Arabella Raya Livia itulah namanya, gadis introvert yang tidak memiliki banyak teman, dan mungkin hanya Junot saja yang menjadi teman nya. Ah ralat. Sahabat nya saat itu.
"Junot"panggil gadis berbando pita itu.
Wajah nya memang imut, bahkan cantik namun sayang ia tidak disukai oleh banyak siswi karena mereka menganggap bahwa Raya itu caper terhadap pangeran mereka. Junot.
"Kenapa hm ???"tanya Junot lembut.
Hanya kepada Raya,keluarga nya,dan orang yang lebih tua lah Junot bisa bersikap lembut, selebihnya ia akan bersikap dingin.
"Kangen ka Fandy ih, lagian dia kenapa si ga mau masuk sini ???"
"Ntah lah, mungkin ada yang di incer nya kali di SMA Mataram"balas Junot membuat Raya menganggukkan kepalanya.
Oh ya ngomong ngomong kini mereka sudah sebulan masuk ke Sekolah Menengah Atas. Dan saat itu juga Junot sudah mempunyai fans, begitupun dengan Raya walaupun fans Raya rata rata cowok, dan tentu nya itu membuat para siswi membenci Raya.
Bahkan mereka menganggap bahwa Raya adalah gadis yang selalu mencari perhatian kepada Junot, dan tidak jarang Raya kena bullying oleh mereka.
Namun, Raya tidak pernah mau mengadu karena ia tidak mau merepotkan Junot dan merasa kasihan terhadap orang yang membully nya, pasti nanti akan kena bentak oleh Junot.
"Gimana ? Udah punya temen ?"tanya Junot.
For your information, Junot dan Raya memang tidak sekelas bahkan beda jurusan. Junot yang mengambil jurusan IPS, sedangkan Raya yang mengambil jurusan IPA.
Junot memang tahu bahwa Raya tidak memiliki teman, tapi soal Raya di bully Junot tidak tahu sama sekali.
"Hmm ya gitu deh"
"Apa perlu aku cariin temen ?"
"Eh gausah"
"Kenapa ???"
"Yaaa gausah, ngerepotin hehehe"
Junot menghela napas nya gusar. Selalu saja seperti ini.
"Hmm aku balik ke kelas ya, udah mau bel juga"pamit Raya.
"Aku anterin dan ga nerima penolakan"ujar Junot sembari menggenggam tangan Raya.
Sedangkan gadis itu hanya mampu mengangguk kan kepala nya. Junot keras kepala, setiap ucapan nya tidak bisa dibantah.
...
"HEH CEWEK CENTIL !!!"bentak salah seorang siswi. Sebut saja Liora. Geng labrak yang ada dikelas nya.
Sedangkan Raya yang mendengar bentakan itu sudah gemetar, karena ia yakin pasti setelah ini ia akan di bully.
"GA TAU MALU !!! MURAHAN !!!"bentak Liora sembari menjambak rambut Raya.
Raya hanya mampu meringis, tidak ada yang menolong nya, karena memang rata rata anak kelas nya perempuan dan semua membenci diri nya.
"JUNOT ITU CRUSH GUA, NGAPAIN LU DEKETIN DIA HAH ??? DASAR PHO !!!"bentak Liora.
Liora mendorong Raya sampai punggung nya membentur dinding dan tentu itu sangat sakit.
"Cih lemah, gitu doang nangis"ejek Liora.
Liora berjalan mendekati Raya dengan tangan yang sudah terkepal kuat. Raya hanya mampu pasrah, karena melawan pun tidak berani.
"Aaawww..." Ringis Liora saat seseorang menjambak rambut nya dari arah belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis 2 (END)
Teen FictionSEKUEL ANTAGONIS DON'T BE DARK READERS !!! DILARANG PLAGIAT !!! Setelah kepergian Ria, semua nya berubah begitupun dengan Indro dan yang lain bahkan Wulan sekalipun. Tidak ada kehangatan dalam persahabatan mereka, yang ada hanya dendam dan juga...