•SEMBILAN•

8.9K 776 18
                                    








Happy Reading ☺️💦

Sore harinya Vellina sudah sampai di pintu masuk yang menuju kastil vampir? Dengan langkah berat Vellina mengucapkan kata kuncinya " vampir "

Pintu pun terbuka Vellina pun melangkah memasuki lorong indah dengan hiasan bunga yang wangi dengan sangat pelan. " Ouhh, kau lama sekali?! Cepat lah, bukan kah--

" Diam! Kau ini, aku itu takut jika masih manusia ya tidak apa-apa ini vampir!! " Ujar Vellina menekan kata 'vampir'

" Ya, ya, ya jangan terlalu lebay kau tidak akan di anggap makanan selagi tidak menerima pemberian mereka " Vellina menatap kosong kastil suram nan mengerikan di depan nya dengan langkah ragu Vellina membuka gerbang kastil.

Kreettt

Pintu gerbang terbuka sendiri membuat Vellina menahan nafasnya melangkah kan kakinya selangkah demi selangkah dengan gemetar, aura di dalam kastil sangat dingin dan membuat merinding.

" Jalan saja cepat! Ruangan nya berada tepat di ujung lorong ini sebelah kiri " Vellina pun mengikuti instruksi Vellyana dengan merapalkan doa-doa yang dia tahu.

Dan sampai lah Vellina di depan pintu yang dikatakan. Tangan Vellina meraih Ganggang pintu dengan tangan gemetar siapa tau kan setelah dia buka akan ada banyak kelelawar dan menggigitnya? Oke skip Vellina kebanyakan nonton film.

" Cepat buka! Kau ini siput sekali? " Vellina mendelik tak suka dengan kesal Vellina membuka pintu hingga ganggang nya patah. mungkin karena sudah lama?

Kesan perta yang Vellina lihat adalah kamar yang begitu rapih, wangi dengan tata letak ala kerajaan Yunani kuno sangat indah. Tapi Vellina sadar ini bukan saat nya ia kagum.

Tatapan Vellina jatuh pada sebuah peti kaca yang terdapat seorang mayat ralat vampir yang sedang hibernasi selama lebih dibuah tahun ditambah kutukan yang ada pada vampir itu.

" Deketin, engga, deketin, engga--

" Cepat jalan kesana! " Vellina berkacak pinggang dengan wajah malas tetapi dia tetap mendekati peti itu untuk melihat lebih dekat.

" Wahhh tampan juga, ku kira tadi kakek-kakek tua " Vellina menatap vampir yang terkurung di dalam peti kaca itu dengan perlahan tangan Vellina menyentuh petinya.

Tiba-tiba cahaya putih keperakan menyinari peti kaca tersebut membuatnya Vellina menutup mata silau. Setelah dirasa tidak ada lagi cahaya tadi Vellina membuka matanya dengan cepat ekor matanya menatap peti kaca.

Tidak ada apa-apa masih seperti tadi kaku tidak bergerang dengan wajah pucat benar-benar seperti mayat.

" Apa-apaan tidak ada reaksi?! " Ujar Vellina menatap kesal kearah peti dengan tatapan tajam, tiba-tiba mata vampir itu terbuka memperlihatkan mata Semerah darah seperti red Ruby yang indah tetapi mengerikan.

Vellina terjengkang kaget, memundurkan langkahnya pelan tapi seperti ada sebuah tembok dingin menjulang tinggi di belakangnya membuat Vellina menengok kebelakang, matanya pun membelalak kaget.

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang