•LIMABELAS•

6.7K 544 7
                                    








Happy Reading ☺️💦

Auric menyusuri lorong sepi tanpa pencahayaan satu-satunya pelitanya kini hanya lah lilin yang berada di tangan nya, tujuan Auric adalah ruang bawah tanah.

Dan sampailah ia di depan rak buku yang tergeser dan pintu yang terbuka, Auric menggeram marah ia tidak tahu bagaimana kakak tirinya itu bisa hidup kembali, yang ia tahu untuk membangkitkan seorang vampir yang benar-benar tidak bernyawa adalah dengan kontrak darah.

Benar, kontrak darah. Lebih tepatnya pernikahan perantara, secara spesifik yang bisa melakukan kontrak darah hanya manusia dan seorang vampir.

Nama yang terlintas hanya ada Vellina, rupanya penyelamat kecil itu mengetahui sesuatu tanpa di sengaja dan melepaskan vampir liar tanpa tahu bagaimana di masa depan

Tapi konon Vampir liar dan manusia berdarah murni jika melakukan kontrak darah maka sang Vampir akan benar-benar menjadi vampir seutuhnya, bukan vampir liar.

Auric mengepalkan tangan nya hingga buku-buku tangannya terlihat memutih, " sialan! Kakak mendahului ku! " Auric menutup pintu rahasianya dengan kasar, ia pun pergi meninggalkan kawasan ruang bawah tanah, malam ini juga dia akan ke dunia manusia merebut Vellina!!

****

Kini Vellina sudah berada di rumah nya, di temani secangkir teh ditambah susu kental manis dan sedikit gula, ia sedari tadi merasa tidak nyaman setelah di sidang oleh Diana dan zellyan.

Ia merasa jika dirinya akan mendapatkan kesialan berkali-kali lipat.

" Zacaris kemana? Tumben tidak terlihat, entah kenapa aku sedikit merindukan nya " gumam Vellina sambil mengaduk-aduk tehnya dan melamun.

" Istri tenang saja, aku akan segera datang! " Suara itu seperti angin lalu, entah kenapa perasaan Vellina menjadi sedikit lebih baik.

Setelah menghabis kan banyak waktu hanya untuk meminum teh Vellina tertidur.

Ceklek

Zergan masuk kedalam kamar Vellyana dengan hati-hati, ia sudah menunggu lama untuk ini.

Zergan mendekati Vellyana, menatap wajah nya yang imut di saat tidur pulas, zergan seperti tersihir dengan kecantikan Vellyana, apa lagi wajah itu diterangi sinar bulan yang indah.

Tangan zergan terulur untuk menyentuh pipi Vellyana, tapi udara sekitar Vellyana seakan menolak, seperti ada dinding pembatas antara dirinya dan Vellyana.

Sebuah dinding kaca yang tidak terlihat.

Zergan kembali menarik tangan nya dan keluar dari kamar itu dengan wajah tertekuk.

" Kau kira setelah apa yang kau lakukan di kehidupan sebelumnya aku akan membiarkan mu menyentuh nya lagi? Jangan harap! " Ujar Zac dingin di balik tirai, matanya yang merah Ruby menatap tajam zergan, seakan memiliki dendam tersendiri.

****

Keesokan hari, Vellina terbangun sambil merenggangkan otot -ototnya yang terasa keram, dengan nyawa yang tak terkumpul Vellina menuju kamar mandi memulai ritual wajib perempuan.

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang