendongak.

Entah kenapa desiran kerinduan itu sangat menghinggapi hatinya dan dengan spontan memeluk pria yang memberikan sapu tangan.

" Huhuhu... Aku sangat merindukan nya! " Vellina meraung-raung untung saja mereka bertiga berada di dekat gang sepi yang jarang dilewati

Pria itu menegang ada rasa hangat di hatinya saat gadis yang memeluknya ini didekapan nya dan akhirnya tanpa ragu pria itu membalas peluk kan Vellina sambil tersenyum tipis.

Sedangkan Dafa hatinya kembali berdenyut dia sangat kepanasan melihat adegan ini tapi mau bagaimana lagi jika dia menarik paksa tangan Vellyana kembali pasti Vellyana akan semakin marah padanya.

" Kau merindukan siapa? " Vellina mendongak menatap pria yang sama sekali tidak pernah di kenalnya tetapi terasa dekat, Vellina melotot kan mata nya yang masih berair lalu melepaskan pelukan keduanya mengusap air matanya dengan kasar.

" Maaf " ujar Vellina dingin lalu menarik tangan Dafa untuk meninggalkan pria yang tak lain ialah Arthur.

" Imut sekali! Jika di masa depan bertemu lagi maka jangan harap bisa pergi nona " Ujar Arthur dengan seringai tipis memandang kepergian Vellina dan Dafa yang semakin tidak terlihat karena jarak.

Sedangkan disisi Vellina dia sedang melamun sambil memeluk lengan Dafa hingga tak sadar menendang batu dan hampir mencium tangan jika tidak di tahan Dafa.

" Ada apa? " Dafa menuntun Vellina untuk di kursi taman, mereka kini berada di taman yang berdekatan dengan danau fly tempat pertama kali Vellina bertemu Zacaris.

Jarak nya jika ingin menempuh danau fly memang agak cukup jauh dan sangat tertutup maka dari itu hanya sedikit orang yang mengetahui tempat nya.

Vellina menatap Dafa dengan tatapan sulit, " Daf, Lo pulang duluan aja gue mau sendiri dulu " Dafa ingin menentang perkataan Vellina tetapi ia urungkan dan lebih baik mengiyakan saja.

" Baik lah hati-hati, jika terjadi sesuatu telpon saja " ujar Dafa sambil berdiri, Vellina pun mengangguk dan setelah itu Dafa meninggalkan Vellina sendirian.

Vellina memandang tanah di bawahnya dengan kosong, ia tidak tahu kenapa jika berada di dekat pria tadi dia akan sangat benci dan rindu? Ia tidak mengerti mungkin itu perasaan pemilik tubuh

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang