Yang salah siapa?

52.4K 877 2
                                    

Suasana aula acara pkkmaba pengenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) sangat ramai karena tengah penampilan dari UKM Musik, dimana penyanyi dan ketua UKM musik tengah membawakan lagu yang sangat bagus dengan suaranya yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana aula acara pkkmaba pengenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) sangat ramai karena tengah penampilan dari UKM Musik, dimana penyanyi dan ketua UKM musik tengah membawakan lagu yang sangat bagus dengan suaranya yang indah. Dua lagu sudah dinyanyikan dengan sempurna, berakhir tepuk tangan meriah dari para maba yang hadir di dalam aula.

"Hai semua... kita dari UKM Musik, saya Agust Dewantara atau kalian bisa memanggil saya dengan panggilan Agust, UKM musik ini sudah berdiri sejak lama dan bukan yang pertama kali tapi cukup lama berada di fakultas hukum, kami telah menjuarai beberapa perlombaan musik di dalam universitas maupun di luar universitas. Senang rasanya berdiri didepan kalian semua, penerus kami kedepannya. Apakah dari kalian ada yang duluan bergabung dengan musik di sekolah?."

Beberapa mahasiswa baru mengangkat tangannya, tidak banyak tapi cukup untuk satu angkatan anak musik. "saya harap kalian melanjutkannya dengan bergabung bersama kami, pendaftaran ukm musik akan di mulai dari besok sampai minggu depan, saya tunggu kehadiran kalian, terimakasih, sampai jumpa lagi." Semua teman-teman dari UKM Musik membungkukkan badan kemudian meninggalkan panggung berganti dengan UKM lainnya hingga acara selesai.

Di penghujung acara sore hari, Kalandra nampak berdiri didekat pintu aula, dia bisa melihat dengan jelas Kanaya yang duduk bersama teman-temannya. Pandangan Kalandra terus tertuju pada Kanaya, membuat gadis itu merasa sangat tidak nyaman, apalagi sejak semalam Kanaya tidak membalas pesan yang Kalandra kirimkan padanya.

"ehm gue mau ke toilet dulu ya." ucap Kanaya pada kedua temannya, Kanaya melihat kebelakang dan pamit dengan SPV kelompoknya kalau ingin ke toilet.

"mau diantar atau tidak?." tanya SPV kelompok Kanaya.

"nggak usah kak, saya bisa sendiri."

"nanti langsung balik ya?."

"iya kak, terima kasih."

Kanaya buru-buru berjalan keluar aula dari pintu yang berbeda dengan tempat Kalandra berdiri, Kanaya sangat tidak nyaman membuatnya jadi ingin buang air kecil dan sedikit sakit di perut. Kanaya masuk kedalam toilet wanita, gadis itu masuk kedalam salah satu bilik, namun bilik di sebelahnya membuat Kanaya sangat tidak nyaman.

"aaahhhh aaahhh kaakk iyaaa disituu aahh." suara desahan seorang perempuan yang membuat Kanaya tidak berani bicara sama sekali, gadis itu menutup mulutnya menggunakan tangan dan tetap diam duduk diatas kloset, tadinya sakit perut menjadi baik-baik saja karena suara itu.

ceklek

Suara pintu terbuka membuat Kanaya sangat takut, namun dia tetap diam di dalam biliknya, tanpa bersuara apapun.

"apa yang kalian lakukan disini?." sebuah suara di luar membuat Kanaya lebih tenang, setidaknya ada orang lain yang mengetahui mereka, dan bukan mereka yang mengetahui bahwa di bilik sebelahnya ada Kanaya.

"emm kak itu-."

"temui komdis sekarang! lo juga!." Komdis adalah singkatan dari Komisi Disiplin, yang mahasiswa baru paling tidak sukai karena mereka sering marah-marah, padahal sebenarnya komdis ini niatnya untuk membuat mahasiswa terlatih disiplin, walaupun bukan sekolah kedinasan atau calon anggota militer, seorang mahasiswa harus disiplin dalam hal apapun, mentaati peraturan apalagi dari fakultas hukum yang nantinya akan menjadi seorang penegak hukum.

Kanaya bisa bernafas dengan tenang, hingga sebuah ketukan di pintu biliknya membuat Kanaya cukup terkejut dan gadis itu membuka pintu biliknya.

"nggak usah sembunyi lagi, ikut gue." ucap Kalandra yang ternyata berada di depan bilik toilet yang Kanaya masuki, maka sudah jelas bahwa suara Kalandra yang memarahi mereka disana. Kalandra membawa Kanaya menuju ke ruang panitia yang saat ini kosong, karena semua panitia berada di dekat aula untuk menjaga mahasiswa baru.

Kalandra menutup pintu ruang panitia setelah mereka berdua masuk kedalam. "kenapa lo nggak balas chat gue? lo marah sama gue?." tanya Kalandra yang membuat Kanaya sungguh terpojok, apalagi posisi mereka sekarang yang sangat tidak nyaman dilihat, Kalandra berjalan menuju kearah Kanaya yang memundurkan badannya hingga menabrak dinding di belakang.

"memangnya kenapa saya harus membalas pesan kakak? bukannya kakak tidak mengirimi pesan penting kepada saya." ucap Kanaya yang membuat hati Kalandra menjerit kesal saat gadis itu menjadi sangat formal.

"Kanaya... What's wrong with me?." Kalandra nampak sangat frustasi dengan sikap Kanaya yang berubah.

"nggak ada yang salah kak, kalau kakak mau saya gabung dengan organisasi kakak, maka saya katakan bahwa saya menolaknya, saya tidak mau, kakak bisa dekati maba cewek lain saja." Jelas Kanaya.

Kalandra menyentuh pundak Kanaya dengan kedua tangannya dan menatap tajam mata Kanaya. "gue nggak pernah maksa lo buat masuk organisasi gue, kalo lo nggak mau ya nggak papa nggak masalah."

"kakak hanya akan buang-buang waktu, lepas kak." ucap Kanaya berusaha melepaskan tangan Kalandra dari pundaknya.

"gue nggak pernah buang-buang waktu, karena gue sengaja deketin lo karena gue suka sama lo."

"nggak usah bercanda lagi kak, nggak lucu. Saya mau balik ke acara, nanti dicariin."

"gue yang punya acara, lo balik sama gue ntar." Kalandra menahan tangan Kanaya kembali "gue minta maaf soal semalam, gue takut lo bakal anggap gue freak karena tiba-tiba nembak lo padahal kita belum pdkt, gue serius suka sama lo, jadi gue bakal tahan waktu buat nembak lo sampai lo juga suka sama gue." jelas Kalandra.

"jangan bercanda lagi k-." Jawab Kanaya, namun ucapannya terhenti saat Kalandra menutup bibir manis Kanaya dengan bibirnya.

Kanaya terdiam, dia tidak bisa melakukan apapun selain membeku di tempat, ciuman yang Kalandra berikan berhasil membungkam ucapan Kanaya yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kalandra.

Kalandra melepaskan ciumannya dan mengusap rambut Kanaya dan turun ke pipi gadis itu yang masih terdiam. "gue suka sama lo, bukan bercanda, maaf atas semalam, gue nggak bermaksud nyakitin lo Nay." ucap Kalandra, tanpa menunggu persetujuan Kanaya, Kalandra membawa Kanaya kedalam pelukannya.

***

Sini komen yang sekarang jadi maba atau panitia ospek atau mantan panitia ospek atau lagi dideketin kakak tingkatnya, aku mau tahu cerita kalian hari ini

Sini komen yang sekarang jadi maba atau panitia ospek atau mantan panitia ospek atau lagi dideketin kakak tingkatnya, aku mau tahu cerita kalian hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KELAS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang