chapter thirty five

706 86 2
                                    

"Kau yakin akan melakukan ini?" Jeconiah tampak keluar dari biara bergandengan tangan dengan Nanette di sampingnya. "Kau sedang mengandung, sayang."

"Memangnya kenapa kalau aku sedang mengandung?" sedangkan Nanette yang sudah berada di luar biara bersama Jeconiah kini berbalik mengarah pada Jeconiah dan menghunuskan pedangnya. "Putraku harus tahu kalau ibunya bukanlah Ratu lemah yang bersembunyi di balik gelarnya."

"Oh Nanette," Jeconiah tersenyum memandangi wajah cantik istrinya lalu kemudian ia membuat gerakan hormat dengan pedangnya lalu memundurkan langkah kakinya. "Putra kita akan lahir sebagai lambang perdamaian antara Kerajaan kita."

Nanette tersenyum lepas lalu ia mulai mengayunkan pedangnya. Tangannya dengan gesit mengayunkan pedang rapier miliknya dan berkali-kali hampir menyentuh kulit suaminya yang menjadi lawan mainnya.

Sementara itu Jeconiah pun tak mau kalah. Gerakan tangannya yang tak kalah cepatnya dengan tangan Nanette berkali-kali menangkis serangan dari pria cantik itu.

Permainan mereka berlangsung cukup lama tanpa ada satupun pihak dari mereka yang berhasil menjatuhkan pedang milik lawan mereka.

Setelah beberapa saat, seorang wanita berjubah hitam berjalan menghampiri Nanette dan Jeconiah diikuti tiga orang pria di belakangnya. Marie, wanita itu kemudian berlutut pada Nanette yang masih mengadu pedangnya. "Yang Mulia,"

Perhatian Nanette teralihkan pada wanita yang tengah berlutut itu sehingga pedang dussack milik Jeconiah hampir saja menyentuh dada kirinya. Namun dengan sigap Nanette menangkis pedang itu hingga pedang itu terhempas ke tanah.

"Aku menang." Nanette melirik sekilas pada pedang milik Jeconiah yang tergeletak di atas tanah lalu kembali menatap wajah Jeconiah sembari tersenyum. Sedangkan pria yang ada di seberangnya itu tampak menekuk bibirnya.

Nanette pun kemudian beralih pada sosok Marie yang kini sudah kembali berdiri. "Utusan dari kaum Elf, Yang Mulia." Marie pun segera menunjuk salah seorang dari ketiga pria yang ada di belakangnya untuk maju menghadap pada Nanette.

"Lord Lucifer the Fallenangle," pria itu menunduk sejenak pada Nanette.

"Kaum Elf," Nanette memandangi sekujur tubuh pria berambut putih itu dari ujung kepalanya hingga ujung kakinya. "Apa yang membawa kalian kemari?"

"Raja kami, Raja Merlin meminta untuk bertemu dengan Lord Lucifer the Fallenangle." pria itu lantas mengeluarkan sepucuk surat dari balik jubahnya dan berjalan menghampiri Nanette hendak memberikan surat itu padanya.

Nanette hanya melirik pada pria yang menghampirinya itu. Namun, beberapa saat kemudian, ia mengayunkan pedangnya menebas leher pria itu hingga cipratan darahnya mengenai wajah Nanette, untuk yang kedua kalinya.

Sontak kedua pengawal yang mengawal utusan dari Raja Elf itu menghunuskan pedang mereka. Namun Jeconiah dengan segera mengambil kembali pedangnya sementara Abigail sudah siap menyerang kedua pengawal itu dengan mantranya.

Nanette menendang mayat yang sudah tergeletak di depannya lalu ia pun berkata "Aku tak pernah mentolerir pengkhianat. Katakan itu pada Raja kalian, dan bawa mayat ini padanya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LONG LIVE THE QUEEN | NORENMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang