Ruangan 5x4 meter, sebuah kamar kos yang kemungkinan besar akan menjadi tempat tinggal gadis berparas sangat cantik yang sering di panggil semua orang dengan panggilan Kanaya, akan tinggal di tempat tersebut kurang lebih dan selama dia berkuliah, yaitu empat tahun. Kanaya melepaskan tas punggungnya dan meletakkan di lantai sebelah ranjang tidur, gadis itu duduk di kursi depan meja belajarnya, mengeluarkan ponselnya, dia membuka grup kelompok siapa tau ada tugas yang harus dikerjakan, tapi hanya memperbaiki absensi yang salah berkoordinasi dengan SPV kelompok mereka. Mungkin ada yang kurang tahu atau baru tahu divisi SPV, jadi SPV itu tugasnya bertanggungjawab mendampingi peserta ospek atau pkk maba, atau lebih mudahnya seperti wali kelas.
Sebelum mandi karena badannya yang sudah lengket-lengket, Kanaya terlebih dahulu mengeluarkan isi tasnya, meletakkan kertas tugas dan buku yang dibawanya ke atas meja, membuang sampah yang di sampan di tasnya ke tong sampah dan meletakkan barang-barang lainnya dan tempatnya.
Suara denting dari ponsel membuat Kanaya duduk kembali, grup waktu SMA nya, grup gengnya yang terdiri dari 4 laki-laki dan 3 perempuan.
Gas Nongki
Alya, Alvred, Bagus, Clara, Kanaya, Yoga, Zaky
Clara : P
Clara : P buat @Kanaya
Alvred : Kanaya doang yang di cariin
Clara : nggak ada urusan sama lo
kenapa ra? : Kanaya
Clara : crush lo dah ada cewek masa?
Load chat...
Jantung Kanaya berdetak lebih cepat, pandangan gadis itu kosong. Dari Sekolah Menengah Atas, Kanaya sangat menyukai Arthan, dia cukup populer di sekolah karena siswa berprestasi walaupun sebenarnya teman-teman Kanaya tidak terlalu menyukainya karena Arthan cukup tertib dan suka mengadukan anak-anak yang merokok di belakang sekolah, sedangkan rata-rata teman Kanaya itu suka merokok di belakang sekolah bahkan juga bolos jam pelajaran.
Kanaya sama sekali tidak menyalahkan atau menuduh Arthan selingkuh, mereka berdua hanya dekat tidak juga jadian walaupun Kanaya sering memberikan kode jadian, tapi tidak kunjung ditembak oleh Arthan. Melihat hari ini postingan Arthan mengenai wanita lain, membuat Kanaya sadar bahwa sejak awal Arthan tidak menyukainya dan Kanaya terima akan hal tersebut. Tapi pertanyaannya kenapa hingga hari ini pun Arthan masih menjawab pesan chatnya, perhatian dengannya layaknya seorang pasangan.
Kanaya pun memblokir kontak Arthan, dia tidak ingin berhubungan dengan pria itu lagi, bahkan Kanaya tidak bisa melihat postingan yang dikirimkan oleh Clara di grup melalui akun pribadinya. memikirkan hal tersebut membuat Kanaya pusing sendiri, gadis itu mengabaikan pesan di ponselnya yang terus masuk terutama dari grupnya yang mengkhawatirkan Kanaya. Kanaya masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya yang lengket dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur.
Kanaya berada di depan meja belajarnya, memutar musik melalui spotify, playlist yang sengaja dibuat oleh dirinya sendiri dan diputar saat dia sedang belajar. Sesuai yang ditulis oleh Kalandra di belakang kertas tugasnya, Kanaya mulai mengetik beberapa kata hingga menjadi sebuah kalimat yang panjang. hampir satu jam lebih berlalu, akhirnya Kanaya berhasil menyelesaikan tugasnya, gadis itu merenggangkan otot-ototnya kemudian mencabut flashdisk dari laptopnya dan mengambil uang dari dalam dompet.
Karena tugasnya harus di print, jadi Kanaya harus keluar dari kamar kosnya untuk pergi mencari tempat print. Untungnya, kos yang dipilih Kanaya sangat strategis, dekat dengan beberapa tempat terutama makanan dan juga print atau membeli barang-barang kamar kosnya. Setelah mencetak kertas tugasnya yang berjumlah dua lembar, Kanaya kembali ke kamar kosnya.
Denting ponselnya berhasil menarik perhatian pertama kali setelah rasa sakit hatinya dan juga moodnya yang berantakan, Kanaya memang sama sekali tidak menangis, tapi dia lebih banyak diam, karena dia masih tidak menyangka kalau Arthan akan bersama wanita lain disaat dia menahan untuk tidak menyukai siapapun, masalah mimpi erotisnya dengan pria lain, itu di luar apa yang dia inginkan, karena dia juga tidak bisa memilih mimpi apa yang bersemayam di tidurnya.
Kembali pada notifikasi chat yang diterima, hanya nomor tapi karena melalui whatsapp jadi dia tahu siapa yang mengirimkan chat tersebut.
+62*********** : hai
Entah kenapa Kanaya salting sendiri padahal hanya hai, tapi sudah membuatnya senyum-senyum sendiri.
"oke aku akan move on dengan cepat." ucap Kanaya sambil tertawa sendiri, toh sejak awal hanya Kanaya yang berjuang mendapatkan Arthan, melihat Arthan bersama wanita lain walaupun sakit setidaknya tidak berdarah.
Kanaya membalas pesan tersebut, dan langsung mendapatkan pesan balasan lagi.
+62************ : Kalandra, tolong di save
Kanaya berhasil melupakan masalah hari ini hanya karena Kalandra mengirimkan pesan, dari pertanyaan dari mana Kalandra mendapatkan nomor ponselnya juga pembahasan mengenai tugas yang Kanaya kerjakan.
Kak Kalandra : besok pulang sekolah ikut gue ya, ada yang mau gue kenalin ke lo.
Tanpa berfikir panjang Kanaya mengiyakan ajakan Kalandra, sebenarnya kalau Kanaya masih dengan Arthan, dia tidak akan mengiyakan lagi ajakan Kalandra, tapi karena posisinya sekarang dia sendiri, tidak tengah menjaga hatinya untuk orang lain, kenapa harus menolak ajakan pria tampan yang mengajaknya pergi.
***
di real life kalau ada kating cowok yang deketin kalian para maba cewek, atau godain kalian, itu ada dua jenis, antara emang suka, atau mau di manfaatin aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS ✓
Teen Fiction[END] Warning 21+!! "Pasal 284 KUHP, selama belum ada perubahan pada pasal tersebut, maka apa yang akan kita lakukan sah dimata hukum, kecuali diantara kita sudah terikat pernikahan." ucap Kalandra tegas dengan pasal-pasal yang keluar dari mulut man...