•
••
•
•
•
•
•
•
•
" Kak Zergan? " Zergan yang di panggil menoleh kearah adik nya, Aqilla.
" Kenapa? " Tanya zergan dengan dingin, " k-kita gak jadi main? " Ujar Aqilla sambil memainkan jari-jarinya dengan bersikap imut.
Zergan mendekati Aqilla dengan wajah datar, ia menggenggam dagu Aqilla dengan dua jari dan meremasnya kuat. " pengen banget kayanya Lo ngedesah di bawah gue, bitch! " Ujar zergan dengan suara menusuk. Aqilla menunduk tangan nya mengepal.
" Bu-bukan g-gitu kak " cicitnya.
" Terus apa? Goyang di atas gue gitu? " Aqilla terdiam, zergan berdecih sinis kemudian menghempaskan genggaman nya dan berlalu pergi.
" Sial! Semenjak tu orang datang gue udah gak bisa ngaruhin zergan! Awas aja. Liat pembalasan gue Vellyana! " Ujar Aqilla tangan nya mengepal kuat hingga buku-buku nya terlihat jelas.
****
" Hallo Daf? "
" Hai, kok Lo sekarang jarang bisa di hubungin? "
" Oh itu, hp gue kemaren habis di servis, kenapa? " Vellina mengernyitkan kan dahinya, ia memang jarang memegang hp sekarang, karena sedang sibuk menangani rencana nya kedepan.
Rencana awal hancur. Sedangkan rencana yang akan di susun ulang-- dia lupa semua alurnya yang dia ingat kematian pemilik tubuh, berkisar 3 tahun lagi. Itu waktu yang cukup lama.
Tapi apakah dengan cerita berubah, ending nya juga berbeda? Mungkin saja tidak, dan mungkin saja iya, Vellina tidak tau harus berbuat apa.
" Oh ya? Mau ketemu nanti sore? " Vellina menatap kearah jam tangan nya, kini jam menunjukkan pukul 14.34 waktu setempat.
" Kaya nya gak bisa, soalnya udah ada janji, sorry " ujar Vellina bohong, menurutnya jika alurnya berubah, ia tidak perlu berbuat baik kan dengan Dafa? Lagian si William dan aqilla-aqilla itu tidak mengganggu nya kan?
" Dan jangan hubungi gue lagi "
Tutt Tutt tutt
****
3 Minggu kemudian
Vellina tersenyum sumringah, akhirnya ia lulus dari SMA ini. Sekarang ia bebas dan tentunya ia akan meninggalkan rumah jahanam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO THE ANTAGONIS? [ End ]
RomansaSejak umur 7 tahun, Vellina Foreign welson memiliki sifat sosiopat dan psikopat yang membuatnya lebih memilih berdiam dirumah tanpa bisa bersosialisasi. Sikap sosiopat nya membuatnya mengurung diri dia tidak ingin gangguan mental nya ini kambuh dan...