WAR, Dan Perasaan Nathan.

8.2K 544 21
                                    

.
.
.
.
.
.

Saat ini Keira Tengah Membaringkan Tubuhnya Diatas kasur Oversize miliknya Terlihat Jam menunjukan Pukul 8malam, Pikiranya Tentang Stella yang Bersama Papanya Sejenak Hilang, Keira punya Cara sendiri Membalikin Moodnya, Gadis itu Mengadakan Konser Dadakan Dikamarnya.

"Ohhhh..ohhh masihh adakahh Cinta Yang Abadiii" Keira Bangkit  dari rebahanya Berdiri Diatas Kasur Empuknya sambil Menyanyi Menggoyangkan Pinggulnya.

"Menyatukann Dua hati Saling Isi" Keira Memegang Dadanya Dramatis seolah menghayati Lagunya.

"Daun Pun Menari Alam Bersaksiiii"

"Seindah Musim Gugur"

"Ehh Bentar Liriknya salah Ga yaa?" Keira Bermanalog Sendiri.

"Berisik!!" Teriakan Dari bawah Membuat Keira Berdecak Sebal.

Gadis itu melangkah Kearah Pintu kamarnya, Membukanya dan Menongolkan Wajah Isengnya, "Kuping Lo copot Biar Ga keganggu!" Teriak Keira Sambil Menutup Pintu Kamarnya Lagi.

"Mereka Kapan War-nya Sihh, Lama Bat kek Cewek yang Lagi Pripare" ujarnya Sebal.

Tiba-tiba Sesorang Mengetuk Pintunya, "Kita mau Pergi ada Urusan Ra, Lo Kalau Mau tidur jangan Lupa Kunci Pintu, Gausah Nungguin Kita, Dan Ya, Jaga diri Lo baik-baik"

Keira Hapal Suara Siapa Itu, Devan. Keira gak Menjawab, Dia malah Mengambil Jaketnya Dan sebuat Ikat rambut hitam, Lalu mengikta asal rambutnya.

"Ra Lo udah Tidur?" Tanya Devan Lagi.

"Iya-iya Gue denger!" Balasnya agak sedikit Berteriak.

Keira mendengar Langkah kaki Menjauhi Kamarnya, Gadis itu lalu Mengendap- endap berhati-hati Meneliti sekelilingnya, Sepi. Itu artinya Abang-abangnya dkk, Udah Pergi bergegas Kelokasi War.

Tanpa membuang Waktu gadis itu melangkah Kearah Bagasi mengambil Mobilnya, Dia sengaja Memakai mobil Supaya Gak ketahuan.

Gabutuh Waktu Lama, sekitar 20 menit, Mereka Berhenti disebuah Kawasan Sepi, Disana ada sekiat 20 orang yang Menunggu kehadiran Nathan dkk. Keira Memarkirkan Mobilnya Jauh, Lalu bergegas Mendekat Kearah mereka sambil Bersembunyi Disebuah Pohon Rindang.

Tubuhnya Yang kecil, dan Jaket hitam Yang dia Gunakan, Menyempurnakan Penyamaranya.

"Mereka Bawa Pasukan Nat!" Ujar Adit.

"Lo takut?" tanya Nathan Sembari Menaikan Satu alisnya. "Kalo takut Mending Lo pulang, Berlaku juga Buat Kalian Berlima, Takut?pulang Aja!"

"Lo gak Mau manggil Anak-anak Yang Lain Nat?" Tanya Davin.

"Gue gak mau Ngelibatin Mereka buat Ngadepin Geng sampah Ini!" Ujar Nathan Dingin.

"Dateng Juga Lo?" Tanya Seseorang Cowok, Yang Keira yakin Dia adalah Geng Topcer. Tapi Keira Gak asing sama Orang itu, Pencahayaan yang Minim membuat Keira kesusahan Mengenalinya.

"Kita Gak Pengecut Kayak Lo!" Bales Darren.

"Tujuan Lo ngajak War Apa?" Tanya Nathan To The Poin.

"Anak Buah Lo ada Yang Sengaja Nyerempet Anggota Gue!"  Balas Cowok Itu.

"Lo yakin Itu Anggota Gue?mata lo Gak salah Liat?" Tanya Nathan dengan Tatapan Datarnya.

"Matheo!!" Ujar Nathan Sedikit Berteriak. "Ga capek Apa lo ngajak War Tanpa Alasan Yang Jelas!"

Keira Mendengar Nama Matheo, sedikit Kaget, Sedetik Kemudian gadis itu Tersenyum Miring, "Kebetulan yang Membagongkan."

"Banyak Bacot Lo Nat!" Ujar Matheo.

This Is Not Me. (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang