•ENAMBELAS•

6.9K 621 1
                                        








Happy Reading ☺️💦

" Namaku-- " laki-laki didepan Vellina menaikkan alisnya karena Vellina yang tak kunjung mengucapkan namanya, Vellina malah mengalihkan pandangan nya kesuatu sudut, karena penasaran laki-laki didepan Vellina menengok ke mana tatapan Vellina mengarah.

Laki-laki itu melihat seseorang yang ia kenal, " Danes? " Gumam nya yang dapat di dengar Vellina. Vellina menatap laki-laki didepan nya bingung

" Kau kenal dia? " Laki-laki didepan nya menampilkan raut tak suka yang sangat kental, " ya, dia musuh ku " Vellina mengangguk mengerti.

" Oh ya namaku tadi Vellyana Linclen " ujar Vellina sambil memasuk kan ayam kemulutnya yang sudah di cocok sauce tomat.

" Linclen? Kau adiknya zergan? Ahh maksudku adik angkatnya? " Vellina menatap laki-laki didepan tajam, bagaimana bisa ada yang mengetahui rahasia ini.

" Kau tahu dari mana? " Tanya Vellina dengan aura kurang enak, membuat tatapan para pembeli lain menatap Vellina dengan berbagai ekspresi.

" Tentu saja, dari sumbernya langsung " ujar laki-laki didepan nya santai.

" Siapa namamu?! " Tanya Vellina dengan penekanan, " coba tebak. Siapa kah aku? " Ujar laki-laki itu tersenyum tipis.

Vellina memegang dagunya dan berfikir, beberapa detik kemudian Vellina menjentikkan jari nya saat satu nama terlintas" Biar ku tebak, nama mu Fern Cleveland? " Fern yang mendengar Vellina menebak namanya dengan benar tersenyum miring.

Fern bertepuk tangan dengan senyum miring, " Woww!! Tebakan mu besar gadis kecil, padahal kita belum bertemu sebelumnya, dan tentunya zergan tidak pernah membicarakan tentang teman nya " entah kenapa ada perasaan bangga pada hati Vellina.

Tapi seketika Vellina membeku saat mengingat adegan Fern yang menyiksanya sebelum masuk kedalam sel tahanan.

" Permisi " pelayan tadi mengantarkan pesanan fern dan setelah nya pergi dengan sopan.

Vellina yang merasa sedikit khawatir mempercepat makan nya, fern yang melihat Vellina seperti itu menaikkan alisnya bingung.

" Ada apa? " Vellina tidak menjawab, ia malah mengambil tisu didepan nya untuk mengelap mulut dan tangan nya yang berminyak, kemudian meminum yogurt drink nya sekali tegukan sisanya ia masuk kan kedalam tas.

" Permisi, maaf masih ada urusan " Fern memegang lengan Vellina, didalam hati nya ketar ketir, entahlah sikap berani, sosiopat dan psikopat nya seakan menghilang lenyap tanpa sisa.

Memang dia menginginkan penyakit mentalnya menghilang tapi entah kenapa setelah hilang dia merasa dia lemah.

Vellina menyentak tangan Fern membuat sang empu menatap bingung. Vellina tidak memperdulikan fern lagi dia melangkah kan kakinya menuju keluar, ahh soal makanan nya ia meletak kan di meja

" Kau membuatku tertarik, jadi jangan harap bisa lepas " ujar Fern tersenyum miring sambil memakan makanan nya.

Di satu sudut Danes yang menyadari ada nya Vellyana pun mendekatinya seakan mereka adalah teman akrab, " hai Lyna " Vellina mengerutkan dahinya apa-apa an buaya ini datang tak di undang.

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang