"Gue udah bantuin lo, jadi jangan banyak ngerengek, lo kan udah deket sama Kalandra." Suara bass yang terdengar sangat dingin dan kasar.
"Kalandra deket sama Kanaya anjing!!." Suara tak kalah kasar terdengar nyaring membentak pria yang ada di depannya.
"Itu urusan lo."
"Lo mau jatuhin Kalandra kan? Mending lo deketin Kanaya, rebut Kanaya dari Kalandra maka otomatis Kalandra akan jatuh. Bukan hanya lo bisa jatuhin Kalandra, tapi lo juga bisa miliki Kanaya, dan gue bisa miliki Kalandra. Sekali dayung dua pulau terlampaui."
Pria itu terdiam, mengambil gelas wine di depannya dan meneguk dalam sekali tegukan.
"Lo bisa pertimbangin lagi kak saran dari gue." Ucap wanita itu kembali sambil tersenyum.
Pagi itu Kalandra terbangun dari tidur nyenyaknya, sebuah kepala menyender di dadanya, Kalandra tersenyum saat melihat Kanaya berada di sebelahnya, di ranjang yang sama dengannya. Terdengar dering ponsel Kalandra yang ada di ruang tengah, Kalandra memindahkan kepala Kanaya di bantal dan mengecup bibirnya sekilas, kemudian turun dari ranjang, mengambil celana pendek dan memakainya lalu berjalan keluar kamar menuju ke ruang tengah untuk mengambil ponselnya.
Nama mama terpampang di layar, "shittt!." Umpat Kalandra saat ingat kalau hari ini waktu ibunya berkunjung, sedangkan Kanaya masih ada di apartemennya.
"Halo ma." Kalandra menerima panggilan telepon dari mamanya untuk kesekian kali setelah tidak diangkat oleh Kalandra.
"Kamu dimana sih nak?."
"Itu ma, Kalandra lagi di rumah PMK." Jawab Kalandra berbohong, sambil membereskan pakaian yang berserakan di pindah ke keranjang baju kotor.
"Kata sandi apartemen kamu berapa? Kok diganti sih."
"Oh itu ma soalnya udah banyak temen Kalandra yang tahu, jadi ganti, mama titipin aja makanannya di resepsionis, nanti kalau Kalandra pulang biar Kalandra ambil sendiri."
"Kenapa nggak ngasih tahu mama sandi pintu apartemenmu aja."
"Apartemennya berantakan, takut mama beresin, kasihan mama jadi capek."
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS ✓
Teen Fiction[END] Warning 21+!! "Pasal 284 KUHP, selama belum ada perubahan pada pasal tersebut, maka apa yang akan kita lakukan sah dimata hukum, kecuali diantara kita sudah terikat pernikahan." ucap Kalandra tegas dengan pasal-pasal yang keluar dari mulut man...