chapter thirty six

981 84 2
                                    

1 tahun kemudian.

Semuanya terjadi begitu singkat dalam waktu satu tahun. Segera setelah Jasper mengirimkan suratnya pada kantor Compagnie de Zuid-Deunisch yang ada di Benua Selatan, bangsa-bangsa yang ada di Benua Selatan kini berbalik menyerang Kekaisaran Dagmar setelah sebelumnya mereka berada di bawah kolonialisme Kekaisaran Dagmar.

Perang yang diinginkan oleh Nanette, kini benar-benar terwujud. Kekaisaran Dagmar sedikit demi sedikit mengalami kemundurannya. Konflik internal dan konflik eksternalnya yang tak bisa diatasi oleh Kaisarnya membuat Sang Kaisar tak memiliki pilihan lain, selain melakukan pernikahan politik dengan Kaisar Daaneesh dari Kekaisaran Amaya.

Theodore, Permaisuri malang yang begitu mengidam-idamkan mahkotanya itu, dan putranya diusir dari istana setelah perceraiannya dengan Sang Kaisar. Namun seperti yang telah dijanjikan oleh Ascott, mereka menerima begitu banyak tunjangan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Ah, kita hampir melupakan bintang kita di sini, Nanette, Sang Putera Dewi Aphrodite. Dia telah memiliki seorang putra yang mewarisi ketampanan ayahnya dan mewarisi kecerdasan ibunya.

Wilhelm Amaury von Hellman, anak itu telah lahir sebagai putra dari Nanette von Hellman dan Jeconiah de Crownland. Mewarisi nama belakang ibunya, yang artinya kelak Wilhelm akan menjadi pewaris tahta Kekaisaran Dagmar, segera setelah Nanette memenangkan pertempuran ini.

Tak ada yang perlu Nanette khawatirkan kini. Perang yang diinginkannya sudah tercapai, Sunny, keponakan sekaligus pesaingnya dalam mendapatkan tahta Kekaisaran Dagmar pun sudah disingkirkan. Semua ini tinggal menunggu waktunya.

Seorang pria cantik tampak tengah berdiri di balkon lantai atas biara dengan menggendong putranya dan ditemani oleh seorang peri kecil yang berdiri di sampingnya, menggenggam tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria cantik tampak tengah berdiri di balkon lantai atas biara dengan menggendong putranya dan ditemani oleh seorang peri kecil yang berdiri di sampingnya, menggenggam tangannya.

"Nanette," pria cantik itu menoleh saat Jeconiah berjalan menghampirinya dan kini berdiri di sampingnya dengan melingkarkan tangannya di bahu pria cantik itu.

Nanette menyandarkan kepalanya pada bahu suaminya itu sedangkan tangannya masih setia digenggam oleh peri kecilnya yang berdiri di samping kirinya.

"Pasti melelahkan menggendong Wilhelm seharian, ya?" Jeconiah membelai lembut rambut istrinya itu sembari sesekali mengecupi keningnya.

"Tidak," Nanette menggelengkan kepalanya. "Aku suka mengurus Wilhelm."

"Seorang diri?" Jeconiah menatap wajah istrinya yang tengah bersandar pada bahunya dengan bibirnya yang mengerucut. "Padahal Wilhelm putraku juga."

"Kau iri, huh?" Nanette mencebikkan bibirnya, membuat suaminya itu tak tahan dengan ekspresi wajahnya yang menggemaskan. Sebuah kecupan langsung mendarat pada bibir Nanette membuat pria cantik itu sedikit terkejut.

"Nana," Nanette yang berdiri mematung selama beberapa saat kemudian berbalik saat Jasper menghampirinya.

"Ada apa, Jasper?" tanya Nanette pada putra sulungnya itu.

LONG LIVE THE QUEEN | NORENMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang