46. Camaba unand

791 90 44
                                    

"Aaaa ayang maap"

"Ayang mah marah"

"Ayang, Indro ngambek nih ???"

"Iiihhh kan Indro udah minta maap ayang. Ayang maaah"

"Ayang jangan diemin Indro. Indro cium nih"

"Heh !!!"

Indro mengerucutkan bibirnya nya. Ia tahu ini adalah salah nya karena ikut balapan liar semalam.

Ia pikir Ria tidak tahu, tapi ternyata gadis itu tahu, bahkan tepat ia sampai di garis finish Ria sudah ada disana sambil bersedekap dada dan menatap nya sinis.

Ria tahu Indro balapan pun karena ia mengikuti Indro dari belakang dan untung nya pemuda itu tidak menyadari nya.

Hei, Ria lebih dulu tahu dunia balapan dan ia lebih tahu ciri ciri orang yang ingin pergi balapan tapi izin belajar bareng sama keluarga.

"Jangan salahin Indro, salahin lawan nya. Dia mancing emosi aku"lirih Indro sembari menunduk kan kepala nya sembari memainkan jari lentik kekasih nya.

Ria menghela napas gusar, tangan nya menangkup pipi chubby Indro membuat mata mereka bertemu.

"Indro, aku ga mau kamu balapan karena bahaya. Aku ga mau kamu kenapa napa. Kamu mau aku nangis bahkan khawatirin kamu ??? Kamu ga sayang sama aku bahkan Mami ??? Kalau kamu kenapa napa gimana ???"

"Ndro, dulu aku biarin Roni masuk geng nya Cumi asal dia ga ikut balapan karena balapan itu bahaya. Bisa aja kan musuh nyabotase kendaraan kamu atau Roni. Aku ga mau kamu kenapa napa. Tolong ya, jangan balapan lagi. Aku mohon"

Indro langsung menarik Ria kedalam dekapan nya. Di dekap nya tubuh Ria erat, bahkan punggung nya mengusap kepala belakang Ria.

Kalau boleh jujur, ia pikir Ria tidak peduli terhadap nya mengingat dulu ia pernah membuat hati gadis mungil itu sakit. Tapi, lihat lah sekarang, dari mata gadis itu terpancar rasa kekhawatiran yang mendalam.

"Aku ga mau ngerasain kehilangan lagi, Ndro"lirih Ria dengan mata berkaca-kaca.

Indro memejamkan mata nya, hati nya cukup sakit mendengar lirihan Ria "Maaf yang. Aku janji ga bakalan balapan lagi"balas Indro.

"Makasih"

Ria mengernyitkan dahi nya, bingung. Pasal nya Indro mengatakan terimakasih itu untuk apa ???

Gadis itu melepaskan pelukannya dan menatap bingung kearah Indro "untuk ???"

"Karena udah peduli sama aku. Aku pikir aku ikut balapan, kamu ga peduli soal nya dulu aku pernah nyakitin hati kamu, dan kita pacaran juga karena aku asal main klaim kamu pas aku kira kamu Raya"

Ria tersenyum manis mendengar penuturan dari Indro. Tangan nya terangkat mengusap kepala Indro membuat pemuda itu memejamkan mata nya karena merasa nyaman.

"Indro, aku sekali suka,sayang, atau bahkan cinta sama orang itu tulus, aku ga peduli masa lalu nya asal dia mau belajar dari kesalahan. Aku ga mau ngelak tentang masa lalu kita, tapi Ndro dari yang aku liat kamu bener bener belajar dari masa lalu bahkan kamu bener bener tulus sama aku"jelas Ria.

"Thank you for treating me like a queen"

Indro tersenyum manis menatap kearah Ria. Ah kenapa perasaan nya terhadap Ria terus berubah. Berubah karena terus bertambah setiap hari nya, tidak pernah berkurang, dan ia bersyukur karena itu.

...

"Hiks hiks"

"Hai Je, maaf lam... EH LU KENAPA NANGIS ???"heboh Gino saat melihat Jeje menangis.

Antagonis 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang