#53 - Laughin' so hard

1.3K 234 52
                                    

Because it's a double update. You havta read the previous chapter if you  haven't read it yet. 😃


***

New York City

"Selamat ulang tahun, Apple!!" seru Ellie saat Apple membukakan pintu untuknya. Ellie memegang kue tart dengan lilin-lilin di atasnya. "Happy earliest birthday, exactly." Tambah Ellie.

Yang diberi kejutan masih terdiam.

"Selamat ulang tahun, Apple!" ucap Daniel yang berdiri di belakang Ellie.

Apple mengalihkan pandangannya kepada Daniel. Daniel mengangguk sambil tersenyum sementara Ellie masih setia memegangi kuenya.

"Te... terima kasih." Ucap Apple.

"Ayo, buat permohonan dan tiup lilinnya!" seru Ellie.

Apple memejamkan matanya, menggengam kedua tangannya dan meletakkannya di dada. Dia memanjatkan sebuah permohonan. Cukup lama sampai akhirnya dia membuka matanya lalu meniup lilinnya.

"Terima kasih." Ucap Apple lagi. Apple mencari seseorang yang seharusnya datang bersama Daniel dan Ellie. "Di mana Will?"

"Will tidak ikut." Ucap Ellie.

"Dia memang tidak suka padaku." Gumam Apple.

"Tidak, Apple. Dia tidak ikut karena dia memiliki jadwal latihan. Dia harus mengikuti perlombaan baseball dengan tim sekolahnya lusa. Jadi, dia sedang sibuk." Ucap Daniel.

"Dia menitipkan hadiah untukmu." Sahut Ellie.

"Oh ya, silakan masuk." Apple membuka pintunya lebih lebar dan membiarkan Ellie dan Daniel masuk.

Apple menggiring mereka ke ruang tengah di mana ada Daisy di sana. Daisy tampak sedang sibuk dengan laptop di pangkuannya saat Apple, Ellie dan Daniel menghampirinya. Ellie meletakkan kuenya di atas meja dan Daniel meletakkan kado-kado yang dia bawa di samping kuenya.

"Hi, auntie!" sape Ellie.

Daisy segera menutup laptopnya dan meletakkannya di atas meja. "Hi!"

"Aku akan buatkan minuman." Ucap Apple sambil berlalu menuju dapur.

"Aku bantu!" seru Ellie sambil berlari pelan mengejar Apple.

Daniel duduk di sebelah Daisy. "Sudah merasa lebih baik?" Tanya Daniel.

Daisy mengangguk pelan. "Kuharap aku bisa sembuh lebih cepat."

"Aku punya seorang kenalan dan dia memiliki teman seorang dokter, dia biasa melakukan terapi. Kita bisa mencoba ke sana." Ucap Daniel.

Daisy menatap pria di sampingnya itu. "Apakah itu akan berhasil?"

"Dari kebanyakan pasien yang datang ke sana, mereka bisa sembuh dengan cepat setelah melakukan terapi dan kau akan diberikan obat herbal juga." Ucap Daniel.

"Hmm..." Daisy mengangguk pelan.

"Kau mau, kan?" Tanya Daniel memastikan.

Daisy mulai berpikir. "Ya, kita bisa mencobanya."

"Minuman ala Chef Ellie dan Chef Apple sudah siap." Ucap Ellie yang datang dengan membawa nampan berisi minuman diikuti Apple di belakangnya yang terkekeh pelan.

"Terima kasih." Ucap Daisy sambil tersenyum.

Apple tidak berhenti terkekeh dan itu membuat Ellie geram. "Apple! Seharusnya kau tidak tertawa. Berhenti tertawa!" Ellie memelototi Apple setelah dia meletakkan nampannya di atas meja.

Incomplete (On Editing and Re-publishing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang