9

1.3K 111 42
                                    

"Saya melihat kejanggalan pada Yang Mulia Ratu," kata Kasim Han dengan suara yang dijaga agar hanya terdengar oleh lawan bicaranya---sang raja yang duduk bersila di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saya melihat kejanggalan pada Yang Mulia Ratu," kata Kasim Han dengan suara yang dijaga agar hanya terdengar oleh lawan bicaranya---sang raja yang duduk bersila di hadapannya.

"Apa maksudmu?"

"Se-semalam, Yang Mulia Ratu ada di perpustakaan kerajaan. Mulanya saya lihat kepala dayang yang berjaga di luar pintu, saya menghampirinya, dan dia bilang Yang Mulia Ratu ada di dalam sedang membaca. Lalu saya meminta izin untuk masuk, kepala dayang bersikeras tak mengizinkan saya masuk."

"Lalu, di mana letak kejanggalannya?" Yeoljong mulai tak sabar akan inti permasalahan yang akan disampaikan Kasim Han.

"Setelah berhasil masuk, saya melihat ada kain yang tergeletak di lantai. Yang Mulia Ratu bilang, pakaian itu miliknya. Tapi, yang saya lihat, itu jubah luar pakaian pria, Yang Mulia."

Yeoljong tentu terkejut mendengar ucapan Kasim Han. "Kau yakin?"

"Yakin, Yang Mulia. Itu durumagi, jubah pria," tegas Kasim Han, tak main-main. Ia tahu apa konsekuensinya jika berkata dusta, nyawa taruhannya.

Yeoljong tercengang mendengar cerita Kasim Han. -Ratuku, apa yang kau lakukan di belakangku?

"Apa ada akses pintu keluar yang lain di ruang perpustakaan?"

"Ada, Yang Mulia, pintu lain di bagian belakang."

🍑🍑🍑

Jembatan kayu melengkung melintasi sebuah kolam berhiaskan bunga teratai bermekaran, kelopak-kelopak dengan gradasi merah muda yang lembut, sangat kontras dengan daunnya yang lebar, hijau pekat, mengapung di permukaan air. Bayangan dua wanita berada di atas jembatan, terproyeksikan di jernihnya air kolam.

Gemercik aliran air dari pancuran bambu mengantarkan rasa damai. Namun, tidak dengan suasana hati dua wanita itu. Ada ketegangan satu sama lain, tampak dari tatapan waspada pada keduanya.

Jo Soojin yang ini sama sekali berbeda dari biasanya. Apa benar dia Selir Bin? Dia pasti orang berbeda yang mirip dengannya. Atau dia memang Jo Soojin, yang berpura-pura bodoh, padahal dalam hati penuh siasat busuk untuk menghancurkanku. -Batin Inhyeon terus bergejolak mengenai wanita yang saat ini ada di sampingnya.

Karena kepolosannya, Soomin tak bisa menyembunyikan kegugupan. Karena dia bukan tipe orang yang pandai berbohong. Sedangkan di dalam istana yang penuh intrik, menemukan orang jujur sangatlah langka. Setiap individu punya siasat untuk menjatuhkan lawan yang tak sejalan.

"Siapa kau sebenarnya?"

Mata elang Kim Inhyeon tajam menusuk. Menodongnya tanpa basa-basi--- wanita yang telah menjadi saingannya sejak belasan tahun. Tak heran jika Inhyeon sudah mengenal baik rivalnya itu.

Clouds Chasing The Sun (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang