"Yuki Damaresh!" Jeffrey tampak senang saat melihat sosok pria yang berdiri di hadapannya. "Senang rasanya kau ada di sini."
"Begitu juga saya, Yang Mulia." Yuki tersenyum, ia pun kemudian merendahkan tubuhnya memberi hormat pada Jeffrey.
Yuki kemudian mengeluarkan sebuah kotak beludru hitam dari saku pakaiannya lalu memberikannya pada Jeffrey. "Ucapan selamat, Yang Mulia. Ucapan selamat atas pengangkatan Yang Mulia sebagai Raja Kerajaan Dagmar. Long Live the King!"
"Kaisar," Jeffrey tampak tak suka saat pria itu menyebut dirinya Raja. Namun ia tetap mengambil kotak beludru hitam itu dan membuka isinya. "Istriku pasti akan menyukai ini."
"Tentu, Yang Mulia Raja." ucap Yuki sembari membungkuk kembali pada Jeffrey. Tetapi ia segera menyadari kesalahannya, lalu ia pun berkata "Maksud saya, Yang Mulia Kaisar. Long Live the Emperor!"
"Long Live the Emperor!" Wilson yang sedari tadi berdiri di belakang Yuki lantas berjalan maju. Ia pun menunduk sejenak pada Jeffrey.
"Oh, Duke Ceolfrith." Jeffrey menyambut Wilson dengan hangat. "Seharusnya aku menyadari keberadaanmu."
"Bukan masalah, Yang Mulia." Wilson tersenyum ramah pada Jeffrey. Namun senyumannya tak bertahan lama sebelum akhirnya pudar seraya ia berkata "Saya mengkhianati Kerajaan Deunia dengan berkerja di bawah Kekaisaran Dagmar. Apa keuntungannya bagi saya?"
"Archduke," Jeffrey menjawab dengan tenang. "Kau akan menjadi Archduke Ceolfrith, yang artinya kau akan di prioritaskan dalam Kekaisaran."
"Benarkah, Yang Mulia?" Jeffrey hanya mengangguk kecil menanggapi pertanyaan dari Wilson. Sedangkan sebuah senyuman kembali mengembang pada wajah Wilson. "Kalau begitu saya akan melakukan apa yang saya bisa untuk menjaga Kekaisaran Dagmar."
"Kau harus," Jeffrey pun membalas senyuman Wilson.
Tak lama kemudian Jeffrey berjalan sembari mengulurkan tangannya. "Mari, aku akan menunjukkan tempat untuk kalian. Bekerja pada Kaisar itu artinya kau harus dekat dengan Kaisar."
"Terimakasih, Yang Mulia." Yuki mengangguk, lantas ia berjalan mengekor di belakang Jeffrey.
Sementara itu Wilson, ia mengarahkan pandangannya pada seekor burung gagak yang bertengger di jendela istana. Ia mengangguk pada burung gagak itu sebelum akhirnya burung gagak itu terbang meninggalkannya. Ia pun kemudian mengikuti langkah kaki suaminya di belakangnya.
Seekor burung gagak baru saja hinggap di atas ranting di halaman istana Kerajaan Festus. Kerajaan Festus merupakan salah satu Kerajaan yang tunduk di bawah pemerintahan Kekaisaran Dagmar.
Terdapat sekelompok orang yang tampak sedang berpiknik di taman itu. Di atas karpet piknik yang tergelar di hamparan rumput, ada seseorang yang tampak paling menonjol daripada yang lainnya, Sang Pangeran.
Seorang wanita tampak begelanyutan di lengan Sang Pangeran. Alih-alih merasa risih, Sang Pangeran justru membelai lembut rambut wanita itu.
Tak lama kemudian Sang Pangeran menoleh pada wanita yang masih setia bergelayutan di lengannya lalu ia berkata pada wanita itu "Ambilkan aku lebih banyak sampanye."
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG LIVE THE QUEEN | NORENMIN ✓
FanficNanette, yang kini telah menjadi Ratu Kerajaan Dagmar menyatakan perang terhadap Kerajaan yang dikuasai oleh Jeconiah, Sang Raja yang masih secara sah menjadi suaminya. Di sisi lain, ada orang yang mengincar tahtanya dalam Kerajaan Dagmar. *caution ...