TIGAPULUHSATU

2.7K 141 0
                                    

" ahhh begitu menyegarkan, ternyata rasa darah linclen tidak buruk juga, aku menyukainya " ujar anatha dengan senyum dingin, mata merah tajam nya menatap darah yang ada di gelas sambil menggoyang-goyangkan nya.

" Rasanya satu bulan yang telah lalu ini begitu menyenangkan, tapi bagaimana dengan mereka? Apa kau juga merindukan mereka Vellina? " Tanya anatha pada dirinya sendiri.

Atau lebih tepatnya, jiwa lain.

" ck, aku tidak pernah sekalipun merindukan para lelaki gila itu " ujar Vellina dengan datar.

Sebenernya ia hanya bermain-main dengan mereka, entahlah ia hanya mengikuti kata hatinya untuk melakukan apa pun, hingga sekarang, ia rasanya tidak memiliki hati nurani, ia sekarang seakan tidak memiliki emosi.

" Ohh? Benarkah itu? Apa kau mendengar nya auric? Wanita yang kau cintai tidak mencintaimu " ujar anatha dengan senyum miring, beberapa detik kemudian seseorang terbit dari kegelapan dengan wajah lesu.

" Saya mendengarnya " jawab auric tanpa ekspresi.

" Kalian tidak memiliki benang takdir, tapi si tua itu malah membuat kacau! " Ujar anatha kesal.

Wushhh

Asap hitam mengepul di depan anatha dan mulai membentuk tubuh, " kau memakiku?! Dasar cucu tak tau di untung! Aku sudah menyelamatkan kedua jiwa kalian, dan balasan mu seperti ini anatha? " Ujar pria tua dengan jenggot putih di rahangnya.

" Ck, kau bukan kakek kami! Dasar jelek! "

" Kau?! "

" diam lah! Sebutkan saja cara untuk ku membuat tubuh kembali! Atau tidak biarkan aku ke akhirat! " Ujar Vellina datar, ia muak melihat drama kakek-cucu itu.

" Mudah saja, kau hanya perlu berhubungan sex-- ah maksudku anatha, dan tentunya dengan syarat kalian berdua harus sama-sama menyukai laki-laki itu, dan setelah anak kalian lahir, jiwa Vellina akan terpisah dengan sendirinya setalah seorang anak lahir. " jelas kakek itu panjang lebar.

" Apa?! Aku tidak menyukai siapapun! Aku hanya menyukai kakak ku! "

" kau gila? Arthur itu kakak mu! "

" Aku tidak peduli, hmphh! "

" ck, lagi pula aku hanya jiwa yang sudah tidak memiliki emosi bagaimana bisa aku merasakan suka? " kakek itu menghentak kan tongkat yang di pegang nya.

Dahinya mulai mengerut, tangan sebelahnya mengusap jenggot nya, " tidak memiliki emosi? Lalu bukan kah kau jijik saat anatha meminum darah Aqilla? " Jiwa Vellina terasa tersentak, benar.

" Itu artinya kau tidak kehilangan emosi, hanya saja kau malas berekspresi dan membuka hati, kau harus mulai membuka hati mu Vellina, dan di mulai dari dia " ujar kakek itu sambil menunjuk auric saat kakek itu mengatakan dia, sedangkan yang ditunjuk merasa terkejut.

Anatha dan Vellina terhenyak, " anatha, kali ini biarkan Vellina yang mengganti peran nya dulu, biarkan dia bersosialisasi dan belajar menerima auric " mulut anatha terbuka, bagaimana bisa begitu? Ia tida-

" Kau tidak bisa menolak nya antha, atau Vellina akan terus mengganggu mu, lagi pula setelah Vellina dan beberapa calon suaminya yang lain menikah dan berhubungan lalu memiliki anak kalian akan berpisah, dan kau anatha--

Kau bisa bersama dengan kakak tercinta mu itu " anatha-- terdiam memikirkan tawaran itu, mungkin saja itu berhasil kan? Dan ia akan membuat Arthur berada disisinya, tanpa berbagi!

***

Eittssss...

Ini cuman setengah dari chp 1 nya ya,
komen dulu kalo mau lanjut....


Kaya misalnya

150 vote

100 Komen

2 hari, aku tunggu 2 hari sampai mencapai target,
Kalo gak sampe target ya kita pending dulu wkwk sabare..


Oh ya, janlup mampir ke cerita aku yang lain,
Kepoin dah akun sya Nyya_11

Misal

• this is my transmigration

Lagi on going lohh, terus ada siscon nya juga, bagi yang suka baca cerita incest dan Harem...

And udah jalan 4 chp kalo gak salah.

Nah yang itu covernya, janlup ya👁️👄👁️

.
.
.
.
.
.

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang