13. Memory

774 93 28
                                    

Seorang gadis cantik dengan memakai bandana pink berjalan dengan santai menuju rooftop untuk menemui seseorang.

Ia adalah Nabila.

Nabila Zahira --- ia adalah sahabat dari gadis yang kerap dipanggil Raya.

Selain Junot, Nabila adalah sahabat Raya saat gadis itu masih bersekolah di SMA Binus.

"Jun"panggil Nabila membuat Junot langsung membalikkan badannya, menghadap kearah Nabila.

Junot --- pemuda itu hanya mengangkat sebelah alisnya, pertanda 'Ada apa ?'

"Lu pagi pagi kesini ga capek ???"

"Lu selalu ngikutin gua ga capek ???"

Nabila mendesis saat mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Junot.

"Heh gua ga ngikutin lu ya !!! Gua kesini juga karena kangen Raya"balas Nabila.

"Biasa nya pagi pagi banget dia udah disini nungguin gua terus kita ke kantin bareng bareng walaupun kita udah sarapan. Raya selalu pesen susu vanila karena dia ga suka sama susu coklat"lanjut nya.

"Gua kangen dia, kangen banget. Dulu tuh dia paling seneng ada pertandingan futsal karena bisa ngasih semangat ke lu. Kalian lucu ya, status sahabat tapi perlakuan layak nya orang pacaran"

Mendengar ucapan dari Nabila, membuat nya langsung teringat saat dulu Raya yang selalu memberi nya semangat, Raya yang selalu menyodorkan minuman terhadap nya setelah latihan atau pertandingan futsal selesai.

(Flashback on)

"JUNOOOT SEMANGAAAT"

Junot --- si ketua futsal itu tersenyum manis kearah Raya yang tengah memberi nya semangat.

Memang, hari ini SMA Binus tengah tanding bersama dengan SMA Pancasila, yang mana pertandingan itu diadakan di SMA Binus.

"Bucin"cibir Nabila.

"Sirik aja lu jones"

"Mending jones ga si daripada prenjon ???"tanya Nabila membuat Raya mendesis sebal.

"Heran deh gua, udah tau saling suka eh giliran si cowok confess malah di tolak. Itu mau nyakitin hati apa bego nya kelewatan ya ???"

"Nabilaaa"rengek Raya membuat Nabila terkekeh geli.

Memang, Raya dan Junot sama sama mempunyai perasaan bahkan pemuda itu sudah pernah mengajak Raya berpacaran.

Namun aneh nya, Raya justru menolak Junot dengan alasan yang pemuda itu tidak ketahui.

Aneh bukan ???

Beberapa menit kemudian, pertandingan telah selesai dan pertandingan itu dimenangkan oleh SMA Binus.

"Junooot, selamat yaaa"senang Raya dan tentu itu membuat Junot tersenyum.

Tangan nya terangkat mengusap kepala Raya.

"Makasih juga"

"Untuk ???"

"Udah jadi penyemangat aku" bisik Junot dan tentunya itu membuat Raya membulatkan mata nya, kaget.

Tak lupa pipi nya kini yang bersemu merah.

Dan tentunya itu semua tidak luput dari penglihatan Nabila. Gadis itu hanya mampu menggelengkan kepalanya.

"Dasar prenjon"cibir nya.

Antagonis 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang