#40 - Midnight run away 2

2.2K 325 39
                                    

Woah 40? Aku ga nyangka aku udah nulis sebanyak ini. :')

***

Angel terbangun dan merasakan tubuhnya tidak seperti biasanya. Badannya panas dan napasnya tersendat, sepertinya dia demam. Gadis kecil itu melihat ayahnya tertidur di sampingnya. Angel bangkit dan pergi menuju tas pink nya, dia mengeluarkan sebuah buku yang juga berwarna pink, dia mengambil pensilnya dan mulai menulis dalam buku itu.

When everything is war, you're living in a battle zone.

When everything is torn and the world is cold as stone.

Don't lock all the doors, close you heart, shut me out of your life and threw all of the keys.

When everything is wrong distant cries to reach my ears.

Whenever you're alone doesn't mean that love's not here.

Unlock all the doors and decide in your mind this is not how you want it to be.

Will you reach out for me? When life holds you down like you're drowning at sea.

I'm the hand that you need till you land at your own destiny. Reach out for me.

Angel terus menangis sambil terus menorehkan tinta di bukunya. Sesekali dia harus mengusap air matanya, dia terus menuliskan apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. Gadis kecil itu terdiam sebentar, matanya menerawang ke luar jendela. Langit sudah sangat gelap, dia mengambil jam tangan ayahnya dan melihatnya. Jarum pendeknya menunjukkan pukul sepuluh dan jarum panjangnya di angka empat puluh tiga. Angel kembali melirik ayahnya, dan ayahnya tertidur sangat lelap.

Sebuah ide nakal kembali muncul di benak gadis kecil itu. Dia mengambil jaketnya yang tergeletak di atas kursi dan memakainya cepat. Angel mengendap-endap keluar, dia membawa kertas yang berisi alamat ibunya bersamanya. Semua orang tampaknya tengah terlelap. Dia kembali menuruni tangga, meskipun dia merasakan tubuhnya panas. Namun, dia tetap menuruni anak tangga itu. Sesampainya di lobi, ada dua satpam berjaga di sana. Dia tahu dia tidak akan bisa keluar dengan mudah.

Dia melihat seorang pria dan wanita hendak keluar. Angel segera mengekor di belakang dua orang itu dan dengan sukses dia melewati kedua satpam itu. Angel berjalan menuju jalanan dan jalanan sudah sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang lewat. Angel memilih belok ke arah kanan, dia mencoba mengingat jalan yang Harry ambil saat mereka pulang dari rumah ibunya. Dia terus berjalan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong jaketnya. Dia kedinginan dan dia tahu itu.

Setelah satu jam berjalan, dia merasa lelah. Kepalanya mulai pusing dan badannya semakin terasa panas. Angel duduk di depan sebuah toko yang sudah tutup. Dia memandangi sekitarannya yang sepi. Tidak ada rasa takut sedikit pun di dalam diri gadis kecil itu. Dia mencoba kembali berjalan, namun, tubuhnya semakin lemas dan sepertinya dia tidak akan kuat untuk berjalan lagi.

***

"Angel!" Niall terkejut saat dia terbangun dan tidak menemukan putrinya di sampingnya. Dia mencari ke seluruh penjuru kamar, namun, putri kecil itu tidak ada. Pria itu mulai panik, dia menghubungi semua temannya dan meminta mereka untuk membantunya mencari putri kecilnya itu.

Niall bertanya kepada satpam dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak melihat anak kecil keluar dari hotel, sendirian. Tentu, Angel tadi tidak terlihat sendirian saat keluar dari hotel. Niall mulai mencarinya keluar hotel, dia yakin putrinya pergi. Niall yakin putrinya tidak akan pergi jauh, namun, arah yang Niall ambil berlawanan dengan Angel.

Tiga puluh menit telah berlalu, dan Niall belum juga menemukan putrinya. Dia duduk di halte karena kelelahan. Matanya tidak pernah berhenti menyapu jalanan, dia terus mencari dan mencari. Dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan putrinya. Dia merasakan ponselnya berbunyi.

Incomplete (On Editing and Re-publishing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang