Selama dalam perjalanan dimana jalan yang sangat macet di malam hari, Kanaya beberapa kali melihat kearah Jovan, banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan pada pria itu berkaitan dengan Kalandra, walaupun ingatan saat Kalandra mencampakkannya mengatakan bahwa tidak perlu tahu apapun lagi mengenainya, tapi hati Kanaya tidak bisa berbohong bagaimana penasaran dan resahnya gadis itu tentang Kalandra.
"Lo mau nanya apa ke gue?." pertanyaan dari Jovan yang membuat Kanaya menoleh ke samping.
"Kenapa kak Jovan mau nganterin pulang? bukannya ini mobil kak Kala." Ucap Kanaya penuh pertanyaan lain lagi di otaknya.
"Kalandra nyuruh gue buat nganterin lo pulang pake mobilnya."
"Gue nggak ada hubungan apapun sama kak Kala, harusnya nggak perlu, lagian kak Antariksa tadi udah mau nganterin pulang." Tawa Kanaya yang terdengar sangat menyedihkan.
"Antariksa kan orang asing, lo nggak seharusnya ikut-ikut aja, gimana kalau dia orang jahat."
"Hahaha nyatanya gue udah ketemu orang jahat karena ikut-ikut aja kak waktu diantar pulang, terus walaupun ini juga jahat kenapa? gue nggak akan kaget lagi sih." Jelas Kanaya yang membuat Jovan terdiam dan sesekali melihat ke arah Kanaya kasihan.
"Kalandra nggak ada maksud kayak gitu ke lo Nay, dia cuma mau jauhin lo aja."
"Iya gue tahu kok kak."
"Bukan gitu Nay maksudnya, dia suka sama lo sejak awal, dia niat deketin lo emang dia suka sama lo bukan buat dimainin." Jovan menarik nafasnya, ini rahasia yang harus Jovan dan semua orang jaga karena permintaan Kalandra. "Setelah gue bilang yang gue tahu, lo jangan benci Kalandra."
"Maksud lo apa sih kak?." Tanya Kanaya bingung.
"Kalandra itu tugasnya bukan deketin lo, dia tukeran sama Nadya yang ditugaskan buat narik lo masuk ke organisasi, tapi Kalandra selalu menerapkan prinsip kalau Maba yang diajak nggak mau ya udah. Tapi kenyataan menjadi sangat rumit karena Kalandra akan naik jadi calon presiden BEM tahun ini, dia harus ada masa yang mendukungnya, salah satunya yaitu mendekati Kayla."
Kanaya tidak habis pikir dengan anak-anak mahasiswa, yang sebegitunya menginginkan jabatan tinggi dengan tanggung jawab besar. Bahkan mempertahankan hatinya sendiri saja tidak bisa, apalagi mempertahankan kedudukannya yang diatas, banyak orang menginginkannya turun di kemudian hari atau mengkritik cara kerja BEM tahun kepemimpinannya.
"Gue cuma bisa ngasih tahu lo itu, kita nggak bisa protes karena itu perintah, sedangkan Kalandra harus menjadi presiden BEM tahun ini atau hubungan dengan ayahnya akan memburuk." Lanjut Jovan.
Mobil berhenti didepan kos Kanaya, Kanaya tersenyum pada Jovan "Makasih banyak kak tumpangan sama penjelasannya." Ucap Kanaya sambil melepaskan sabuk pengamannya dan kemudian keluar dari mobil.
Lain sisi dengan Kalandra yang tengah makan di salah satu resto dengan Kayla, sempat mengalami perdebatan karena Kalandra membawa motor milik Jovan menghampiri Kayla yang menunggunya di depan pos satpam gedung fakultas Hukum.
"Mobil kak Kala kemana? tadi bukannya pake mobil ya?." Tanya Kayla dengan wajah kesalnya.
"Mobilnya masuk bengkel, ban bocor." Jawab Kalandra.
"Oh gitu, lain kali pake mobil aja kak, gue nggak mau pake motor, soalnya nggak bisa kena asap."
"Sorry."
"Nggak papa kak."
Mereka melanjutkan makan malam romantis tapi pikiran Kalandra terus kemana-mana menunggu pesan dari Jovan yang disuruhnya mengantarkan Kanaya pulang. Beberapa menit kemudian layar ponsel Kalandra menyala, notifikasi dari Jovan kalau dia sudah mengantarkan Kanaya dengan selamat sampai kos. Kalandra sudah bisa bernafas lega sekarang, dia menikmati makan malam dengan nyaman setelah sebelumnya dia hanya memakan sedikit makanan yang ada di meja.
Setelah makan malam berakhir dan ditutup dengan makanan ringan, Kayla tersenyum manis pada Kalandra.
"Kenapa?." Tanya Kalandra bingung dengan wajah Kayla.
"Nggak papa kak, Kak Kala ganteng banget."
"Thanks, lo juga cantik." Kalandra menatap Kayla dengan tatapan tajamnya yang sukses selalu membuat wanita tergila-gila.
"Kak boleh nanya nggak?."
"Nanya aja."
"Kak Kalandra ada hubungan apa sama Kanaya?." Pertanyaan yang membuat Kalandra menghentikan minumnya dan menaruh gelas itu diatas meja kembali, Kalandra terdiam namun kemudian menatap Kayla sambil tersenyum.
"Nggak ada apa-apa, hanya antara maba dan kating saja, Kanaya tetangga teman satu organisasi."
"oh gitu, kak gue niat gabung organisasi kakak deh." Ucap Kayla sambil tersenyum.
"Lo yakin?."
"Kenapa enggak? niatnya gue daftar sejak awal biar bisa deket sama kak Kala, tapi ternyata kalau jodoh pasti lebih cepet dapetnya."
"hahaha oke, ntar lo ikut gue aja ke rumah biar ketemu sama yang lain, banyak maba juga disana."
"Oke kak."
Setelah kegiatan malam ini selesai, Kalandra mengantarkan Kayla pulang ke kosnya, banyak teman Kos Kayla yang sepertinya menyambut kedatangan mereka berdua di lantai atas, Kayla memang se populer itu di kampus bahkan di kos juga, selain cantik, kaya, dan humble, dia juga tingkat sosialnya tinggi, sehingga cepat menggaet teman.
Kayla melambaikan tangannya pada Kalandra yang meninggalkan area tempat tinggal Kayla, kemudian Kayla masuk kedalam gerbang kos nya sambil senyum-senyum sendiri.
Kalandra menghentikan motornya saat merasakan getaran ponselnya yang ada di saku celana, nama PAPA terpampang di layar ponselnya. Kalandra menerima panggilan tersebut setelah melepaskan helm yang dipakai.
"Halo pah."
"Kamu dimana? hari ini ketemu dengan keluarga besar, kenapa masih juga belum datang?."
"Perjalanan pah."
"Di tunggu."
"Iya pah." Kalandra memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana dan kembali menyalakan motor, memakai helm dan pulang kerumah keluarganya.
Banyak mobil didepan rumahnya, Kalandra menitipkan motornya pada tukang kebun yang bekerja di rumahnya, karena itu bukan motornya jadi Kalandra harus bertanggung jawab kalau ada apa-apa. Kalandra segera masuk kedalam rumah dan bertemu banyak kerabat lain yang kebanyakan sudah sukses.
"Eh Kalandra, sekarang sibuk apa?." Pertanyaan yang membuat Kalandra malas bertemu keluarga besar, Kalandra mencoba tersenyum pada mereka semua.
"Ketua Panitia PKKMABA Fakultas tante-."
"Kalandra akan mencalonkan jadi presiden BEM fakultas hukum juga semester depan."
"Iya." Kalandra mencoba tersenyum mengiyakan apa yang dikatakan oleh ayahnya.
***
Pilih couple
✨ Kalandra x Kanaya
✨ Kalandra x Kayla
✨ Kanaya x Antariksa
✨ Kalandra sama Author aja soalnya tipe Author bgt👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS ✓
Teen Fiction[END] Warning 21+!! "Pasal 284 KUHP, selama belum ada perubahan pada pasal tersebut, maka apa yang akan kita lakukan sah dimata hukum, kecuali diantara kita sudah terikat pernikahan." ucap Kalandra tegas dengan pasal-pasal yang keluar dari mulut man...