Tiba akhirnya Wida kembali beraktivitas sebagai Legal Kredit. Aura bahagia terpancar di wajahnya. Bahagia karena sedang menikmati perannya sebagai ibu dan bahagia karena kehadiran buah hati yang telah ditunggu selama bertahun-tahun lamanya. Semangat kerjanya kembali penuh.
Kehidupan di kantor terdapat beberapa perubahan. Pak Burhan yang telah pensiun, sementara waktu posisinya diisi oleh Davina. Keputusan Madam sebenarnya ditentang oleh Agnes dan Sukir. Melihat karakter Davina yang keras kepala, akan sulit bagi mereka bila berargumentasi. Sementara Riri dan Wida, tak ambil pusing dengan keputusan itu. Selama ia masih bisa diajak kerjasama, tak perlu dikhawatirkan. Sekerasnya Davina, pasti masih dapat dilunakkan. Kecuali, bila Davina bersikap otoriter dan seenaknya kepada bawahan, mereka berdua akan bergerak paling depan untuk melawan.
Okta, salah satu anak MDP, akhirnya bergabung dengan Legal Kredit untuk menimba ilmu kredit. Sebelumnya, Okta sudah belajar dengan Departemen Analis. Untuk sementara, saat ini ia membantu pekerjaan sukir, selain sesekali belajar pada Riri atau Wida. Namun, seringnya, Okta belajar pada Agnes, karena mereka sudah kenal lebih dulu saat Okta pertama kali joint di Bank sarap.
Ruang kerja mereka pun telah pindah ke lantai tujuh, sesuai dengan informasi dari Madam beberapa bulan lalu.
"Kir, ini memo untuk keluar jaminannya PT. Abadikarya Selaras." Riri menyerahkan selembar memo yang telah ditanda tangani Madam.
"Debiturnya datang ambil ke sini, Mbak?"
"Nggak bisa. Gue yang antar ke kantornya."
"Oh, ya sudah, saya siapkan dokumen dan tanda terimanya dulu, ya."
"Oke."
Tak ketinggalan juga perubahan yang dialami oleh Sukir. Ia kini menapai karir di anak tangga berikutnya. Setelah bulan lalu Mendapat promosi dari Pak Burhan, sebagai kenang-kenangan sebelum pensiun, kini Sukir berada di level Supervisor dan mempunyai jobdesk lebih spesifik, yaitu menerima, menyimpan, dan mengeluarkan dokumen jaminan debitur. Segala hal mulai dari sertipikat, BPKB, invoice, PPJB, hingga bilyet deposito. Sementara pekerjaan sebelumnya yang ia kerjakan, kini ditangani oleh dua anak baru karyawan kontrak, yaitu Arini dan Mayang. Ternyata pertumbuhan kredit membuat rencana Madam berubah total. Sebelumnya mengatakan tidak ada perekrutan orang baru, namun karena ada beberapa perubahan, sehingga memungkinkan penambahan personel.
Sukir dapat mengeluarkan jaminan-jaminan yang diminta apabila ada memo untuknya. Memo tersebut tidak sembarangan, karena yang bertanda tangan adalah persetujuan dari Madam dan juga komite kredit. Sehingga, apabila ada debitur yang lunas mendadak atau ingin tarik jaminan secara tiba-tiba, maka pengeluaran jaminan tidak dapat dilakukan di hari yang sama.
Sukir bersama Okta masih sibuk dengan pindahan, di sela pekerjaan rutin mereka. Barang-barang masih ada yang tertinggal di lantai atas. Hari ini adalah terakhir mereka pindahan, sehingga, mereka harus menyelesaikan dan memindahkan semua barang-barang ke lantai tujuh, ruangan baru mereka. Sukir dibantu oleh Okta, yang selalu ada di kantor, sampai belasan kali bolak-balik dari lantai 21 ke lantai 7. Beruntung lift nomor 2 sudah diset oleh maintenance gedung agar hanya dapat diakses oleh karyawan Bank Sarap dari lantai 21 ke lantai 7, untuk mempercepat pindahan. Tidak hanya dokumen penting, tetapi juga segala peralatan yang ada di meja para senior juga mereka bungkus dan pindahkan ke lantai 7. Sukir membereskan meja Riri dan Wida, sementara Okta mengurusi meja Davina dan Agnes. Para senior meminta bantuan Sukir dan Okta untuk memindahkan barang-barang karena mereka lebih sering keluar kantor untuk pengikatan kredit atau mengunjungi nasabah prioritas bersama Madam dan Branch Manager. Sementara Dinda, memilih untuk memindahkan sendiri barang-barangnya.
Ya, masih ada Dinda. Sekalipun Wida sudah kembali dari cuti melahirkan, Dinda tetap dipercaya untuk tetap berada di Legal Kredit. Madam merestui untuk merekrut Dinda karena pertumbuhan kredit juga mulai tinggi, sehingga membutuhkan tambahan karyawan. Untuk sementara, status Dinda masih dalam masa percobaan selama tiga bulan. Apabila tidak ada masalah dan dapat membuat terkesan Madam, ia akan diangkat menjadi karyawan tetap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sukir Bankir Getir! (Tamat)
General FictionKisah karyawan Bank bernama Surendra Kiran, atau biasa dipanggil Sukir, yang selalu saja menghadapi kenyataan yang getir, mulai dari karir, percintaan, hingga rumah tangga. Sudah dua tahun ia menduda dan mulai coba membuka hatinya kepada orang baru...