Kanaya baru saja keluar dari kelasnya bersamaan dengan Pragas dan Merlin, mereka berdua yang memutuskan untuk bersahabat dekat sejak ospek hingga hari ini dan kedepannya, walaupun Pragas dan Merlin sering berbeda pendapatan dan sering bertengkar karena hal kecil, seperti sekarang ini saat mereka berada di lobby gedung perkuliahan.
"Lo yang salah anjir." Pragas tidak terima dengan pendapat Merlin mengenai darimana kitab hukum pidana berasal.
"Bukannya lebih parah dijajah sama Jepang ya? Apalagi Jepang kan buat Gerakan 3A, sudah jelas kalau hukum itu sebenarnya dari Jepang, hukum sama dengan aturan." Merlin tak kalah debat dengan Pragas.
"Heh babi, bener banget Jepang buat gerakan 3A, tapi masalah kitab hukum pidana kita mah beda, udah jelas dari belanda, Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch-Indie, lo kira itu bahasa jepang? Itu bahasa Belanda Merlin sayang."
"Udah udah, bener kata Pragas, kitab hukum pidana kita itu adaptasi dari hukum Belanda." Kanaya mulai menengahi perdebatan yang tiada hentinya tersebut.
"Iyalah percaya." Merlin pun mulai mengalah walaupun kesal.
"Emang iya Merlin."
Perbincangan mereka terhenti karena gojek pesanan Merlin datang, gadis itu berpamitan untuk pulang terlebih dahulu, tinggalah hanya Pragas dan Kanaya.
"Lo mau jalan ke kosan?." Tanya Pragas pada Kanaya.
"Iya deket juga sih."
"Ya udah barengan aja, motor gue kebetulan juga parkir di luar."
"Ayo boleh."
Pragas dan Kanaya berjalan keluar gedung, namun langkahnya terhenti tatkala tangan gadis itu dipegang seseorang dari belakang. Keduanya menghentikan langkah, Kanaya lebih dahulu menoleh kebelakang dan disusul Pragas kemudian karena merasa Kanaya menghentikan langkahnya.
"Kak Kala." Ucap Kanaya saat melihat Kalandra berada berdiri di belakangnya.
"Gue anterin pulang, lo kan berangkat bareng gue tadi." Ucap Kalandra datar dan dingin, berbeda dengan Kalandra yang biasa berbicara dengan Kanaya.
"Tapi kak-." Kanaya melihat Pragas, namun Pragas hanya menganggukkan kepala, menyetujui ucapan Kalandra agara Kanaya ikut Kalandra saja.
"Sana aja." Ucap Pragas lirih.
"Sorry ya." Kanaya sangat tidak enak dengan Pragas.
"Sellow."
Kanaya pun pada akhirnya ikut dengan Kalandra menuju ke parkiran motor, selama menuju ke motor, tidak ada perbincangan antara dua orang tersebut, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga sampai di parkiran motor Kalandra, Kalandra memberikan helm pada Kanaya untuk dipakai, kemudian dia juga memakai helmnya sendiri.
Mereka berdua keluar dari parkiran, melajukan motor meninggalkan area kampus. Pada akhirnya Kalandra pun berbicara selama perjalanan.
"Nay, temenin gue ambil buku di kontrakan Jovan bentar." Ucap Kalandra pada Kanaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAS ✓
Teen Fiction[END] Warning 21+!! "Pasal 284 KUHP, selama belum ada perubahan pada pasal tersebut, maka apa yang akan kita lakukan sah dimata hukum, kecuali diantara kita sudah terikat pernikahan." ucap Kalandra tegas dengan pasal-pasal yang keluar dari mulut man...