21.

3.7K 269 9
                                    

  Keesokan harinya Namjoon dan Soekjin masih berada dalam kamar. Semalam Namjoon sudah pulang dari luar negeri. Dan sekarang weekend jadi mereka tengah menikmati acara santai mereka.

  Soekjin duduk didepan suaminya. Duduk membelakangi suaminya. Namjoon memeluk tubuh istrinya dan menciumi leher istrinya. Istrinya mengelus tangan suaminya.

Soekjin berucap lembut "Sayaang...aku ingin bicara serius!"

  Seketika Namjoon menghentikan acara cium leher istrinya. Soekjin sudah merubah posisi menghadap suaminya. Masih duduk diatas pangkuannya. Tangannya memeluk leher suaminya. Menatapnya lembut penuh cinta. Namjoon membalas tatapan istrinya penuh tanya sambil tangannya memeluk pinggang istrinya. Jarang-jarang istrinya bersikap manja dan serius seperti saat ini.

"Hmm..kenapa sayang?" Tanya Namjoon penasaran.

  Sesaat Soekjin tampak ragu untuk mengutarakannya. Tapi dia ingin segera selesai. Dia ingin anaknya bahagia.

"Sayang...apa kau bahagia jika anakmu bahagia?" Tanya Soekjin sambil memainkan rambut belakang suaminya.

  Yang ditanya sedikit keheranan akan pertanyaan istrinya. Tentu saja orangtua mana yang tidak bahagia jika anaknya bahagia.

Keningnya sedikit berkerut dan sedikit senyum mengejek.

"Tentu saja sayaang..aku akan bahagia jika anak dan istriku bahagia. Kenapa kau bertanya seperti ini sayang?" Jawabnya sambil tersenyum.

  Maka Soekjin tersenyum bahagia sambil mengecup bibir suaminya dia berkata.

"Kalau begitu...batalkan acara pertunangan besok!" Jawabnya tanpa ragu.

  Namjoon tentu saja terkejut akan jawaban istrinya. Matanya membola menatap istrinya. Membatalkan acara pertunangan yang akan berlangsung esok hari?? Hal gila apa yang sedang dipikirkan istrinya saat ini. Itulah yang ada dipikirannya sekarang.

"Sayang...apa maksudmu?jangan bercanda sayaang..."

Soekjin menangkup wajah suaminya. Menatapnya dalam penuh harap.

"Iyaa...aku tidak bercanda sayang...aku ingin kau membatalkan acara itu. Kau bilang kau bahagia jika aku dan anak-anak bahagia kan. Aku tidak ingin Taehyung menikah dengan Irene sayang!" Soekjin memelas.

  Mata Soekjin mulai berkaca-kaca. Tau bahwa kelemahan suaminya adalah airmatanya. Maka seketika Namjoon panik akan kesedihan istrinya. Dia peluk tubuh istrinya dan mengelus lembut punggung istrinya.

"Hey..sayang..kenapa menangis??katakan sebenernya apa yang terjadi??" Tanya Namjoon penasaran.

  Soekjin semakin terisak. Tapi dia berusaha kuat untuk anaknya. Soekjin memberi jarak pelukan mereka. Menatap sendu suaminya.

"Berjanjilah padaku kau tidak akan marah!" Pinta Soekjin.

  Namjoon semakin penasaran. Ada apa sebenarnya. Yang dia tau istrinya adalah lelaki yang lembut tapi juga kuat dan tegar. Dia jarang sekali merajuk dan menangis. Namun kali ini berbeda. Istrinya merajuk dan menangis tiba-tiba.

  Tanpa berpikir lama dia menggangguk. Membelai halus rambut istrinya dan menyeka airmatanya.

"Katakan..ada apa sayang? Aku tidak akan marah. Aku janji!"

"Taehyung...dia tidak mencintai Irene. Ada seseorang yang dia cintai sayang. Aku tau dia berusaha membuat kita bahagia. Tapi aku eommanya. Aku tau anakku tidak bahagia sekarang. Dan aku tidak ingin egois dengan tetap menjodohkan dia dengan Irene!" Jawab Soekjin tegas tetapi lembut.

  Namjoon terkejut akan perkataan istrinya. Yang dia tau anaknya mencintai Irene, wanita yang dijodohkan. Karna selama ini memang dihadapan mereka Taehyung dan Irene bersikap selayaknya orang yang berpacaran.

"Tapi..kenapa Tae tidak bilang pada kita dari awal sayang? Aku tidak mengerti..."

  Soekjin tampak sedikit ragu untuk meneruskan kata-katanya. Tapi dia sudah berjanji pada anaknya untuk mendukung anaknya.

"Sayang...dia tidak ingin kita kecewa. Dan orang yang dia cintai...." Kata-katanya terhenti.

  Berusaha menelan ludahnya untuk menutupi rasa khawatirnya dan menarik nafasnya. Namjoon memicingkan matanya menatap istrinya yang terlihat takut.

"Siapa orang yang dicintai Tae sayang?"

"Dia...Jungkook. Kim Jungkook!" Jawabnya sambil menunduk.

  Namjoon seketika membuka mulutnya tak percaya akan jawaban istrinya. Jantungnya berdebar kencang menahan amarah. Taehyung mencintai adiknya sendiri. Bercandaan macam apa ini. Pikiran Namjoon seakan mati. Dia spcehleess. Tak tau harus berkata apa. Rasanya ingin berteriak marah pada anaknya. Tapi dia sangat menyayangi anaknya.

  Melihat kegusaran dimata suaminya. Soekjin menangkup wajah suaminya. Berusaha mengalihkan pikiran suaminya yang saat ini sedang kalut.

"Sayaang..aku mohon...jangan marah pada Taehyung. Aku tau...aku tau aku salah karna mendukung kesalahannya yang mencintai adiknya. Tapi aku juga tau bagaimana menderitanya mereka saat berpisah hanya untuk kebahagiaan kita.." Ucapnya lirih.

  Airmatanya sudah mengalir dipipinya. Soekjin merasa bersalah pada suaminya. Namjoon sendiri masih belum bisa berpikir jernih. Pikirannya masih diselimuti emosi karna ulah anaknya. Giginya menggeretak menahan amarah. Tangannya mengepal. Soekjin tau saat ini suaminya pasti sangat marah.

  Dia menggenggam tangan suaminya. Mengelus tangannya. Dan satu tangannya lagi mengelus lembut pipi suaminya.

"Sayaang...lihat aku!"

  Namjoon segera memandang istrinya. Matanya masih merah menahan emosi dalam diri.

"Aku hanya ingin anakku bahagia. Apa kau ingin bahagia diatas penderitaaan anak-anakmu sayang??katakan padaku sayang??apa kau bisa bahagia saat melihat anakmu begitu frustasi menahan rasa dalam diri mereka?? Aku sangat membenci diriku sendiri!Bagaimana aku dengan teganya mendukung Taehyung dengan Irene, sedang saat itu aku tau anakku menderita karna harus merelakan kebahagiaan mereka...kalau kau ingin marah maka marahlah padaku..pukul aku...aku akan menanggungnya karna mereka anak-anakku!" Ucap Soekjin sambil menangis tersedu.

  Mendengar isakan keras dari istrinya tentu hati Namjoon seketika luluh. Emosinya segera meluap. Dia sangat membenci dirinya jika melihat istri yang dicintainya menangis. Kelemahnnya adalah istrinya.

  Dengan sekejap Namjoon memeluk tubuh istrinya erat. Airmatanya pun akhirnya meleleh. Dia berusaha tegar untuk istrinya. Soekjin meremat bahu suaminya dengan terisak.

"Ya Tuhan...." Hanya kata ini yang terucap dimulut Namjoon.

"Ma-maafkan akuu...maaf sayaang.." Soekjin terisak.

  Namjoon hanya mampu menangis dan mengelus punggung istrinya. Mereka saling berpelukan dalam tangis.

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku sangat menyayangi keluargaku...batin Namjoon.






#Ini karya keduaku, semoga kalian menikmati..
Maaf jika banyak kesalahan kata/kalimat yaa 💜💜💜

Forbidden Love  {Taekook/VKook} (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang