WHO THE ANTAGONIS? [ End ]

•TUJUHBELAS•

•
•
•
•
•
•
•
•

Happy Reading ☺️💦

Deg

Vellina melepaskan pelukan Dellina kasar, dia tidak boleh percaya dengan orang asing begitu saja, " maaf Tante kaya nya gak mungkin saya anak Tante " ujar Vellina tersenyum tipis.

Dia tidak boleh terbawa suasana kembali, itu akan membuat sesuatu yang akan berdampak di masa akan datang. Ia harus menjadi dirinya dulu dingin dan anti sosial.

" Permisi Tante " Vellina melenggang pergi tanpa memperdulikan butiran air mata yang turun dari mata Dellina.

∆×××∆

Beberapa menit kemudian Vellina telah keluar dari toko handphone dan memilih alat pintar yang cocok dengannya. Dan pilihan nya jatuh pada telpon genggam Samsung galaxy Z flip dengan warna hitam.

Vellina menatap handphone nya dengan datar sambil memegang ice cream vanilla ditangan nya, sudah pukul 11.45 waktu setempat tetapi tidak muncul juga batang hidung Kearin membuat nya sedikit bosan.

Mulut Vellina mengemut lelehan ice cream dengan cepat takut mengotori tangan nya dan akan membuat lengket. Tiba-tiba satu tetes ice cream jatuh mengenai celana jeans nya membuat Vellina berdecak kesal, lalu mengambil tisu di sampingnya mengusap kasar bekas ice cream yang ada di celana nya.

" Ck, gue rasa sifat gue agak berubah-ubah ya? Kaya ada yang ngendaliin gitu, " Vellina memakan ice cream vanilla nya sekali hap, tidak memperdulikan sisa ice cream yang ada di di sudut bibirnya.

" VELLYANA?!!! " Vellina menengok ke asal suara dengan datar, bisa dia lihat Kearin yang berlari kemari dengan dua teman perempuan nya?

Vellina menaikkan alis nya saat Kearin dan dua teman nya sudah ada di depan nya dengan wajah ceria, sedangkan Vellina hanya menatap mereka datar

" Apa lama? " Tanya Kearin.

" Hmm, sangat-sangat lama " ujar Vellina dengan sinis, kemudian dia berdiri meninggalkan ketiganya yang mematung dengan sikap dingin Vellina.

" Mungkin dia kesal " kedua perempuan itu mengangguk mengerti kemudian ketiganya mengikuti Vellina di belakang.

Kearin mencoba menyeimbangkan langkahnya dengan Vellina sambil menatapnya dari samping sedangkan Vellina tatapan nya lurus kedepan.

" Emm, Kearin minta maaf ya karena lama "

" Hmm "

" Vellyana marah? "

" Hmm "

" Vellyana pasti kesel kan? "

" Hmm "

" Vellyana? "

" .... "

" Vellyana? " Vellina lebih memilih diam, karena dia sangat malas berbicara.

Tiba-tiba saja ada yang menabrak bahu Vellina hingga dia sedikit kurang keseimbangan, kedua laki-laki itu meminta maaf karena sudah menabrak.