•DELAPANBELAS•

6.3K 494 11
                                        








Happy Reading ☺️💦

Setelah suasana yang agak aneh Vellina hanya diam menatap keluar jendela dengan datar, Vellina memejamkan matanya saat angin berhembus dengan kencang.

Tak lama bus sampai di halte gunung, semua murid pun di perkenan kan untuk turun dari bus, tetapi tidak dengan Vellina dia tidak bisa bergerak karena bahunya yang dibuat bantal oleh Kearin.

Vellina mencoba menggerak kan badan nya untuk membuat Kearin terganggu dari tidurnya tetapi naas dia semakin nyenyak tertidur dan malah memeluk Vellina.

Vellina menggertak kan giginya kesal, dengan kekuatan seadanya Vellina menggendong Kearin yang semakin memeluk lehernya dan menenggelamkan kepalanya Disana.

Vellina menggendong ala bridal style Kearin yang terlihat mungil di gendongan Vellina.

Semua orang menatap Vellina yang menggendong Kearin dengan tatapan aneh, Bella dan cella menghampiri Vellina dengan berlari kecil, " hoshhh... Apakah tidak berat? " Vellina menggeleng lalu tersenyum tipis.

Kemudian terdengar Geraman kecil dari Kearin dia mulai mengerjapkan matanya dan menggosoknya dengan lengan kiri.

Ia sedikit heran kenapa dia seperti melayang dan memeluk seseorang? Tatapan Kearin bertabrakan dengan mata hitam legam Vellina yang menyorot dingin, lalu tatapan Kearin beralih ketempatnya sekarang.

Dengan wajah memerah Kearin menatap Vellina, " ma-maaf " ujar Kearin menunduk, ia sangat malu bagaimana bisa seorang laki-laki di gendong perempuan? Apa lagi dihadapan semua orang.

" Baiklah anak-anak, siapkan tenda kalian " ujar salah satu guru memecahkan keheningan. Semua murid yang telah berbagi kelompok pun mulai mendirikan tenda masing-masing.

Vellina mulai memasang kayu penyanggah tenda dengan teliti, di dunia nya dulu dia sering melihat caranya di buku tetapi dia tidak pernah mempraktekkan nya seca langsung, mama dan papa nya pasti akan melarang.

Kearin melihat semua yang Vellina lakukan hingga diatidak fokus, " Kearin? " Cella mencoba memanggil Kearin tetapi tidak di saut.

" Kearin? "

" KEARIN?! " Semua pandangan mengarah kearah cella dan Kearin termasuk Vellina yang menaikkan alisnya bingung.

Kearin tiba-tiba salah tingkah ditatap Vellina seperti itu, cella yang melihatnya hanya bisa menggeleng, " percintaan anak muda, harus dimaklumi " ujar Bella sambil menepuk bahu kakaknya itu.

" Ck, Kearin bisa ambilkan paku disana? " Dengan wajah yang masih memerah Kearin mengambil paku yang ada di samping nya dan menyerahkan nya pada cella.

Cella mengambil paku yang disodorkan Kearin dengan raut datar dan kesal, " ck, jika memang suka maka kejar, di ambil orang mampus! " Setelah itu cella kembali ketempatnya.

Kearin tertegun, benar apa yang dikatakan cella, dia harus berusaha mendapatkan Vellina! Dengan senyuman manis Kearin mendekati Vellina.

" Vellyana, mau Kearin bantu? " Vellina mendongak kan kepalanya menatap Kearin datar, lalu menatap pekerjaan Kearin yang belum selesai, " sebelum membantu orang, selsai kan dulu pekerjaan mu " ujar Vellina dingin kemudian fokusnya kembali ke pekerjaan nya.

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang