I just saw this and thanks so much for the f 400 votes! Here you go!
***
"Angel, Mommy punya sesuatu untukmu." Ucap Daisy saat Angel keluar dari rumah dan menghampirinya.
"Apa?" tanya Angel antusias.
Daisy mengeluarkan kotak perhiasan dari dalam tasnya dan membukanya. Ada sebuah kalung, cincin dan gelang di dalam sana. "Mommy ingin kau memakai ini. Jika kau tidak suka, kau bisa menyimpannya." Ucap Daisy.
"Aku ingin kalungnya." Ucap Angel.
Daisy mengambil kalung berbandul tulisan Angel itu dan memakaikannya di leher gadis kecil itu. "Kau suka?" tanya Daisy.
Angel mengangguk sambil tersenyum lebar. "Ini indah. Terima kasih, Mom." Angel mencium kedua pipi Daisy dan memeluknya erat.
"Hari ini Mommy ingin memasak sesuatu untuk kalian." Ucap Daisy.
Angel melepas pelukannya dan tersenyum lebar. "Sup jagung!!" Angel dan Apple bersorak bersamaan dan kemudian tertawa sedetik setelah itu.
Niall berdiri tidak jauh dari mereka dan memerhatikan setiap hal yang mereka lakukan. Jika Daisy masih miliknya, maka dia pun pasti bisa merasakan kebahagiaan itu. Dia merasakan kebahagiaan namun, bukan seperti cara Daisy dan si kembar lakukan. Kebahagiaannya berbeda. Dia berbeda, dia merasa terasing di tengah anak-anaknya sendiri. Niall segera bersiap untuk pergi saat ponselnya kembali bergetar.
"Daddy mau ke mana?" Angel setengah berteriak saat melihat Niall hendak memasuki mobilnya.
Yang dipanggil menoleh. "Daddy harus pergi. Kau bermain saja dengan Apple."
"Daddy tidak akan mengantar kami berbelanja?" tanya Angel.
Niall berjalan mendekat ke putrinya. "Belanja?"
Angel mengangguk. "Ya, kita akan memasak sup jagung." Ucap Angel bersemangat. Niall melirik ke arah Daisy yang berdiri tidak jauh darinya.
"Hmm, Daddy sibuk hari ini. Kau pergi berbelanja dengan Mommy dan nana, oke?" ucap Niall.
Kedua sudut bibir Angel melengkung ke bawah. "Ya sudah." Angel langsung berlari menuju Apple yang sedang duduk di bangku sambil memeluk erat tasnya.
"Jangan pernah berpikir untuk membawa kabur Angel!" ancam Niall kepada Daisy. Daisy hanya membalasnya dengan senyuman dan itu membuat Niall bingung tapi, Daisy tidak mungkin akan berbuat nekat untuk membawa Angel pergi. Dia bukan tipikal orang seperti itu.
Daisy, Maura dan si kembar pergi satu jam setelah kepergian Niall. Mereka ke supermarket untuk membeli kebutuhan mereka memasak sup jagung. Setelah itu mereka menyempatkan diri untuk mampir ke kedai es krim langganan mereka. Si kembar tampak sangat menikmati kebersamaan mereka. Jarang mereka memiliki waktu seperti itu.
"Aku sering ke sini bersama Daddy untuk makan es krim vanilla." Ucap Angel sambil menyuapkan sendok berisi es krim ke dalam mulutnya.
"Bukankah kau suka es krim cokelat?" Tanya Apple.
"Ya, aku suka cokelat tapi, Daddy bilang kalau Mommy suka vanilla, jadi, aku ingin seperti Mommy." Angel tersenyum lebar dan menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapi. Sementara Daisy hanya tersenyum menanggapi ucapan putrinya itu.
"Kalau Daddy suka es krim rasa apa?" Tanya Apple.
"Kau tahu, Daddy menyukai semuanya, se-mu-a-nya. Daddy adalah orang yang selalu lapar. Benar, kan, Nan?" Tanya Angel kepada Maura.
Yang ditanya mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Ya."
Mereka membicarakan banyak hal. Bahkan, terlalu banyak yang mereka bicarakan sampai mereka menghabiskan es krim mereka. Setelah itu, mereka segera pulang untuk memasak sup jagung yang Daisy janjikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete (On Editing and Re-publishing)
RomanceBOOK 1: Broken. The hearts need more time to accept what the minds already know. [Highest rank #20 in Romance] Copyright © 2014 - 2015 by juliamulyana. All Rights Reserved.