KELAS ✓

Warteg Bu Warni

Seluruh mahasiswa baru meninggalkan lapangan setelah selesai ospek, termasuk Kanaya dan kedua teman baru nya yang berjalan menuju ke gerbang kampus. Merlin sudah dijemput oleh kakaknya sedangkan Pragas naik motor yang dititipkan di rumah sepupunya yang kebetulan dekat dengan kampus. Kanaya melambaikan tangannya pada Pragas dan Merlin yang sudah berpisah dengannya di depan gerbang, sedangkan gadis itu menunggu Kalandra di pos satpam dengan mahasiswa baru lainnya yang juga menunggu jemputan.

"hai." sebuah sapaan dari sebelah membuat Kanaya menoleh, dia menemukan seorang gadis mengenakan seragam hitam putih sama dengannya dan bahkan memiliki tanda fakultas yang sama dengannya, tapi Kanaya belum pernah melihat gadis itu sebelumnya.

"hai." Kanaya kembali menyapanya sambil tersenyum, attitude yang harus dijunjung saat pertama kali menjadi mahasiswa baru dan bertemu dengan mahasiswa lainnya, karena dia berada di tempat jauh yang bahkan bukan wilayahnya.

"gue Farah." Gadis itu tersenyum sembari mengulurkan tangannya pada Kanaya untuk berkenalan.

"Kanaya." Kanaya pun menyambut uluran tangan Farah sembari tersenyum juga.

"tadi gue liat lo dari fakultas hukum, jadi gue pikir mungkin kita bisa berteman karena sama-sama menunggu jemputan disini."

"ohh gitu, bisa kok bisa banget."

"syukur deh, lo naik gojek atau ada yang jemput?." pertanyaan Farah belum sempat dijawab oleh Kanaya saat motor Kalandra sampai di depannya, Farah yang sudah tau mengenai Kalandra apalagi dia adalah Ketua Panitia Pkkmaba fakultas hukum cukup terkejut saat berhenti didepan mereka.

"Kanaya, ayo." Ajak Kalandra yang membuat Kanaya melihat kearah Farah yang terbengong, walaupun memakai helm cakil retro yang hanya memperlihatkan setengah hidung dan matanya saja, tapi siapa yang tidak tahu jika di pakaiannya ada name tag bertuliskan Kalandra SA (sagara arkatama).

"Farah, gue duluan ya." Ucap Kanaya pada Farah, lekas menerima helm yang Kalandra berikan padanya.

Farah hanya diam sambil tersenyum pada Kanaya. Sedangkan Kanaya mulai naik keatas motor Kalandra sembari memakai helm ke kepalanya. Mereka berdua naik motor meninggalkan kampus sesuai apa yang Kalandra katakan yaitu pergi entah kemana yang pasti menuju ke sebuah perumahan.

Bagi Kanaya ini adalah kali pertama gadis itu keliling kota A, apalagi datang ke sebuah perumahan yang cukup elite disana, mungkin di kota C dia juga tinggal di perumahan elite, tapi melihat lagi di kota lain yang tentu sangat beda penataan dan konsep perumahannya akan menjadi hal yang baru.

"Nay? laper nggak? mau makan dulu? sebelum ke sana ada warung makan yang cukup enak di dekat sini." ajak Kalandra.

"boleh kak." jawab Kanaya, lagipula dia juga lapar, jadi kenapa harus menolak ajak Kalandra yang mengajaknya untuk makan.

Ternyata rumah makannya hanya beberapa langkah saja, karena baru selesai menjawab sudah berhenti di depan rumah makan yang di maksud oleh Kalandra. Kalandra mematikan motornya, Kanaya turun sembari melepaskan helm yang dia pakai dan meletakkan di motor Kalandra, begitu pula yang dilakukan oleh Kalandra.

"ayo." Kalandra menggandeng tangan Kanaya dan mengajaknya untuk masuk kedalam rumah makan sederhana tersebut "jangan di lihat tempatnya, makanan disini enak banget kok, nggak akan bikin kecewa." ucap Kalandra yang seakan tahu apa yang ada di dalam pikiran Kanaya.

"iya kak." Kanaya tidak bisa menjawab apapun selain iya, apalagi tangannya yang di pegang Kalandra membuat jantungnya akan meledak karena berdebar keras.

"silahkan duduk." Kalandra menarik kursi untuk Kanaya duduk.

"makasih kak." Kanaya pun duduk di kursi yang Kalandra tarik, sedangkan Kalandra menuju ke penjual untuk memesan makanan, hanya ada dua menu makanan dan Kalandra memesan makanan yang menurutnya paling enak.

Setelah memesan makanan, Kalandra duduk di kursi sebelah Kanaya. Gadis itu sedari tadi hanya diam sambil memainkan jari tangannya, ada pelajaran yang diberikan oleh orang tua nya bahwa saat bertemu dengan orang secara langsung, dia harus menghormati orang tersebut untuk tidak bermain ponsel sendiri, kecuali ada telepon masuk yang mengharuskan dia untuk menerimanya terlebih dahulu.

"Gimana Ospek hari kedua? aman?." tanya Kalandra yang memecah keheningan antara dua orang tersebut.

"aman kak."

"bagus deh, kalau ada apa-apa bilang aja."

"nggak ada kok kak, oh iya kak, kita mau kemana ya?." tanya Kanaya penasaran, karena tidak mungkin dia tidak bertanya masalah ini, takutnya di bawa ke tempat yang tidak-tidak, walaupun Kalandra cukup terlalu tinggi untuknya, tetap saja mereka berdua perempuan dan laki-laki dewasa.

"menurut lo kemana?." wajah Kalandra sangat dekat dengan wajah Kanaya hingga membuat Kanaya cukup terkejut dan menelan ludah. Tangan Kalandra mengusap rambut Kanaya lembut sambil tersenyum "tenang aja, nggak akan gue bawa ke hotel atau penginapan kok, nanti ada Nadya juga." ucap Kalandra yang kemudian disusul ibu pemilik warung makan yang membawakan makanan ke meja mereka berdua.

"ini makanannya, duh pacarnya mas Kala ya? cantik pisan mas."

"eh ibu bisa aja, masih calon bu, doain aja."

"wihh siap mas, dimakan ya, semoga suka." Ibu pemilik warung makan kembali menyiapkan makanan untuk pelanggan lainnya.

Kalandra menarik piring makanan dan mendekatkan pada Kananya "dicoba dulu, kalau nggak suka bisa protes ke Bu Warni." ucap Kalandra.

Kanaya hanya tersenyum dan mengambil sendok, kemudian mulai memasukkan sesuap nasi beserta lauknya kedalam mulut. Sepertinya Kalandra menunggu reaksi makanan yang dimakan oleh Kanaya.

"enak." ucap Kanaya yang membuat Kalandra tersenyum sedang dan mulai memakan makanannya sendiri.

memang kenyataannya makanan itu enak, bukti bahwa Kanaya memakannya sangat lahap hingga habis tak tersisa.

***

Yang nungguin, semua itu ada step nya, jadi harap bersabar.
Follow dulu yuk, ntar aku banyakin part yang kalian inginkan🫰🏻