"Tolong, Tuan, saya tidak bersalah!" Seorang wanita di seret ke dalam penjara bawah tanah yang gelap.
Yeol dihadang dua pria berbadan kekar, melarangnya untuk menemui wanita itu.
"Lepaskan dia!" Yeol bersikeras menerobos masuk. Dua orang kasim ikut menahannya dari samping.
"Maaf, Yang Mulia. Tidak pantas Anda berada di tempat kotor dan pengap seperti ini. Wanita ini akan dieksekusi mati esok pagi."
"Ti-tidak! Jangan lakukan itu! Jangaaan!"
Yeol terbangun dengan tubuh bermandikan keringat. Napasnya pendek tersengal-sengal.
"Syukurlah cuma mimpi. Gong Soomin ... semoga kau baik-baik saja."
Yeol merasakan firasat buruk lewat mimpi, semoga saja mimpi buruknya tidak akan pernah jadi kenyataan.
Terbangun dari tempat tidur, tangannya terulur membuka laci meja baca. Di sana tersimpan gantungan ornamen milik Soomin.
Hanya benda itu yang bisa sedikit mengobati kerinduannya. Ditelitinya baik-baik. Yeol amat mengagumi hasil karya seni yang sangat indah itu, setiap detail ukirannya menakjubkan. Terpahat jelas bentuk naga dalam pipa kecil itu, pasti membutuhkan keterampilan profesional. Mata Yeol terbuka lebar, baru mengetahui jika di bagian tengahnya bisa ditarik. Dan menampakkan nama 'Gong Chil Hoon-Gong Soo Min'.
Apa Gong Chilhoon nama ayahnya?
Yeol terpejam cukup lama, nama 'Gong Chil Hoon' serasa tak asing, tapi tak ingat persis kapan dan di mana mendengarnya. Ah, mungkin hanya kebetulan saja, jikalau benar memiliki nama yang sama dengan orang yang pernah ia dengar itu, pikir Yeoljong.
Yeol seolah menemui jalan buntu untuk menemukan keberadaan Soomin. Keadaan Inhyeon sangat lemah karena kehamilannya yang bermasalah. Yeol tidak mungkin memaksanya untuk mengatakan keberadaan Selir Bin. Dia akan dicap sebagai suami tak tahu diri karena masih mencari wanita lain saat istrinya sakit. Sebagai suami, Yeol paham perasaan Inhyeon, meski kecemburuan adalah hal yang sangat dilarang dimiliki seorang ratu.
"Yang Mulia, Ajudan Jungjin datang menghadap Anda. Apa tidak terlalu malam untuk menerimanya?" kata Kasim Choi dari luar pintu.
Suara Kasim membuyarkan lamunan Yeoljong.
"Suruh dia masuk!"
"Baik, Yang Mulia!"
Pintu bergeser, Jungjin membungkuk memberi hormat.
"Apa kau sudah menemukan keberadaan Selir Bin?"
Yeol tak mungkin menyebut nama Gong Soomin di lingkungan istana, terlebih ada kasim baru yang sekarang bertugas di tempatnya, loyalitasnya belum teruji seperti Kasim Han, yang juga hilang misterius.
"Belum, Yang Mulia. Tapi ada titik terang yang sepertinya menuju jalan untuk mengetahui keberadaan Selir Bin."
"Apa itu?" Yeol tampak antusias dengan kabar itu, posisi duduknya yang dibatasi meja kecil sedikit condong pada lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Chasing The Sun (TAMAT)
Historical FictionKarena pakaian yang ditemukannya di batu sungai, nasib Gong Soomin berubah total. Dia tiba-tiba saja dikenali sebagai selir raja tingkat pertama yang hilang misterius. Hal itu ternyata bukan tak beralasan, tapi memang wajah Soomin mirip dengan selir...