Extra Chapter: #1 - Red

2K 350 70
                                    

a/n Oke fix. Kabar gembira untuk kalian, aku bakal bikin sequel! Who's excited?!

Dan... dan... sebelum ke Book 2, karena aku juga masih cari ide pokok buat Book 2. Jadi, aku kasih extra chapter dulu. Yayaya?

Salam hangat - Apple-Angel x


***

A month later...
London City

'Model Victoria Secret, Barbara Palvin dikabarkan tengah hamil. Setelah sebelumnya video panasnya bersama penyanyi terkenal Niall Horan beredar di dunia maya. Kini, muncul pengakuan mengejutkan dari orang terdekat Palvin yang mengatakan jika model itu sedang hamil anak Niall Horan. Kita tidak tahu kebenaran berita itu sampai Niall dan Barbara mengonfirmasi kebenaran berita itu.'

***

Louis Tomlinson
8:24 PM
Man, berita itu benar? Dan video itu?

Zayn malik
8:32 PM
What a shocking news! Hope you're okay, mate! x

Harry Styles
8:35 PM
Niall, kau di mana? Aku ingin bertemu.

Celina Rodgers
8:40 PM
Niall, apa yang kau takutkan menjadi kenyataan. Wishing you all the best. Be alright, man. X

Daisy Edwards
8:50 PM
Semuanya akan baik-baik saja. Kau pasti bisa melaluinya dan menyelesaikan masalahmu. X

Dari semua pesan yang dia dapatkan, hanya pesan terakhir yang bisa membuatnya merasa lebih baik. Saat ponselnya berbunyi, Niall mengabaikannya tapi saat ponsel itu terus berdering, Niall melemparnya hingga menentang tembok dan ponsel itu hancur saat menghantam lantai.

Everything isn't okay. I'm not okay. This is tearing me apart. My world is falling down. Fuck everything! Batin Niall.

"Daddy?" suara gadis kecil itu membuatnya harus menunjukan senyuman palsunya lagi. Dia berjalan gontai menuju pintu dan membukakannya untuk gadis kecil itu.

"Ada apa, sayang?" tanyanya.

Gadis kecil itu terus memeluk boneka teddy bear-nya dengan erat. Niall berjongkok untuk bisa menatap wajah gadis kecil itu. Ada ketakutan dalam sorot matanya. Niall membawa tangannya ke kepala gadis kecil itu dan mengusapnya dengan halus sambil tersenyum.

Gadis kecil itu memeluk Niall dengan erat, menenggelamkan wajahnya di leher Niall. "Di semua channel TV, ada Daddy dan Barbara di sana. Daddy baik-baik saja, kan?" Tanya Angel khawatir.

"Daddy baik. Kenapa Daddy harus tidak baik?" Tanya Niall.

"Aku takut, Dad." Ucap Angel.

"Tidak perlu takut, sayang. Daddy di sini bersamamu." Niall mencoba menenangkan putrinya. "Kemarilah. Daddy temani kau tidur, ya." Niall mengangkat Angel ke gendongannya dan membawanya masuk ke dalam kamar.

Niall merebahkan tubuh gadis kecil itu lalu ikut berbaring di sebelahnya. Menarik selimutnya lebih tinggi sehingga menutupi seluruh tubuh mereka lalu memeluk gadis kecil itu. Angel meletakkan bonekanya di sampingnya lalu menyelimutinya juga.

Niall memandangi wajah Angel yang tertidur semakin pulas. Tangannya mengelus kepala gadis kecil itu dengan halus. Hidupnya akan benar-benar hancur sekarang dan wanita yang dia puja tidak akan di sini juga untuk menemaninya. Pikiran pria itu kembali melayang di hari dimana hidupnya terasa begitu sempurna, lalu akan selalu ada orang yang merasa keberatan dengan itu dan mulai mencoba untuk menghancurkan semuanya.

"Niall?" suara itu mengharuskan Niall mengusap air matanya. Dia berbalik dan melihat ibunya berdiri di ambang pintu. Niall bangkit secara perlahan seiring ibunya yang berjalan memasuki ruangan untuk menghampirinya.

Incomplete (On Editing and Re-publishing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang