Kalandra yang pulang lebih awal dari pertemuan keluarganya, langsung kembali ke apartemen tempat dia tinggal, Kalandra bukan dari keluarga yang bisa disebut broken home, dia dari keluarga yang sangat harmonis dan cukup kaya, apalagi ayahnya yang memiliki jabatan cukup tinggi di kampus. Tapi Kalandra sama seperti anak laki-laki lainnya yang memiliki kehidupan dan ingin bebas, dia akan sangat bosan jika berada di antara para orang tua yang tengah berbincang sembari bercanda yang tidak Kalandra mengerti.
Sehabis melepaskan jas dan kemeja yang dipakainya, menyisakan celana panjang yang hanya menutup area bawah, Kalandra berjalan membuka balkon kamar, mengambil sebotol wiski dari dalam lemari penyimpanan khusus miliknya, jika dia simpan di tempat yang bisa di ketahui orang terutama ibunya yang sering datang, akan sangat bahaya.
Kalandra duduk di sofa yang ada di dekat balkon, dengan pemandangan gedung-gedung tinggi lainnya. Tangannya menuangkan wiski kedalam gelas, pria itu meminum seteguk wiski kemudian membuka ponselnya, aplikasi instagram menjadi tujuan utama nya, mencari di pencarian nama Kanaya, kanayaprianka, sebuah akun yang ingin dia lihat.
Kalandra tersenyum melihat postingan yang ada di feed instagram Kanaya, gadis itu memang menarik sejak awal, cantik baginya dan mungkin banyak orang akan menganggapnya cantik juga. Satu hal yang Kalandra garis bawahi, yaitu Kanaya cukup seksi di antara maba yang lain, bukan satu-satunya yang memiliki tubuh bagus, tapi karena sejak awal sudah menarik bagi Kalandra, gadis itu selalu terlihat berlebih untuknya.
"apa gue gila?." Hanya dengan melihat beberapa foto Kanaya yang memakai pakaian seksi, tidak terlalu seksi tapi cukup terbuka, membuat Kalandra menjadi panas sendiri, apalagi ditambah dengan wiski yang dia minum sudah hampir dua gelas.
Kalandra bahkan bisa membayangkan kalau Kanaya menyentuh miliknya, atau tangan kekar Kalandra menyentuh tubuh Kanaya. Hanya membayangkan hal itu membuat Kalandra menjadi bernafsu, miliknya menjadi keras.
"ah sial!." Kalandra beranjak dari tempat duduknya, menuju ke kamar mandi dan mengisi bak mandi dengan air dingin. Tanpa melepaskan celananya, Kalandra masuk kedalam air dingin yang ada di bak mandi.
"oouuuhhh..." Kalandra merasakan sebuah kenikmatan saat merasakan sebuah kuluman pada penis nya di bawah sana. Pria itu merasakan saat wajah Kanaya melihat ke arahnya sembari memainkan miliknya yang sudah menegang.
Kalandra menarik tubuh seksi Kanaya hingga berada di atasnya, menciumi bibir Kanaya sedikit menuntut dan terburu-buru, nafasnya semakin tidak beraturan. Ciuman Kalandra turun hingga ke leher Kanaya, tangannya tiada henti meremas kedua gundukan indah di depannya, payudara Kanaya yang cukup pas di tangannya. Lidah Kalandra mulai memainkan payudara sintal Kanaya, menjilat nya meninggalkan puting payudara Kanaya yang sudah mengeras. Jari Kalandra dengan iseng mencubit puting payudara Kanaya membuat wanitanya itu mendesah. Hingga Kalandra memasukkan puting payudara Kanaya kedalam mulutnya, menjilatnya, bahkan menyedotnya bagaikan bayi yang tengah menyusu pada ibunya.
Tangan Kalandra menyentuh pantat Kanaya, mengarahkan miliknya untuk memasuki vagina Kanaya. "Ouuuhhh....." Kalandra mengerang saat merasakan penisnya berhasil masuk kedalam milik Kanaya.
Bersamaan dengan itu suara dering dari ponselnya membuat Kalandra membuka matanya lebar-lebar, dia masih berada di bak mandi sendirian. "sial!." kesal Kalandra, dia baru saja membayangkan Kanaya berada di atas tubuhnya, melakukan seks. Tapi karena dering ponsel, Kalandra harus menghentikannya dan keluar dari bak mandi, melepaskan celananya dan menarik handuk untuk menutupi area bawahnya.
Pria itu berjalan keluar dari kamar mandi dan mengambil ponselnya yang ada di samping tempat tidur, nama Jovan berada di layar, rasanya dia ingin membunuh Jovan karena mengganggu kegiatannya.
"Halo." ucap Kalandra ketus.
"galak amat bos."
"lo mau ngomong apa anjing!."
"kalem-kalem, gue lagi di club sama anak-anak, kesini lah."
"males."
"cewek lo nyariin nih."
"siapa?."
"siapa lagi kalau bukan Natasha." Natasha saat semester 2 sempat di gosipkan berhubungan dengan Kalandra, tapi sepertinya itu hanya cinta sepihak, apalagi Natasha sangat terkenal di kampus sebagai simpanan om-om.
"gue nggak ada hubungan sama tuh cewek, ambil aja kalo mau."
"serius? gue sih mau-mau aja, siapa yang nggak mau sama Natasha. tete nya gede bre."
"survei mengatakan kalau cowok yang suka tete gede itu cowok miskin."
"lahh emang siapa yang bilang gue kaya anjrit."
"udahlah, gue mau mandi."
Kalandra mematikan panggilan dari Jovan dan kembali ke kamar mandi untuk membilas tubuhnya di bawah guyuran air shower, setelah itu memakai pakaian santai dan berada di depan laptop untuk mengerjakan tugas kuliahnya.
Notifikasi dari grup inti PKKMABA membuat Kalandra menjadi ingat Kanaya kembali, pria itu bukannya mulai mengerjakan tugasnya yang sudah mulai membuka lembar ms.word malah mulai membuka room chat milik Kanaya, mengetik sebuah pesan singkat pada Kanaya.
Cukup lama hingga Kanaya membalas chatnya, mereka berdua menjadi asik chatingan. Kanaya juga lucu menurutnya, hingga Kanaya berpamitan tidur lebih awal pada Kalandra menghentikan aktivitas seru mereka di dalam room chat.
Seperti hari sebelumnya, Kalandra kembali mengajak Kanaya untuk jalan setelah pulang ospek di hari minggu besok. Seninnya sudah mulai masuk kuliah, jadi ospeknya hanya akan diadakan pada hari Sabtu dan Minggu saja selama satu semester. Besok Kalandra akan membawa Kanaya ke rumah organisasi yang dia ikuti, niatnya akan mengajak Kanaya bergabung bersamanya, entah Kanaya akan mau atau malah menolaknya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS ✓
Teen Fiction[END] Warning 21+!! "Pasal 284 KUHP, selama belum ada perubahan pada pasal tersebut, maka apa yang akan kita lakukan sah dimata hukum, kecuali diantara kita sudah terikat pernikahan." ucap Kalandra tegas dengan pasal-pasal yang keluar dari mulut man...