Indro --- pemuda itu menghela napas gusar karena sudah lebih dari tiga puluh menit menunggu dua gadis rempong itu keluar dari toilet SPBU.
Memang, mereka jadi bolos kesekolah untuk pergi ke sekolah lama Raya, yaitu SMA Binus.
"Lama lama gua tinggal mereka"geram Indro.
Beberapa menit kemudian, akhirnya Raquel juga Lesti keluar.
"DASAR GILA !!!"pekik Indro saat melihat penampilan Raquel juga Lesti.
Indro langsung memegang kepala nya yang pusing karena penampilan dari dua gadis cantik itu. Cantik doang tapi gila. Pikir Indro.
Bagaimana Indro tidak pusing, kini Raquel juga Lesti tengah memakai pakaian SMP. Pakaian itu terlihat baru, hmm bisa jadi dua gadis setengah waras. Ralat. Bisa jadi dua gadis cantik yang tidak memiliki kewarasan itu baru beli.
Belum lagi melihat Raquel juga Lesti yang memakai make up, bahkan dua gadis itu langsung bergaya metal saat berada di depan kaca mobil Indro.
"Hello kaka Indrooo"sapa mereka saat memasuki mobil.
"KALIAN GILA !!!"
"Ck ini tuh nama nya penyamaran. Gua sama Lesti nyamar jadi anak SMP yang seolah olah tertarik sama SMA Binus, terus kalau ditanya tau darimana tentang SMA Binus, yaaa jawab aja dari Raya"beritahu Raquel.
"Kita itu kreatif, emang lu"cibir Lesti.
"Tampang kayak anak SMP engga, tampang kayak tante tante iya"ejek Indro saat melihat penampilan Raquel dan Lesti.
"Kurang ajar"desis Raquel.
Tak setelah itu mobil yang di kendarai Indro melaju meninggalkan SPBU.
...
"Selamat pagiii Rayaaa" Raya terkekeh kecil saat mendengar sapaan dari Fandy.
"Kenapa lu ??? Stress ???"tanya Fandy polos dan bertepatan dengan itu sebuah pukulan melayang kearah lengan pemuda tersebut.
Plaaak
"Aws sakit Ray"ringis Fandy.
"Yaaa lu enak aja ngatain gua"sinis Raya membuat Fandy terkekeh kecil.
Kalau boleh jujur, kini ekspresi Raya bukan lah terlihat seram tapi terlihat menggemaskan.
"Gausah kayak gitu, ga ada serem serem nya sama sekali"ujar Fandy sembari mengusap wajah Raya.
"Ish lu nyebelin banget sumpah"
"Nyebelin nyebelin gini juga gua ngangenin"
"Idih. Eh tapi lu darimana aja dah ???"
"Tuh kan baru juga gua bilangin. Aduh susah ya jadi orang ganteng"
"Tau jijik ga ???"
"Tau baper ga ???"
"Sono makan" Setelah mengatakan itu, Raya langsung saja beranjak pergi dari sana.
Namun, baru ia mau melangkah kan kaki nya harus terhenti karena Fandy menahan lengan nya.
"Eh mau kemana ? Belum juga gua jawab"
"Mau pergi, puyeng gua denger omongan lu"
"Owh ketua PMR bisa sakit juga" Raya mendesis saat mendengar ledekan yang diberikan oleh Fandy.
"Udah udah ga usah kayak gitu muka nya"
"Nih gua mau jawab, gua itu abis nemenin anak anak paskib lomba di Bandung. Lu tau kan kalau senior paskib harus nemenin junior lomba"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis 2 (END)
Teen FictionSEKUEL ANTAGONIS DON'T BE DARK READERS !!! DILARANG PLAGIAT !!! Setelah kepergian Ria, semua nya berubah begitupun dengan Indro dan yang lain bahkan Wulan sekalipun. Tidak ada kehangatan dalam persahabatan mereka, yang ada hanya dendam dan juga...