chapter twenty three

618 82 2
                                    

Sesosok wanita tengah bersandar pada rak buku yang ada di dalam perpustakaan istana Kerajaan Deunia. Katarina dengan kedua netranya yang mengarah pada buku yang ada di tangannya lantas mengembalikan buku itu ke dalam rak.

"Yang Mulia," salah seorang pelayan berjalan menghampirinya dan kemudian membungkuk padanya. "Yang Mulia Raja ingin bertemu dengan Yang Mulia Permaisuri."

"Yang Mulia Raja?" Katarina tampak bingung saat pelayan itu mengatakan bahwa Jeconiah ingin menemuinya.

"Baiklah, kau boleh pergi." pelayan itu lantas kembali membungkuk pada Katarina lalu ia memundurkan langkahnya.

Sementara itu di tempat lain, tepatnya di ruang pertemuan Dewan Bangsawan, Ryce tengah terduduk bersama dengan Cedric yang ada di seberangnya.

"Viscount Nechten," Cedric melayangkan pandangannya pada Ryce yang ada di seberangnya. "Atau aku cukup memanggilmu Ryce saja?"

"Dari pelayan menjadi tuan," pria itu tampak mencondongkan tubuhnya pada Cedric. "Kurasa kau jauh lebih berbahaya daripada Ratu Nanette."

"Benarkah?" seulas senyuman terukir pada wajah Cedric sementara Ryce menatapnya dengan sengit. "Apa kau jatuh hati pada Ratu Nanette? Kau terlihat murung akhir-akhir ini."

"Itu bukan urusanmu, Cedric." pria itu memalingkan wajahnya dari Cedric dengan tatapannya yang redup. "Sebaiknya kita fokus untuk memenangkan peperangan ini. Itulah alasan Yang Mulia Raja mengembalikan gelar kebangsawanan keluargamu."

Ditengah pembicaraan mereka berdua, terdengar ketukan pada pintu ruangan itu.

"Masuklah!" ucap Cedric.

Seorang pelayan muncul dari balik pintu dan berjalan menghampiri mereka berdua. Pelayan itu membungkuk sejenak pada mereka berdua lalu berkata "Yang Mulia Raja ingin bertemu secara pribadi dengan Grand Duke Aethelbald dan Viscount Nechten."

"Yang Mulia Raja?" kedua pria itu saling melempar pandang satu sama lain. "Aneh sekali, Ryce. Tidak biasanya Yang Mulia Raja ingin bertemu secara pribadi."

"Kurasa begitu." Ryce mengangguk setuju pada ucapan Cedric. Ryce lantas menoleh pada pelayan itu lalu berkata padanya "Kau boleh pergi."

Setelah memastikan pelayan itu sudah menjauh dari ruang pertemuan Dewan Bangsawan, Ryce kemudian berkata dengan lirih pada Cedric "Kau merasa ada yang janggal?"

"Tentu!" Ryce dengan segera mengisyaratkan Cedric agar memelankan suaranya saat Cedric berseru padanya.

"Kita ke sana sekarang." pria itu lantas beranjak bangun dan berjalan keluar dari ruang pertemuan Dewan Bangsawan diikuti Cedric yang mengekor di belakangnya.

Disaat kedua pria itu sampai di persimpangan lorong, mereka secara kebetulan bertemu dengan Katarina yang juga hendak menemui Jeconiah.

"Yang Mulia," Ryce dan Cedric pun menunduk dengan penuh hormat pada Katarina.

"Yang Mulia Raja juga ingin bertemu dengan kalian?" tanya Katarina.

"Ya, Yang Mulia." Ryce mengangguk. Ia kemudian mengulurkan tangannya mempersilahkan Katarina untuk berjalan terlebih dahulu.

Sesampainya mereka bertiga di depan pintu ruang kerja Jeconiah, Ryce kemudian membuka pintu itu mempersilahkan Katarina untuk masuk terlebih dahulu.

Sedikit informasi, tidak semua ruangan di istana terdapat penjaga ataupun pelayan yang berjaga. Semua itu dikarenakan agar tidak semua rahasia yang dijaga oleh Kerajaan bocor pada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

"Yang Mulia," mereka bertiga menunduk sejenak pada sosok yang terduduk di kursi yang memunggungi mereka.

"Aku senang kalian datang memenuhi panggilanku." kedua mata Katarina seketika membulat saat mendengar suara sosok yang berada di balik kursi itu.

LONG LIVE THE QUEEN | NORENMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang