Keira dan Bundanya itu, Kini sedang berada didepan Pintu sebuah Rumah, Rumah dengan Dekorasi Mewah, Besar dan Cat Temboknya Berwarna coklat susu. Didepan Rumah itu banyak Motor-motor sport Terpakir. Keira yakin kalau itu Motor temen Abangnya."Ini rumah Kita Ra" ujar Marsela.
Keira mengangguk, "Bunaa, jangan Bilang keAbang-abang keira ya, Kalo Keira lupa ingatan."
Marsela Tersenyum. "Iyaa Bunda gak Akan ngomong Kok, Ayokk masukk" ajak Marsela. Keira Berjalan Masuk Disamping Bundanya.
Ceklekk
Pandangan Pertama yang Keira lihat saat Pintu dibuka adalah enam Cowok yang kini sedang Bercanda Ria sambil Memakan cemilan diatas meja diruang Tengah.
Keenam Cowok itu refleks langsung Melihat kearah Pintu, Lalu Tersenyum. Dua cowok yang Memiliki Wajah hampir Serupa Bangun dari duduknya menghampiri Keira dan Marsela,
"Gue yakIn Ni pasti sikembar" batin keira.
"Ehhh Tante sama Keira Udah pulang ya?" Tanya salah Cowok yang masih asik dengan Cemilanya itu.
Marsela Hanya tersenyum, Bagi marsela Hal seperti ini udah wajar, Temen-temen Putranya itu memang sering datang Main kerumah.
"Keira lo gpp?" Tanya seorang Cowok Sambil Berdiri lalu Berjalan Menghampiri Keira.
"Heemm" Keira hanya Membalasnya dengan deheman.
"Bunda udah pulang?" Tanya Cowok Yang memakai setelan Hoodie dengan celana Trainning. Devan Raska Pramudya. Keira tau Itu pasti Devan, Mengingat beberapa ingatan Keira dulu, Abangnya yang Ini banyak Diemnya,dan Irit Ngomong. Cuek, Lalu sikapnya yang Dingin, Dinginnya ngalahin kulkas.
Marsela gak Menjawab Pertanyaan Putranya itu, Dia malah Menyuruhnya Membantu Keira.
"Devin, Devan Bantuin adek kalian Bawa barang-barangnya, Bunda mau langsung Bersihin tubuh dulu!" Ujar Marsela.
Terlihat Kedua Cowok Kembar itu Memutar Bola matanya Malas. Tidak, Hanya Davin yang melakukan itu, sedangkan Devan?Dia hanya memasang Wajah Datarnya.
"Kan dia bisa Bawa sendiri Bun!!" Jawab Cowok satunya Yang memakai Kaos Oblong dengan Kolor ijo bawahanya, Davin Arjuna Pramudya. Cowok lambe lames kang ngeggas. Hobinya Mojokin Keira Terus.
"Davinn!! Bisa gak sih Gausah Ngebantah Bunda!!,Adik Kamu baru keluar dari rumah sakit!!" Marsela Berucap Sedikit Berteriak, Dia sedikit marah Dengan Kelakuan putranya itu.
"Ckk! nyusahin Aja Lo!!" Davin Menatap sinis Kearah Keira.
"Gausah Bun, Keira bisa bawa sendiri" Ucap keira Sambil Memegang Dua Kopernya itu.
"Tapi Ra..."
"Bun, Keira Gpp kok,Benerann!" Keira memotong Ucapan Bundanya itu, Lalu tersenyum.
"Yaudah Bunda Kekamar dulu yaa" Ujar Marsela Sambil Mengacak Rambut Keira, Dan melangkah Masuk kekamarnya.
Keira Mengangguk, nenatap punggung Bundanya itu, yang perlahan mulai menghilang masuk kedalam Kamar.
"Caper lo Sama bunda?" Sinis Davin.
Keira Memutar Bola matanya Malas. Gak berniat buat Membalas Pertanyaan Abangnya itu, Dia menyeret Kopernya membawa Naik keArah Tangga menuju Kamarnya.
"Mau gue Bantuin Ra? " tanya cowok yang sedari tadi Berdiri disampingnya, Keira Yakin dia Pasti Raga,Raga Algerian Baswara. Cowok yang selalu Menghargai Keira dan Satu-satunya Yang paling peduli sama Keira.
"Gausah Kak,Gue bisa sendiri" jawab Keira.
"Gausah drama dehh,Bilang aja Butuh bantuan, Sok-sokan Nolak lagi, Biasanya juga selalu nyusahin!!" Ujar davin Sambil Menarik Koper yang ada ditangan Keira.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not Me. (On going)
Novela JuvenilBagaimana Jika Reina, Sigadis Tomboy, yang Barbar, cuek, dingin, Bodoamat dengan sekelilingnya, Bertransmigrasi kedalam Tubuh Gadis Manja, Tukang bully, Dandanan kayak Tante-tante Girang?. Keira Namanya, Sigadis tukang Bully, Manja dan selalu Caper...