Byunwoo menepati janjinya, membawa seseorang yang akan melatih Yeoljong mengasah ilmu pedangnya.
Yeol sudah menunggu di tempat latihan. Ada keterkejutan di wajahnya, karena seseorang yang dibawa Byunwoo itu.
Apa Yeol mengenalnya?
"Yang Mulia, ini dia orang yang saya maksud." Byunwoo menepuk pundak pria yang sedikit lebih tinggi darinya, mengenakan baju dinas militer yang sama dengannya.
"Apa kabar Yang Mulia, saya Oh Sehyun," ucapnya sambil menunduk memberi hormat.
Yeol mengernyitkan kening, merasa tak asing dengan pria yang dikenalkan Byunwoo itu. "Apakah kau....?" kalimat Yeol tertahan, karena belum yakin, jangan-jangan salah orang.
"Benar Yang Mulia. Dia Oh Sehyun...." Byunwoo sepertinya bisa menebak sebab dari tatapan lekat Yeol terhadap orang yang dibawanya itu. ".... Waktu kecil sering latihan bersama. Jabatannya di militer sama dengan saya meskipun usianya lebih muda."
Memorinya mundur ke belakang. Tentu Yeol ingat dengan Oh Sehyun, anak dari salah satu jenderal terbaik yang dimiliki Joseon, Jenderal Oh Yeonsu yang saat ini sudah pensiun.
Waktu masih anak-anak; Byunwoo, Jeongin, dan Sehyun adalah teman latihannya. Namun, karena Yeoljong adalah calon putra mahkota jadi dia lebih difokuskan untuk mempelajari ilmu filsafat dan kepemimpinan sejak dini. Maka dari itu, tiga temannya lebih mumpuni dalam ilmu bela diri dibanding dirinya.
Ada pula hal yang paling diingat Yeoljong dari Sehyun. Saat bertarung, dia tak pernah mau mengalah, sekalipun Yeol adalah calon putra mahkota. Bahkan waktu itu, Yeol lebih sering bersitegang dengan Sehyun daripada Jeongin yang cenderung lebih memendam dendam di hati.
Setelah latihan, Yeoljong pun mengakui kehebatan Sehyun. Ia bahkan memuji masa depannya di kemiliteran akan sangat cemerlang---seperti ayahnya---dengan kemampuannya ini.
Mereka duduk bersila di bangku kayu yang cukup besar, berbincang akrab, melepas lelah sambil menikmati kudapan sore dan arak yang dikemas dalam botol-botol kecil terbuat dari keramik putih.
"Meski terlambat, saya ucapkan selamat untuk kehamilan Yang Mulia Ratu," kata Sehyun.
"Pasti kalian belum tahu, saat ini Selir Hee-Bin juga tengah mengandung," jelas Yeoljong dengan senyum berseri, seolah ingin semua orang tahu kalau selir kesayangannya juga tengah mengandung.
"Sungguh kebahagiaan yang melimpah ruah, Yang Mulia. Saya turut berbahagia." Byunwoo sepertinya baru mendengar kabar itu.
Sehyun mengerutkan keningnya, seperti ada yang membuatnya heran. "Maaf, Yang Mulia, maksud Anda, Selir Hee-Bin itu, Selir Bangsawan Jo, putri Gubernur Hanyang?"
"Benar."
Entah kenapa keheranan Sehyun makin menjadi saat Yeol membenarkan pertanyaannya.
"Istriku juga sedang mengandung," lanjut Byunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Chasing The Sun (TAMAT)
Historical FictionKarena pakaian yang ditemukannya di batu sungai, nasib Gong Soomin berubah total. Dia tiba-tiba saja dikenali sebagai selir raja tingkat pertama yang hilang misterius. Hal itu ternyata bukan tak beralasan, tapi memang wajah Soomin mirip dengan selir...