•SEMBILANBELAS•

5.1K 439 11
                                    








Happy Reading ☺️💦


Auric menatap tajam Danes, berani sekali manusia di samping gadis nya memotong ucapan nya, " Vellyana? Nama mu Vellyana kan? " Vellina tidak menjawab membuat Danes semakin bingung.

" Apa yang bisa ku bantu untuk, kekasih ku ini " Vellina menatap dingin Auric bisa-bisanya dia berkata begitu hei, dia tidak pernah menyatakan cinta apalagi Vellina tidak pernah menerima apapun dan tidak pernah-- berkencan.

" Kami ingin menginap, besok malam kai akan pulang " Danes menatap Vellina dengan penuh tanda tanya, " kau serius? Bermalam di kastil para vampir? " Sepertinya Danes tidak mendengar ucapan Auric barusan.

" Kau dengar dia bilang bahwa vampir di depan mu ini kekasihku? " Danes menggeleng heboh. Sedangkan Auric tersenyum kemenangan.

" Tidak mungkin! "

" Apa yang tidak mungkin di dunia fana ini? " Danes menatap penuh permusuhan Auric, seketika rasa takutnya menghilang.

Danes memeluk lengan Vellina posesif dengan tatapan tajam menusuk kearah Auric yang menatap remeh.

" Kami akan tidur bersama "

" Okay " Danes melongo ia kira--

Auric memimpin jalan menuju kamar keduanya yang akan di tinggali selama satu malam.

" Garfield, Ferdward, kembali lah calon ratu mu sudah kembali " batin Auric.

Beberapa menit berjalan sampai lah mereka di depan kamar, " sayang, selamat tidur ya sweet dreams " auric mengecup bibir Vellina lama didepan Danes yang melotot.

" Ka-kalian-- " Danes menatap keduanya dengan pandangan melongo, Danes menatap Vellina yang tampak santai dan tak membalas ciuman raja vampir itu.

" Nah, sekarang waktunya tidur sampai jumpa nanti malam " Auric mengacak-acak rambut Vellina gemas kemudian meninggalkan vellina dan Danes yang masih shock.

Vellina menutup pintu kamar kemudian menuju kasur menutupi dirinya dengan selimut dan terlelap meninggalkan Danes yang masih-- tidak bisa dijelaskan.

Dengan lesu Danes mengikuti Vellina dan menyelami mimpi.

Wushhh

Kabut hitam muncul disisi Vellina kemudian membawa tubuhnya kesuatu tempat.

****

Semua murid berkumpul mengelilingi api unggun didepan mereka sudah tersedia makanan yang sudah siap dimakan, tetapi yang membuat mereka tidak memakan nya adalah--

Vellyana dan Danes yang tidak ada, fikiran negatif mulai menyerang kepala mereka.

" Vellyana mana? Buka kah bersama kalian semua saat berpisah? " Tanya Kearin dengan dingin, hilang sudah sifat ceria nya.

Cella dan Bella yang tau akan berakhir seperti apa mencoba menenangkan Kearin dengan mengusap lengan Kearin. " Tenang lah " bisik Bella di telinga kiri Kearin. Kearin menarik nafasnya kemudian menghembuskan nya pelan tatapan tajam nya menuju 18 murid yang bersama Vellyana dan Danes.

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang