35. Keadilan untuk Raya

904 98 56
                                    

Tak terasa sudah sebulan semenjak Ria di fonis lumpuh, namun sampai sekarang belum ada perkembangan dalam diri gadis bertubuh mungil itu, baik itu ingatan nya atau perkembangan nya dalam berjalan.

Bahkan sang dokter sempat mengatakan seperti nya ingatan Ria tidak bisa kembali dan tentunya itu membuat Indro dan yang lain merasa sedih.

Tapi bukan Indro nama nya jika ia menyerah begitu saja. Ia akan membuktikan bahwa perkataan dokter tersebut salah, ia yakin bahwa ingatan Ria akan kembali sepenuhnya.

"Ck calon suami gua kemana si ??? Masa dia nyuruh dateng tapi sampe sekarang ga muncul muncul batang hidung nya, ga tau apa kalau calon anak nya udah kangen"cerocos Lesti dan tentu nya itu membuat Raquel,Indro,bahkan yang lain meradang.

"Halu lu kelewat jauh"cibir Lili.

Oh ya ngomong ngomong hari ini adalah hari ulang tahun SMA Binus dan pihak sekolah memperbolehkan murid nya mengundang teman nya yang dari sekolah lain datang untuk memeriahkan acara ulang tahun sekolah.

Dan tentu nya kalian sudah mengerti mengapa Indro,Lesti,Raquel,Lili,bahkan inti Vandalaska beserta pacar mereka datang kemari. Mereka datang kemari pun karena diajak oleh Junot.

Sebenarnya Lili diajak oleh Raquel, sedangkan Wulan datang karena diajak oleh Santi, dan Selyn dipaksa datang oleh Joko bahkan pemuda itu sampai menjemput nya, dan jangan lupakan Rania dan Jeje juga ada disana. Tapi tidak dengan Ria. Gadis itu tidak ikut karena malas dan juga Indro tidak mengajak nya.

"Heh marmut, harus nya lu ajak Ria"ujar Jeje kesal.

"Dia lagi sakit"balas Indro dingin.

"Yaaa kenapa ga dipaksa aja si kayak Joko yang maksa Selyn ikut"sambung Rania namun tidak dihiraukan oleh Indro.

Sedangkan Wulan menatap malas kearah Joko yang terus saja menjahili Selyn membuat gadis bule itu memukul punggung Joko.

"Ayah ga boleh gitu"sebal Selyn membuat Joko terkekeh mendengarnya.

"Ayah ayah, lu sama dia aja belum jadian udah manggil Ayah"ledek Gino.

"Mending belum jadian daripada udah nembak tapi ditolak"ledek Joko dan membuat Gino terdiam.

"Laper nih, mending ke stand makanan yuk"ajak Damar.

"Ayo, laper banget nih gua baru makan roti lima buah"setuju Raquel.

"Itu mah lu nya yang perut karet"sindir Nabila yang tiba tiba saja datang.

"Heh lu ngapain disini ???"

"Bodoh !!! Gua sekolah disini lah ya wajar dong gua ada disini. Anak donatur seperti gua harus ikut biar tau acara nya meriah apa engga. Ternyata acaranya biasa aja"

Beben dan Edo meradang mendengar penuturan dari Nabila. Nabila ini benar benar seperti Raquel, sombong.

"Udah ga usah banyak omong, mending sekarang ki..."ucap Bili terputus karena tiba tiba sebuah video muncul dari layar yang telah disediakan.

"Ini kita bakalan nobar ??"tanya Edo dan dibalas gelengan oleh Nabila.

"Gua ga tau, setau gua ga ada acara nobar"balas Nabila yang memang benar benar tidak tahu.

Sedangkan Lesti dan Raquel diam diam tersenyum miring, akhirnya rencana yang mereka susun berjalan dengan lancar.

Buat keributan kok disekolah sendiri, buat keributan tuh disekolah lain. Pikir dua gadis cantik itu.

"Hai"

"Lu siapa ???"kaget Liora.

"Kenalin nama gua Zea. Anaya Zea Zahira, gua tau lu ga suka kan sama cewek yang nama nya Raya. Sama gua juga ga suka karena dia hama !!! Gara gara dia, adek gua harus ngerasain rasa nya sakit hati !!!"

Antagonis 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang