•DUAPULUHDELAPAN•

3.3K 250 21
                                    








Sebelum membaca part ini, ada baiknya anda memvote terlebih dahulu, sekian terima jaemin 😌🙏

Happy Reading 💓


Happy Reading 💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Keesokan harinya Vellina terbangun di kamarnya-- di kastil suami keduanya Auric.

Vellina terlihat melamun, nyatanya fikiran nya sedang bergelut dengan berbagai spekulasi, dan tentang kelanjutan alur hidupnya?

" Alurnya sudah sangat berantakan? Kurasa alur novel ini sudah ada ditangan ku? " Ujar Vellina sambil menatap kedua tangan nya dan tersenyum miris.

Ceklek

Vellina menatap seorang pelayan yang membawa nampan berisi makanan kearahnya.

" Yang mulia, makan lah. Ini ada nasi goreng dan salad " Vellina mengangguk kemudian menyuruh pelayan itu pergi, Vellina menatap makanan itu dengan datar.

Nasi goreng sayur serta salad, hehh... Ia paling membenci sayur. Dengan terpaksa Vellina mengambil nampan itu dan makan nasi goreng nya saja.

Setelah menghabis kan makanan nya Vellina bangun dari kasur dan berjalan kearah kamar mandi memulai ritual mandinya.

∆×××∆

" Dia sudah makan? " Tanya auric yang sibuk melihat dokumen nya, karena dia ikut campur dengan dunia manusia maka ia harus mengerjakan kertas-kertas itu.

" Sudah yang mulia, yang mulia permaisuri sudah memakan makanan nya " auric mengangguk " pergilah, dan persiapkan semua kebutuhan ritual nanti malam " ujar auric tanpa melihat kearah pelayan itu.

" Baik yang mulia, saya permisi " setelah kepergian pelayan itu hanya keheningan yang menyelimuti ruang kerja auric.

Pandangan auric lurus kedepan, " pasti mereka berdua akan datang kesini nanti malam, karena-- menginginkan Vellina. Lebih tepatnya darah nya, aku harus melakukan sebelum tepat jam dua belas nanti "

***

Di suatu ruangan gelap seorang laki-laki dengan topeng emasnya sedang tersenyum miring, tangan nya memutar-mutar gelas berisi darah segar bercampur anggur.

" Vellina? Ck,ck,ck dia terlalu bodoh. Dia kah yang diramal kan akan membunuh ku? Jika dia bisa membunuhku maka bocah ini juga akan mati hahahahahahaha.. " tiba-tiba mata pria itu menghitam tatapan nya tajam lurus ke depan menatap seseorang yang bersujud di depan nya.

WHO THE ANTAGONIS? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang