Kalandra menyalakan motornya, sedari tadi Kanaya masih terdiam, membuat Kalandra merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi sebelumnya.
"maaf ya nay. Lo kayaknya nggak bakal maafin gue ya?." tanya Kalandra sangat putus asa.
"nggak papa kok kak." Kanaya menjawab dengan sangat lembut sembari tersenyum.
Kalandra mengantarkan Kanaya pulang. Bahkan setelah Kanaya membereskan pakaiannya yang sudah kering, Kanaya memakainya kembali, tidak ada kejadian apapun selain Kanaya yang sering diam membuat Kalandra merasa sangat bersalah, padahal diamnya Kanaya karena gadis itu sangat malu dengan apa yang Kalandra lakukan dan dengan apa yang dia lakukan, kalau diingat lagi membuat Kanaya merasa buruk, berpikir bahwa Kalandra juga bisa saja berpikir Kanaya gadis murahan.
"Terus kenapa kamu hanya diam?." Tanya Kalandra penasaran di saat dia suka naik ke atas motornya tapi belum memakai helm.
"Maaf ya kak, gue baru pertama kali." Ucap Kanaya lirih, sambil menunduk.
Entah kenapa membuat Kalandra tersenyum, bahkan gadis itu sangat imut menurutnya, sejak awal Kalandra tahu kalau Kanaya pertama kali melakukan kissing. Tangan Kalandra terulur mengusap kepala Kanaya membuat gadis itu mengangkat kepala dan melihat ke arah Kalandra.
"Gue tahu kok nay." Kalandra mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Kanaya. "Gue boleh kan deketin lo lebih dari teman?." Tanya Kalandra yang membuat Kanaya auto mengangguk.
"Eh." Kanaya langsung menggeleng.
"Gue anggap iya." Ucap Kalandra kembali sambil menjauhkan wajahnya dari Kanaya. "Pakai helmnya." Kalandra memakaikan helm ke kepala Kanaya.
"Makasih kak."
"Makasih terus kayak apa aja. Ayo naik, gue anterin pulang."
Kanaya naik ke atas motor Kalandra, selama dalam perjalanan keduanya hanya senyum-senyum sendiri tidak ada perbincangan yang terjadi, hingga Kalandra berhenti di sebuah kedai makanan yang di pinggir jalan.
"Kenapa kak?." Tanya Kanaya karena mereka tidak ada janjian untuk makan bersama.
Kalandra menoleh ke arah Kanaya setelah melepaskan helmnya "Lo laper nggak? Makan dulu ya?."
"Enggak kak, nggak usah, mau langsung pulang aja."
"Ya udah bentar ya, gue mau beli." Ucap Kalandra, keduanya turun dari motor, Kanaya menunggu Kalandra di motor, sedangkan Kalandra menuju ke kedai makanan untuk membeli.
Hanya beberapa menit saja saat Kalandra kembali dengan membawa kantong plastik berisi makanan, lekas mereka berdua melanjutkan perjalanan pulang ke kos Kanaya.
Sampai di depan gerbang kos yang sudah sekitar pukul 8 malam, Kanaya turun dari motor Kalandra, melepaskan helm yang dipakainya dan memberikan pada Kalandra.
"Makasih kak." Ucap Kanaya.
"Sama-sama, ini buat lo." Kalandra memberikan makanan yang dia beli pada Kanaya.
"Kan bukannya kakak beli buat kakak sendiri?." Kanaya bingung, dia bahkan tidak menerima makanan yang Kalandra sodorkan.
"Udah terima aja, lagian lo belum makan, kalo lo sakit gue yang tanggung jawab." Kalandra menarik tangan Kanaya dan menyerahkan makanan itu hingga sampai di tangan Kanaya "udah ya, gue mau balik, lo masuk gih buru."
"Makasih banyak kak."
Motor Kalandra meninggalkan area rumah kos Kanaya, gadis itu masuk dengan senyum-senyum sendiri, apalagi saat ingat kejadian beberapa jam yang lalu saat di apartemen Kalandra dan disaat mereka berada di basement.
***
"Aahh... aahhh... ahhh..." suara desahan seorang wanita yang tengah di hujami diatas ranjang.
Wanita tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh polosnya serta tersenyum menggoda pada pria paruh baya yang berada di atas tubuhnya.
"Your so hot baby." Ucap pria tersebut sambil terus menggerakkan pinggulnya naik turun.
"Aaahhh daddyyyhh." Wanita itu terus mendesah sembari melebarkan kakinya memberikan akses yang mempermudah seseorang diatasnya.
Ruangan yang cukup terang dengan design interior modern, ranjang putih yang luas dan empuk, menandakan bahwa mereka berada di sebuah kamar hotel malam ini.
"Baby aku akan keluaarr." Ucap pria paruh baya tersebut, tanpa aba-aba lagi, dia segera mengeluarkan sperma nya di dalam.
Nafasnya terengah, bukan hanya karena umur tapi juga karena mereka melakukan sudah 3 ronde hari ini sejak sore tadi sampai jam 9 malam.
Pria itu melepaskan penis nya dari dalam lubang wanita yang ada dibawahnya, kemudian ambruk kesebelah wanita itu. Dengan sangat manja, tangan wanita itu sedikit memeluk tubuh pria yang ada di sebelahnya, memainkan dada penuh rambut tersebut. Walaupun umurnya tidak lagi muda, tapi pria itu memiliki wajah yang masih tampan dan juga stamina yang kuat.
"Daddy... tas yang aku mau jadi kan?." Tanya wanita tersebut.
"Tentu baby."
"Thanks daddy." Wanita itu memeluk pria yang ada di sebelahnya sangat erat.
Setelah itu beranjak dari ranjang, menuju ke depan televisi dan menyalakan televisinya untuk memutar musik dansa. Dengan sangat menggoda, wanita itu menari melenggok-lenggokkan tubuhnya.
"Merlin... kamu membuat milikku kembali berdiri." Ucap pria yang masih berada di ranjang merebahkan tubuhnya.
Wanita cantik itu bernama Merlin, anak Fakultas Hukum yang sudah menjadi sugar baby sejak sekolah menengah atas. Tidak ada yang tahu bagaimana Merlin diluar, semua orang tahu kalau dia anak orang kaya karena pakaian dan barang-barangnya memiliki harga yang cukup fantastis. Nyatanya Merlin bukan seperti yang mereka semua kira, dia anak orang biasa dengan ekonomi menengah kebawah, orang tua nya seorang pedagang di pasar besar, menjual pakaian yang untungnya tidak seberapa.
Merlin kembali naik keatas ranjang, memasukkan penis pria paruh baya yang sudah mengeras itu kedalam vagina nya, Women on top.
***
Yuk... mutualan sama author di twitter @cloudslyy1313 biar bisa saling interaksi soalnya aku suka baca komentar kalian yang lucu-lucu
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS ✓
Teen Fiction[END] Warning 21+!! "Pasal 284 KUHP, selama belum ada perubahan pada pasal tersebut, maka apa yang akan kita lakukan sah dimata hukum, kecuali diantara kita sudah terikat pernikahan." ucap Kalandra tegas dengan pasal-pasal yang keluar dari mulut man...