12

1.3K 104 38
                                    

Soomin mendekatkan pinggiran mangkuk itu ke hidungnya, menghidu baunya berulang-ulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Soomin mendekatkan pinggiran mangkuk itu ke hidungnya, menghidu baunya berulang-ulang. Seperti ada aroma yang tak asing dalam sup sarapan paginya itu.

"Ada apa Nyonya, apa supaya basi?" tanya Baekyoung.

"Aku merasa, ada aroma aneh dalam makananku selama masuk istana. Aromanya selalu sama, makanan apa pun, aroma ini selalu ada."

"Apa semacam bumbu masakan?"

"Bukan. Seperti ... aroma tanaman obat yang sering dijual pamanku. Tapi aku lupa namanya."

"Kalau tidak tahu namanya, mana bisa mencari tahu. Tapi, apa Anda ingat, siapa yang biasanya membeli obat itu?"

"Biasanya perempuan muda seusiaku, kata Paman Makgu, wanita-wanita itu bekerja di rumah bordil. Apa Bibi tahu apa itu rumah bordil?"

Baekyoung tampak terkejut mendengar pertanyaan Soomin, ia pun mendekat dan membisikkan jawabannya, "Rumah bordil itu, nama lain dari rumah pelacuran."

Mata Soomin pun terbuka lebar begitu pun mulutnya. "Astaga. Pantas saja mereka sangat genit dan selalu tampak menor dengan riasan tebal dan gincu merah menyala, walaupun ada pula yang menyembunyikan wajahnya dengan kain menerawang."

Baekyoung tertegun, memikirkan untuk apa tanaman yang biasa dibeli wanita-wanita 'nakal' itu, bisa ada di makanan Selir Bin. -Apa tanaman itu, tanaman rue? Baekyoung baru saja kepikiran. "Astaga! Pasti ada yang sengaja memasukkan ekstrak tanaman itu pada makanan Anda."

"Apa Bibi tahu nama tanaman itu?"

"Tanaman rue. Tanaman itu berkhasiat mengganggu kesuburan, sehingga wanita yang rutin meminumnya akan sulit untuk hamil."

"Ah, iya benar, itu namanya! Tanaman itu sangat mahal karena tidak ada di Joseon, katanya berasal dari Daratan Balkan. Aku pun tidak tahu di mana itu. Kata Paman Bongman, sangat-sangat jauuuh. Biasanya yang dijual di Joseon hanya berupa tanaman keringnya saja, atau yang sudah menjadi minyak."

"Berarti memang ada yang berniat jahat, agar Anda tidak bisa mengandung anak Paduka Raja."

Soomin pun menghela napas dalam. "Apa gunanya kehamilan untukku, Bibi. Bukannya jika 'seandainya' Jo Soojin yang asli datang kembali, aku akan didepak juga, atau yang lebih fatal akan di penjara bahkan dihukum mati."

"Justru kehamilan akan menyelamatkan Anda, Nyonya! Karena Anda sedang mengandung anak Paduka Raja, ibu dari anak Paduka Raja. Itu bisa meloloskan Anda dari hukuman."

Soomin kembali mendesah pasrah. "Entahlah, Bi. Aku hanya akan mengikuti ke mana nasib akan membawaku. Aku merasa sudah tak ada hak untuk tubuhku sendiri. Lalu, bagaimana aku menghindari makanan yang tiap hari datang padaku?"

Baekyoung berpikir sejenak, memikirkan jalan keluar untuk masalah ini. "Aku akan meminta pada kepala dayang dapur istana untuk memberi dayang khusus untuk memasak makanan untuk Anda."

Clouds Chasing The Sun (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang