21. Arabella Raya Livia (2)

684 80 24
                                    

Setelah melakukan itu, penjaga sekolah SMA Binus itu tersenyum apalagi saat melihat seseorang mengirimkan pesan berupa video yang mana isi video itu mengenai aksi nya.

"Awas kamu ngadu !!! Kamu ngadu saya sebar video ini !!!"ancam penjaga sekolah itu sembari memperlihatkan video terbaru dan tentunya itu membuat Raya jijik.

Tak lupa penjaga sekolah itu mencengkram kuat rahang Raya dan tentu nya itu membuat Raya meringis kesakitan.

"Sok suci najis !!!"ejek penjaga sekolah tersebut.

Bahkan penjaga sekolah itu membenturkan kepala Raya ke dinding, juga menginjak kaki Raya dan itu membuat Raya meringis kesakitan.

"Makanya jangan lemah, jadi enak di saya kan hahaha"setelah mengatakan itu, penjaga sekolah tersebut langsung pergi begitu saja.

"AAAA"teriak Raya frustasi.

Bahkan gadis. Ah ralat ralat. Maksud nya wanita itu sampai menjambak rambut nya sendiri juga memukul dada nya.

Kini ia merasa jijik dengan diri nya sendiri.

Gadis itu berusaha memakai pakaian nya dan berjalan pelan untuk keluar dari rooftop.

"Hiks benci aku benci hiks"tangis nya.

Tanpa Raya sadari ada seseorang yang melihat itu dengan tersenyum smirk.

...

Sudah tiga hari Raya tidak masuk sekolah membuat Junot dan Nabila langsung menjenguk nya.

"Ka...kalian ???"kaget Raya saat melihat Junot dan Nabila sudah duduk manis dirumah nya.

Bagaimana ia tidak kaget. Kini masih jam pelajaran tapi dua manusia yang susah akur itu justru duduk manis di rumah nya. Ah ralat ralat, hanya Junot yang duduk manis sedangkan Nabila justru dengan seenaknya tiduran di sofa panjang.

Ingat, tamu adalah raja, jadi tidak salah kan kalau Nabila bersikap sesuka hati nya ???

Apa jangan jangan mereka membolos ??? Karena diri nya ???

"Kamu kenapa ga masuk ???"tanya Junot sembari berjalan menghampiri Raya.

"Bodoh"bukan itu bukan Raya yang mengejek, tapi Nabila.

"Udah tau Raya sakit masih aja nanya. Kalau ga bisa basa basi, ga usah sok sok'an basa basi. Jatoh nya malu maluin diri sendiri"ejek Nabila.

"Diem ya lu !!!"sentak Junot.

"Aaa Rayaaa maca Junjun diajak bolos si sama si nenek lampir itu"

"Najis sok imut"ejek Nabila lagi.

"Salah lu juga, kenapa lu mau aja gua ajak bolos ???"

"Yaaa karena gua mau ketemu sama cewek gua lah, gua kangen"

"Belum jadian udah sok sok'an bilang cewek gua"cibir Nabila.

"Eh iya gua lupa lu kan selalu di tolak ya sama Raya hahaha"lanjut nya membuat Junot memasang wajah datar.

'Junot ga pantes buat aku' batin Raya.

"Tapi kenapa harus bolos ??? Inget lho sekolah itu penting"nasihat Raya sembari mengajak Junot duduk disebelah nya.

"Nyokap sama bokap gua sering bolos tapi tetep tuh mereka sukses bahkan kaya. Jangan kan itu, opa gua mantan ketua tawuran tuh jadi tetep kaya, tetep sukses. Gausah ribet Ray"balas Nabila sombong.

"Cih sombong"cibir Junot.

"Gua berbicara berdasarkan fakta"

"Kalau gitu beli noh Binus"

Antagonis 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang